Penyakit Cacar Air, Infesi Binovitis dan Infeksi Bursal Pada Unggas
Meskipun terdapat banyak penyakit unggas lainnya yang menyebabkan kerugian besar di bagian-bagian lain dunia, hanya penyakit-penyakit yang secara ekonomis penting sajalah yang dibahas dipostingan kali ini. Penyakit-penyakit tersebut adalah cacar air, infesi binovitis dan infeksi bursal.
Penyebabnya adalah virus, Meskipun gejalanya mirip dengan cacar air pada manusia, virusnya tidak sama meskipun namanya sama dan tidak menyerang manusia. Penyakit ini disebarkan secara horizontal (lihat postingan berjudul Penyakit dan Parasit pada Unggas) oleh ayam lainnya dan oleh nyamuk.
Terhadap ayam yang tidak terinfeksi diberikan vaksinasi virus hidup guna melindungi ayam terhadap infeksi. Meskipun demikian, vaksinasi rutin tidak dianjurkan kecuali di daerah-daerah di mana penyakit ini diketahui menjadi suatu ancaman. Pengobatan yang lebih praktis adalah memindahkan dan mengisolasi ayam yang terinfeksi pada waktu gejala pertama penyakit nampak dan melakukan vaksinasi terhadap ayam lainnya dalam kelompok tersebut.
Penyebabnya adalah suatu mikroorganisme yang menyerang persendian, yang menghasilkan cairan berlebihan di daerah persendian dan jaringan sekitarnya. Organisme ini tersebar secara horizontal dan vertikal (lihat postingan berjudul Penyakit dan Parasit pada Unggas).
Pengobatan terhadap telur yang akan ditetaskan belum efektif dalam mengendalikan organisme tersebut. Oleh karena itu, cara yang diterima secara umum adalah pengendalian melalui produksi kelompok ayam yang terseleksi bebas dari organisme tersebut. Sekarang ini pencegahan meliputi penggunaan antibiotik dengan konsentrasi rendah yang dimasukkan ke dalam pakan untuk mengendalikan infeksi dan menjaga penyebaran horizontal mencapai tingkat minimum.
Penyebabnya adalah virus yang sulit dibasmi setelah adanya serangan wabah. Di daerah-daerah di mana penyakit ini diketahui menjadi masalah tersedia vaksin komersial untuk mengendalikannya. Salah satu daerah yang dimaksudkan tersebut adalah Gumboro, di negara bagian Delaware, dimana ditemukan penyakit ini pertama kali pada tahhun 1962, oleh karena itu diberi nama "penyakit Gumboro".
1. Penyakit Cacar Ayam
Adanya tonjolan hitam pada jengger dan pial, telinga, kaki memudahkan kita mengenali penyakit ini. Ayam menjadi sakit, produksi telur menurun, pertumbuhan lambat, kemampuan menetaskan telur dan kesuburannya juga menurun.Penyebabnya adalah virus, Meskipun gejalanya mirip dengan cacar air pada manusia, virusnya tidak sama meskipun namanya sama dan tidak menyerang manusia. Penyakit ini disebarkan secara horizontal (lihat postingan berjudul Penyakit dan Parasit pada Unggas) oleh ayam lainnya dan oleh nyamuk.
Terhadap ayam yang tidak terinfeksi diberikan vaksinasi virus hidup guna melindungi ayam terhadap infeksi. Meskipun demikian, vaksinasi rutin tidak dianjurkan kecuali di daerah-daerah di mana penyakit ini diketahui menjadi suatu ancaman. Pengobatan yang lebih praktis adalah memindahkan dan mengisolasi ayam yang terinfeksi pada waktu gejala pertama penyakit nampak dan melakukan vaksinasi terhadap ayam lainnya dalam kelompok tersebut.
2. Penyakit Infeksi Sinovitis
Lutut dan persendian ayam pedaging membengkak karena adanya artritis pada penyakit ini. Kebanyakan yang terserang adalah ayam pedaging umur 4 - 12 minggu. Sendi lutut dan telapak kaki membengkak, menyebabkan ayam menjadi pincang dan laju pertumbuhannya menurun.Penyebabnya adalah suatu mikroorganisme yang menyerang persendian, yang menghasilkan cairan berlebihan di daerah persendian dan jaringan sekitarnya. Organisme ini tersebar secara horizontal dan vertikal (lihat postingan berjudul Penyakit dan Parasit pada Unggas).
Pengobatan terhadap telur yang akan ditetaskan belum efektif dalam mengendalikan organisme tersebut. Oleh karena itu, cara yang diterima secara umum adalah pengendalian melalui produksi kelompok ayam yang terseleksi bebas dari organisme tersebut. Sekarang ini pencegahan meliputi penggunaan antibiotik dengan konsentrasi rendah yang dimasukkan ke dalam pakan untuk mengendalikan infeksi dan menjaga penyebaran horizontal mencapai tingkat minimum.
3. Penyakit Infeksi Bursal ( Penyakit Gumboro )
Bursa Febrikus adalah suatu kantung dalam kloaka ayam. Dalam penyakit infeksi bursal, ayam berumur 3 - 6 minggu mengalami berak putih, mengalami dehidrasi dan menunjukkan otot yang warnanya gelap atau pendarahan otot. Tanda-tanda ini bertahan 5 - 7 hari dan kematian bisa mencapai sepertiga dari kelompoknya, meskipun umumnya tidak selalu separah ini. Ayam yang sembuh dari penyakit ini mendapatkan kekebalan.Penyebabnya adalah virus yang sulit dibasmi setelah adanya serangan wabah. Di daerah-daerah di mana penyakit ini diketahui menjadi masalah tersedia vaksin komersial untuk mengendalikannya. Salah satu daerah yang dimaksudkan tersebut adalah Gumboro, di negara bagian Delaware, dimana ditemukan penyakit ini pertama kali pada tahhun 1962, oleh karena itu diberi nama "penyakit Gumboro".
Comments
Post a Comment