Sejarah dan Pengenalan tentang Angsa
Angsa adalah salah satu dari jenis hewan yang mula pertama diternakan orang. Gambaran tentang angsa tertera pada dinding peninggalan kuno Raja Tut di kawasan Asia Kecil. Bila ditengok kembali pada kebiasaan yang berlaku di negeri Cina pada tahun 4000 tahun sebelum Masehi, hadiah kesukaan orang tua bagi anak-anak mereka yang akan menikah adalah berupa sepasang angsa hidup yang merupakan perlambang perkawinan yang langgeng dan penuh kesetiaan.
Di alam kehidupan liar, angsa merupakan hewan yang bersifat monogami yang kawin hanya dengan satu ekor pasangan tetapnya saja. Dengan terus berjalannya sejarah, angsa menjadi terkenal sebagai 'hewan untuk perayaan perkawinan', bukan semata sebagai perlambang kesetiaan tetapi juga keberuntungan. Tidak banyak lagi yang diketahui mengenai cerita tentang angsa. Suatu ketika angsa dijuluki sebagai 'silly bird, too much for one and too little for two'. Pada saat ini pemasaran daging angsa telah berkembang, dikemas rapi dan siap untu dimasak, sehingga sangat memudahkan konsumen. Angsa pada jaman sekarang menjadi 'too much for two' dan bahkan cukup untuk dinikmati oleh seluruh anggota keluarga.
Para pendahulu di Amerika Serikat telah lama memanfaatkan angsa dan produk-produk yang berasal dari angsa. Para pemukim pertama di kawasan New England berjuang keras untuk bertahan terhadap dinginnya musim salju yang mencekam. Dengan cepat mereka berusaha memanfaatkan bulu angsa yang lembut itu, hingga mereka dapat merasa nyaman berada di atas tempat tidur. Lemak yang berasal dari angsa juga dimanfaatkan untuk menggosok serta mengkilapkan sepatu boot hitam milik mereka. Bulu angsa juga dimanfaatkan untuk menandatangani Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat yang dilakukan pada tanggal 4 Juli 1776.
Tampak aneh bahwa banyak orang menyamakan angsa dengan sapi dalam hal kegunaan dan manfaatnya. Seandainya dunia ini tidal lagi mampu menyediakan bahan pakan bijian bagi ternak, hanya ada 3 spesies ternak sajalah yang akan mampu bertahan, yaitu ruminansia, kelinci dan angsa, hal ini dikarenakan ketiganya adalah pemakan hijauan.
Tidak seperti halnya jenis-jenis unggas lainnya, angsa dijuluki sebagai 'roughage burner'. Kegiatan ini memang berlangsung pada awal-awal pemukiman di Amerika Serikat, bahwa hampir di semua perladangan petani yang kecil itu ada sekawanan angsa yang dapat menghasilkan bulu untuk bantal, menghasilkan telur, serta daging yang lezat untuk saat-saat perayaan istimewa. Angsa itu demikian praktis dan bermanfaat pada zaman revolusi Amerika hingga pada waktu itu Presiden Benyamin Franklin pernah mendesak agar angsa digunakan sebagai lambang negara Amerika Serikat.
Meski tidak banyak lagi yang kita ketahui tentang sejarah angsa, namun kita tahu bahwa angsa sangat penting dalam perkembangan negara Amerika Serikat. Suatu catatan tentang pesta Thanksgiving Day pada zaman dahulu, menunjukkan bahwa telah dimanfaatkan daging rusa, dua ekor kalkun dan sebangak 70 ekor angsa.
Angsa dapat merawat dirinya sendiri di kawasan yang sangat sulit sekalipun. Meski angsa itu menyukai air, tidak mutlaklah untuk menyediakan kolam atau aliran air bagi angsa. Angsa dapat memanfaatkan rerumputan dan gulma yang tumbuh di mana saja. Dalam keadaan liar, seekor pejantan hanya akan kawin dengan seekor betina saja. Tetapi dalam proses domestikasi, seekor pejantan dapat mampu menangani/mengawini 4 sampai 5 ekor betina.
