Tatalaksana dan Pengenalan Peternakan Angsa
Angsa merupakan hewan yang dapat merawat dirinya sendiri di kawasan yang sangat sulit sekalipun. Meski angsa itu menyukai air, tidak mutlaklah untuk menyediakan kolam atau aliran air bagi angsa. Angsa dapat memanfaatkan rerumputan dan gulma yang tumbuh di mana saja. Tidak seperti halnya jenis-jenis unggas lainnya, angsa dijuluki sebagai 'roughage burner'. Angsa dapat menghasilkan bulu untuk bantal, menghasilkan telur, serta daging yang lezat untuk saat-saat perayaan istimewa.
Seorang peternak mempunyai beberapa ribu ekor angsa dan bertumpu hanya pada jenis rumput yang bernama Reed's Cannary Granss, Suatu jenis rumput yang tidak banyak disukai oleh ternak. Anak-anak angsa diterjunkan ke padang rumput pada umur 4 minggu dan dibiarkan berada di sana selama 14 minggu dan kemudian dipasarkan tanpa pemberian pakan tambahan apapun. Diandaikan apabila dunia ini tidak lagi mampu menyediakan bahan pakan bijian bagi ternak, hanya ada 3 spesies ternak sajalah yang akan mampu bertahan, yaitu ruminansia, kelinci dan angsa, hal ini dikarenakan ketiganya adalah pemakan hijauan.
Kemampuan angsa sebagai 'weeder geese' yaitu membersihkan rerumputan yang menggangu tanaman pokok, telah dikenal sejak lama. Angsa mempunyai kesukaan terhadap berbagai jenis tanaman tertentu dan tidak mengganggu tanaman-tanaman seperti strawberry, asparagus atau kapas. Karena meluasnya penggunaan herbisida pada akhir-akhir ini, 'weeder geese' tidak lagi banyak digunakan untuk membersihkan rerumputan pengganggu kecuali untuk perkebunan strawberry dan mint.
Dalam keadaan liar, seekor pejantan hanya akan kawin dengan seekor betina saja. Tetapi dalam proses domestikasi, seekor pejantan dapat mampu menangani atau mengawini 4 sampai 5 ekor betina.
Seorang peternak mempunyai beberapa ribu ekor angsa dan bertumpu hanya pada jenis rumput yang bernama Reed's Cannary Granss, Suatu jenis rumput yang tidak banyak disukai oleh ternak. Anak-anak angsa diterjunkan ke padang rumput pada umur 4 minggu dan dibiarkan berada di sana selama 14 minggu dan kemudian dipasarkan tanpa pemberian pakan tambahan apapun. Diandaikan apabila dunia ini tidak lagi mampu menyediakan bahan pakan bijian bagi ternak, hanya ada 3 spesies ternak sajalah yang akan mampu bertahan, yaitu ruminansia, kelinci dan angsa, hal ini dikarenakan ketiganya adalah pemakan hijauan.
Kemampuan angsa sebagai 'weeder geese' yaitu membersihkan rerumputan yang menggangu tanaman pokok, telah dikenal sejak lama. Angsa mempunyai kesukaan terhadap berbagai jenis tanaman tertentu dan tidak mengganggu tanaman-tanaman seperti strawberry, asparagus atau kapas. Karena meluasnya penggunaan herbisida pada akhir-akhir ini, 'weeder geese' tidak lagi banyak digunakan untuk membersihkan rerumputan pengganggu kecuali untuk perkebunan strawberry dan mint.
Dalam keadaan liar, seekor pejantan hanya akan kawin dengan seekor betina saja. Tetapi dalam proses domestikasi, seekor pejantan dapat mampu menangani atau mengawini 4 sampai 5 ekor betina.
Definisi Istilah-istilah pada Angsa
- Geese : Istilah (jamak) untuk angsa secara umum, baik jantan, betina dewasa atau muda.
- Gander : Angsa jantan dewasa
- Goose : Angsa betina dewasa
- Gosling : Angsa muda, baik jantan maupun betina
Bangsa-bangsa Angsa
Angsa terutama dipelihara di daerah Utara Tengah Amerika Serikat dan jumlahnya tidak besar, hanya sekitar 0,5% dari seluruh jumlah unggas yang dipelihara di negeri itu. Terdapat 10 bangsa yang diketahui mempunyai kepentingan ekonomis yang cukup besar. Bangsa-bangsa itu adalah Toulouse, Emden, Pilgrim, Roman, Buff, Sebastopol, African, Chinese, Canada, dan Egyptian.