Salah satu contoh yang bagus peternakan angsa dalam skala besar, adalah yang sekarang terdapat di negara bagian Minnesota. Suatu kawasan rendah yang jenis ternak lain seperti sapi, domba dan kambing tidak terlalu senang, dapat merupakan kawasan yang menarik bagi angsa yang mempunyai kaki berselaput renang itu. Seorang peternak mempunyai beberapa ribu ekor angsa dan bertumpu hanya pada jenis rumput yang bernama Reed's Cannary Granss, Suatu jenis rumput yang tidak banyak disukai oleh ternak. Anak-anak angsa diterjunkan ke padang rumput pada umur 4 minggu dan dibiarkan berada di sana selama 14 minggu dan kemudian dipasarkan tanpa pemberian pakan tambahan apapun. Dalam bentuknya yang lain sebidang kawasan bersemak dibersihkan lalu dipelihara di situ 5500 angsa. Angsa-angsa digunakan untuk membersihkan tanaman gulma bernama ‘cattail slough’ di daerah Minnesota.
Kemampuan angsa sebagai 'weeder geese' yaitu membersihkan rerumputan yang menggangu tanaman pokok, telah dikenal sejak lama. Angsa mempunyai kesukaan terhadap berbagai jenis tanaman tertentu dan tidak mengganggu tanaman-tanaman seperti strawberry, asparagus atau kapas. Karena meluasnya penggunaan herbisida pada akhir-akhir ini, 'weeder geese' tidak lagi banyak digunakan untuk membersihkan rerumputan pengganggu kecuali untuk perkebunana strawberry dan mint.
Pemanfaatan lain yang juga menarik ialah karena adanya kebiasaan angsa untuk berteriak kalau ada hewan atau orang asing yang mendekati wilayahnya. Cerita dari sebuah perusahaan pembuat anggur dan minuman keras di Skotlandia mengalami kesulitan dalam usaha mengatasi pencurian anggur yang sedang diproses, yaitu anggur yang sedang mengalami 'aging' di halaman terbuka. Meskipun halaman itu dipagar rapat serta dijaga oleh anjing, tetapi para pencuri dapat juga dengan tenang masuk ke dalam kawasan itu dengan cara menerjunkan anjing betina yang sedang birahi. Kerugian yang ditimbulkan semakin besar sampai pada akhirnya anjing-anjing penjaga itu disingkirkan dan sebagai gantinya ditempatkan kawanan angsa. Kawanan angsa itu dengan cepat sadar akan tugasnya. Angsa itu mula-mula tenang saja, tetapi begitu ada pencuri yang kelihatan mulailah angsa itu berteriak keras-keras mencari perhatian pemiliknya. Setelah itu pencuri-pencuri itu tidal lagi datang ke perusahaan itu, dan perusahaan itu dapat terus berkembang tanpa gangguan yang berarti.
Produksi angsa secara komersial mampu menyediakan daging angsa untuk berbagai kebutuhan di seluruh dunia. Di Eropa khususnya di Inggris, acara yang paling meriah adalah perayaan St. Michael's Day, yang jatuh pada tanggal 29 September. Kepercayaan mereka mengatakan bahwa bila mereka makan daging angsa pada hari Mechael, sepanjang tahun itu mereka tidak akan membutuhkan uang. Di beberapa bagian Amerika Serikat, khususnya di Pennsylvania, St. Michael's Day juga diperingati dengan cara yang hampir sama dengan di Inggris. Di Amerika Serikat angsa digunakan sebagai pengganti kalkun dalam acara-acara pesta Thanksgiving dan Natal.