Bangsa angsa Toulouse adalah bangsa yang paling besar dan paling populer di Amerika Serikat, dengan berat badan antara 9 sampai 11 kg. Bulunya berwarna abu-abu gelap pada bagian punggung abu-abu muda dan menjadi putih pada bagian dada dan abdomen. Toulouse dapat menghasilkan telur sebanyak 15 sampai 35 butir tiap tahun.
Bangsa angsa Emden berwarna putih, bulunya pendek, yang dewasa beratnya mencapai 8 sampai 9 kg. Produksi telurnya lebih sedikit dibandingkan angsa Toulouse, tetapi lebi mampu mengerami telur. Bangsa Emden ini di Australia merupakan bangsa angsa yang paling populer saat ini.
Bangsa angsa Pilgrim, Roman, Buff, Sebastopol, African, Chinese (merupakan bangsa-bangsa yang kemampuan merumputnya lebih baik dengan produksi telur yang lebih banyak).
Bangsa-bangsa Canada dan Egyptian kurang penting artinya secara ekonomis, tetapi dapat diharapkan mampu berproduksi pula seperti bangsa Toulouse dan bangsa Emden.
Angsa mulai bertelur pada musim dingin. Angsa memilih tempat yang aman untuk bertelur sampai terkumpul telur 1 clutch atau sekitar 20 butir. Meskipun nampaknya tempat yang dipilih itu tidak praktis, usaha manusia untuk memindahkan telur itu ke tempat lain nampaknya tidak pernah berhasil. Disarankan agar dibuatkan peneduh di tempat angsa itu menempatkan telurnya, baik dengan jerami atau dengan atap.
Telur angsa sering juga ditetaskan dengan menggunakan induk ayam yang sedang mengeram tetapi karena telur itu cukup besar ukurannya, ayam tidak mampu membalik-balikkannya sehingga hal itu harus dilakukan dengan bantuan tangan manusia. Dua atau tiga butir telur angsa sudah cukup untuk seekor ayam dapat mengeraminya.
Penetasan secara buatan dengan menggunakan mesin tetas dapat dilakukan meski memerlukan kelembaban yang lebih tinggi dibandingkan kelembaban untuk penetasan telur ayam. Hal ini dapat dicapai dengan memberikan semprotan air menggunakan alat penyemprot yang mengeluarkan air dalam bentuk partikel-partikel halus. Semprotan itu diberikan tiap hari. Alat penetas atau inkubator biasanya harus digunakan dengan cara-cara tertentu sesuai petunjuk pabrik pembuatnya, khususnya yang berkaitan dengan penyetelan suhu dan kelembaban untuk berbagai jenis telur unggas dan tentunya pedoman-pedoman itu haruslah diikuti.
Untuk angsa yang pemeliharaannya dikandangkan, campuran berikut ini dapat digunakan sebagai pakan yang cukup memadai, diberikan 2 kali sehari, yaitu 1 bagian bijian oat, 3 bagian hijauan yang dicacah, dan 2 bagian gandum.
Hijauan dapat berupa rumput segar, daun-daunan seperti kobis, letus dan sejenisnya. Bila hijauan tidak tersedia lagi dan atat dibutuhkan pakan untuk penggemukan, ransumnya dapat terdiri dari 1 bagian gandum, 1 bagian barley dan 1 bagian oat.
Air yang disediakan hendaklah yang cukup sehingga dapat digunakan untuk mencelupkan kepala. Kalau tidak, lama kelamaan akan terjadi korosi pada paruh, hidung dan mata yang akan menimbulkan masalah yang cukup serius. Bila air seperti dikemukakan telah dapat disediakan, angsa tidak mutlak harus diterjunkan ke dalam kolam atau tempat-tempat berair lainnya.
Bangsa angsa Toulouse adalah bangsa yang paling besar dan paling populer di Amerika Serikat, dengan berat badan antara 9 sampai 11 kg. Bulunya berwarna abu-abu gelap pada bagian punggung abu-abu muda dan menjadi putih pada bagian dada dan abdomen. Toulouse dapat menghasilkan telur sebanyak 15 sampai 35 butir tiap tahun.
Bangsa angsa Emden berwarna putih, bulunya pendek, yang dewasa beratnya mencapai 8 sampai 9 kg. Produksi telurnya lebih sedikit dibandingkan angsa Toulouse, tetapi lebi mampu mengerami telur. Bangsa Emden ini di Australia merupakan bangsa angsa yang paling populer saat ini.