Suatu cara atau bentuk lain dalam memproduksi angsa, dilakukan orang di Perancis. Selama bertahun-tahun para peternak di Perancis telah menerapkan cara yang dikenal dengan istilah 'stuffing' angsa. Ini tidak lain adalah memberikan kepada angsa sejumlah pakan secara paksa dengan menggunakan tangan dan semacam corong. Jumlah pakan yang dapat dihabiskan jauh lebih banyak dari pakan yang dapat dihabiskan dengan cara biasa. Cara ini dapat sangat meningkatkan besarnya hati angsa. Dalam keadaan biasa ukuran hati adalah sebesar kepalan tangan, tetapi dengan pakan paksa dapat dicapai berat hati 0,6 sampai 1,0 kg dengan harga sampai 10x harga karkas yang biasa.
Hati yang berukuran besar itu lalu dimasak dengan suatu jenis jamur yang disebut 'truffles' yang tumbuhnya hanya di bagian Selatan Perancis untuk kemudian dihidangkan sebagai sajian lezat yang terkenal dengan nama Gooseliver Pate. Hidangan itu sangat terkenal dan sangat mahal harganya. Para petani Perancis mempunyai pengalaman dan praktek yang menarik tentang penemuan jamur truffles itu, yang berada dalam tanah pada kedalaman seperti ubi kentang. Truffles itu masih tumbuh sebagai tanaman liar yang harus dicari. Babi ternyata memiliki daya penciuman yang tajam hingga dapat menemukannya di hutan. Para peternak kemudian melatih babi seperti halnya kalau mereka melatih anjing, untuk mencari dan menggali tanah yang mengandung truffles itu. Setelah ketemu, babi lalu ditarik dan diikat pada sebuah pohon dan peternaknyalah yang kemudian menggali truffles itu. Harga jamur ini sangat mahal, yaitu sekitar $ 300 tiap kg. Jamur itu lalu dimasak dengan hati angsa atau berbagai jenis masakan mahal lainnya.
Sebuah perusahaan angsa yang terkemuka di Amerika Serikat adalah Pietrus Food, Inc yang beralamat di 112 Pine Street, Sleepy Eye, Minnesota 56085. Hasil tetasan angsa yang baru berumur beberapa hari dikirim kepada para peternak untuk beberapa waktu lamanya angsa itu menyelesaikan tugasnya dalam membersihkan gulma atau tanaman pengganggu di suatu perkebunan. Sekitar 100.000 anak angsa menetas, lalu dijual dan dibeli lagi dengan cara itu.
Di alam kehidupan liar, angsa merupakan hewan yang bersifat monogami yang kawin hanya dengan satu ekor pasangan tetapnya saja. Dengan terus berjalannya sejarah, angsa menjadi terkenal sebagai 'hewan untuk perayaan perkawinan', bukan semata sebagai perlambang kesetiaan tetapi juga keberuntungan. Tidak banyak lagi yang diketahui mengenai cerita tentang angsa. Suatu ketika angsa dijuluki sebagai 'silly bird, too much for one and too little for two'. Pada saat ini pemasaran daging angsa telah berkembang, dikemas rapi dan siap untu dimasak, sehingga sangat memudahkan konsumen. Angsa pada jaman sekarang menjadi 'too much for two' dan bahkan cukup untuk dinikmati oleh seluruh anggota keluarga.
Para pendahulu di Amerika Serikat telah lama memanfaatkan angsa dan produk-produk yang berasal dari angsa. Para pemukim pertama di kawasan New England berjuang keras untuk bertahan terhadap dinginnya musim salju yang mencekam. Dengan cepat mereka berusaha memanfaatkan bulu angsa yang lembut itu, hingga mereka dapat merasa nyaman berada di atas tempat tidur. Lemak yang berasal dari angsa juga dimanfaatkan untuk menggosok serta mengkilapkan sepatu boot hitam milik mereka. Bulu angsa juga dimanfaatkan untuk menandatangani Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat yang dilakukan pada tanggal 4 Juli 1776.
Tampak aneh bahwa banyak orang menyamakan angsa dengan sapi dalam hal kegunaan dan manfaatnya. Seandainya dunia ini tidal lagi mampu menyediakan bahan pakan bijian bagi ternak, hanya ada 3 spesies ternak sajalah yang akan mampu bertahan, yaitu ruminansia, kelinci dan angsa, hal ini dikarenakan ketiganya adalah pemakan hijauan.
Tidak seperti halnya jenis-jenis unggas lainnya, angsa dijuluki sebagai 'roughage burner'. Kegiatan ini memang berlangsung pada awal-awal pemukiman di Amerika Serikat, bahwa hampir di semua perladangan petani yang kecil itu ada sekawanan angsa yang dapat menghasilkan bulu untuk bantal, menghasilkan telur, serta daging yang lezat untuk saat-saat perayaan istimewa. Angsa itu demikian praktis dan bermanfaat pada zaman revolusi Amerika hingga pada waktu itu Presiden Benyamin Franklin pernah mendesak agar angsa digunakan sebagai lambang negara Amerika Serikat.
Meski tidak banyak lagi yang kita ketahui tentang sejarah angsa, namun kita tahu bahwa angsa sangat penting dalam perkembangan negara Amerika Serikat. Suatu catatan tentang pesta Thanksgiving Day pada zaman dahulu, menunjukkan bahwa telah dimanfaatkan daging rusa, dua ekor kalkun dan sebangak 70 ekor angsa.
Angsa dapat merawat dirinya sendiri di kawasan yang sangat sulit sekalipun. Meski angsa itu menyukai air, tidak mutlaklah untuk menyediakan kolam atau aliran air bagi angsa. Angsa dapat memanfaatkan rerumputan dan gulma yang tumbuh di mana saja. Dalam keadaan liar, seekor pejantan hanya akan kawin dengan seekor betina saja. Tetapi dalam proses domestikasi, seekor pejantan dapat mampu menangani/mengawini 4 sampai 5 ekor betina.
Salah satu contoh yang bagus peternakan angsa dalam skala besar, adalah yang sekarang terdapat di negara bagian Minnesota. Suatu kawasan rendah yang jenis ternak lain seperti sapi, domba dan kambing tidak terlalu senang, dapat merupakan kawasan yang menarik bagi angsa yang mempunyai kaki berselaput renang itu. Seorang peternak mempunyai beberapa ribu ekor angsa dan bertumpu hanya pada jenis rumput yang bernama Reed's Cannary Granss, Suatu jenis rumput yang tidak banyak disukai oleh ternak. Anak-anak angsa diterjunkan ke padang rumput pada umur 4 minggu dan dibiarkan berada di sana selama 14 minggu dan kemudian dipasarkan tanpa pemberian pakan tambahan apapun. Dalam bentuknya yang lain sebidang kawasan bersemak dibersihkan lalu dipelihara di situ 5500 angsa. Angsa-angsa digunakan untuk membersihkan tanaman gulma bernama ‘cattail slough’ di daerah Minnesota.
Kemampuan angsa sebagai 'weeder geese' yaitu membersihkan rerumputan yang menggangu tanaman pokok, telah dikenal sejak lama. Angsa mempunyai kesukaan terhadap berbagai jenis tanaman tertentu dan tidak mengganggu tanaman-tanaman seperti strawberry, asparagus atau kapas. Karena meluasnya penggunaan herbisida pada akhir-akhir ini, 'weeder geese' tidak lagi banyak digunakan untuk membersihkan rerumputan pengganggu kecuali untuk perkebunana strawberry dan mint.