Bangsa angsa Pilgrim, Roman, Buff, Sebastopol, African, Chinese (merupakan bangsa-bangsa yang kemampuan merumputnya lebih baik dengan produksi telur yang lebih banyak).
Bangsa-bangsa Canada dan Egyptian kurang penting artinya secara ekonomis, tetapi dapat diharapkan mampu berproduksi pula seperti bangsa Toulouse dan bangsa Emden.
Perkawinan dan Pengeraman Angsa
Seperti telah telah dikemukakan bahwa dalam kehidupan liar angsa bersifat monogami, yaitu seekor pejantan kawin hanya dengan seekor betina tertentu saja. Namun demikian dalam produksi komersial, seekor angsa jantan dapat menerima 3 ekor betina dalam "keluarganya". Bangsa-bangsa yang lebih ringan bahkan dapat mengawini 4 sampai 5 ekor, misalnya bangsa Roman, Chine dan Buff.Angsa mulai bertelur pada musim dingin. Angsa memilih tempat yang aman untuk bertelur sampai terkumpul telur 1 clutch atau sekitar 20 butir. Meskipun nampaknya tempat yang dipilih itu tidak praktis, usaha manusia untuk memindahkan telur itu ke tempat lain nampaknya tidak pernah berhasil. Disarankan agar dibuatkan peneduh di tempat angsa itu menempatkan telurnya, baik dengan jerami atau dengan atap.
Telur angsa sering juga ditetaskan dengan menggunakan induk ayam yang sedang mengeram tetapi karena telur itu cukup besar ukurannya, ayam tidak mampu membalik-balikkannya sehingga hal itu harus dilakukan dengan bantuan tangan manusia. Dua atau tiga butir telur angsa sudah cukup untuk seekor ayam dapat mengeraminya.
Penetasan secara buatan dengan menggunakan mesin tetas dapat dilakukan meski memerlukan kelembaban yang lebih tinggi dibandingkan kelembaban untuk penetasan telur ayam. Hal ini dapat dicapai dengan memberikan semprotan air menggunakan alat penyemprot yang mengeluarkan air dalam bentuk partikel-partikel halus. Semprotan itu diberikan tiap hari. Alat penetas atau inkubator biasanya harus digunakan dengan cara-cara tertentu sesuai petunjuk pabrik pembuatnya, khususnya yang berkaitan dengan penyetelan suhu dan kelembaban untuk berbagai jenis telur unggas dan tentunya pedoman-pedoman itu haruslah diikuti.
Pemberian Pakan Pada Angsa
Seperti telah dikemukakan, seekor angsa dapat hidup bertumpu semata dari pakan yang berasal dari padang rumput. Kepadatan penghuninya adalah 8 ekor angsa untuk tiap acre untuk penghunian sepanjang tahun. Apabila pembersihan suatu padang rumput merupakan tujuan pokok, maka tingkat penghuniannya dapat ditingkatkan. Berbagai laporan menunjukkan bahwa angsa tidak dapat mencerna serat kasar lebih baik dari spesies-spesies burung besar lainnya, tetapi konsumsinya bisa mencapai 5x lebih besar. Karena kakinya mempunyai selaput renang maka angsa dapat memanfaatkan lahan yang basah dan berair yang cocok untuk berbagai jenis ternak lainnya.Untuk angsa yang pemeliharaannya dikandangkan, campuran berikut ini dapat digunakan sebagai pakan yang cukup memadai, diberikan 2 kali sehari, yaitu 1 bagian bijian oat, 3 bagian hijauan yang dicacah, dan 2 bagian gandum.
Hijauan dapat berupa rumput segar, daun-daunan seperti kobis, letus dan sejenisnya. Bila hijauan tidak tersedia lagi dan atat dibutuhkan pakan untuk penggemukan, ransumnya dapat terdiri dari 1 bagian gandum, 1 bagian barley dan 1 bagian oat.
Air yang disediakan hendaklah yang cukup sehingga dapat digunakan untuk mencelupkan kepala. Kalau tidak, lama kelamaan akan terjadi korosi pada paruh, hidung dan mata yang akan menimbulkan masalah yang cukup serius. Bila air seperti dikemukakan telah dapat disediakan, angsa tidak mutlak harus diterjunkan ke dalam kolam atau tempat-tempat berair lainnya.
Comments
Post a Comment