Pemanfaatan lain yang juga menarik ialah karena adanya kebiasaan angsa untuk berteriak kalau ada hewan atau orang asing yang mendekati wilayahnya. Cerita dari sebuah perusahaan pembuat anggur dan minuman keras di Skotlandia mengalami kesulitan dalam usaha mengatasi pencurian anggur yang sedang diproses, yaitu anggur yang sedang mengalami 'aging' di halaman terbuka. Meskipun halaman itu dipagar rapat serta dijaga oleh anjing, tetapi para pencuri dapat juga dengan tenang masuk ke dalam kawasan itu dengan cara menerjunkan anjing betina yang sedang birahi. Kerugian yang ditimbulkan semakin besar sampai pada akhirnya anjing-anjing penjaga itu disingkirkan dan sebagai gantinya ditempatkan kawanan angsa. Kawanan angsa itu dengan cepat sadar akan tugasnya. Angsa itu mula-mula tenang saja, tetapi begitu ada pencuri yang kelihatan mulailah angsa itu berteriak keras-keras mencari perhatian pemiliknya. Setelah itu pencuri-pencuri itu tidal lagi datang ke perusahaan itu, dan perusahaan itu dapat terus berkembang tanpa gangguan yang berarti.
Produksi angsa secara komersial mampu menyediakan daging angsa untuk berbagai kebutuhan di seluruh dunia. Di Eropa khususnya di Inggris, acara yang paling meriah adalah perayaan St. Michael's Day, yang jatuh pada tanggal 29 September. Kepercayaan mereka mengatakan bahwa bila mereka makan daging angsa pada hari Mechael, sepanjang tahun itu mereka tidak akan membutuhkan uang. Di beberapa bagian Amerika Serikat, khususnya di Pennsylvania, St. Michael's Day juga diperingati dengan cara yang hampir sama dengan di Inggris. Di Amerika Serikat angsa digunakan sebagai pengganti kalkun dalam acara-acara pesta Thanksgiving dan Natal.
Suatu cara atau bentuk lain dalam memproduksi angsa, dilakukan orang di Perancis. Selama bertahun-tahun para peternak di Perancis telah menerapkan cara yang dikenal dengan istilah 'stuffing' angsa. Ini tidak lain adalah memberikan kepada angsa sejumlah pakan secara paksa dengan menggunakan tangan dan semacam corong. Jumlah pakan yang dapat dihabiskan jauh lebih banyak dari pakan yang dapat dihabiskan dengan cara biasa. Cara ini dapat sangat meningkatkan besarnya hati angsa. Dalam keadaan biasa ukuran hati adalah sebesar kepalan tangan, tetapi dengan pakan paksa dapat dicapai berat hati 0,6 sampai 1,0 kg dengan harga sampai 10x harga karkas yang biasa.
Hati yang berukuran besar itu lalu dimasak dengan suatu jenis jamur yang disebut 'truffles' yang tumbuhnya hanya di bagian Selatan Perancis untuk kemudian dihidangkan sebagai sajian lezat yang terkenal dengan nama Gooseliver Pate. Hidangan itu sangat terkenal dan sangat mahal harganya. Para petani Perancis mempunyai pengalaman dan praktek yang menarik tentang penemuan jamur truffles itu, yang berada dalam tanah pada kedalaman seperti ubi kentang. Truffles itu masih tumbuh sebagai tanaman liar yang harus dicari. Babi ternyata memiliki daya penciuman yang tajam hingga dapat menemukannya di hutan. Para peternak kemudian melatih babi seperti halnya kalau mereka melatih anjing, untuk mencari dan menggali tanah yang mengandung truffles itu. Setelah ketemu, babi lalu ditarik dan diikat pada sebuah pohon dan peternaknyalah yang kemudian menggali truffles itu. Harga jamur ini sangat mahal, yaitu sekitar $ 300 tiap kg. Jamur itu lalu dimasak dengan hati angsa atau berbagai jenis masakan mahal lainnya.
Sebuah perusahaan angsa yang terkemuka di Amerika Serikat adalah Pietrus Food, Inc yang beralamat di 112 Pine Street, Sleepy Eye, Minnesota 56085. Hasil tetasan angsa yang baru berumur beberapa hari dikirim kepada para peternak untuk beberapa waktu lamanya angsa itu menyelesaikan tugasnya dalam membersihkan gulma atau tanaman pengganggu di suatu perkebunan. Sekitar 100.000 anak angsa menetas, lalu dijual dan dibeli lagi dengan cara itu.
Comments
Post a Comment