Bangsa Itik Petelur di Indonesia
Di Indonesia, ternak itik adalah ternak unggas penghasil telur yang cukup potensial disamping ternak ayam. Konsumen telur itik utama adalah penduduk di kota-kota besar dengan restoran-restoran besat pula. Sebagian besar masyarakat sering menganggap bahwa nilai gizi telur itik lebih rendah dari pada telur ayam. Sebenarnya pemikiran itu merupakan pemikiran yang keliru, karena dari hasil penelitian diketahui bahwa protein, lemak dan kalori telur itik lebih tingggi dari telur ayam.
Bangsa itik Indian Runner tidak diketahui dengan jelas dari mana asal-usulnya, ia dinamankan itik Indonesia karena telah berabad-abad berada di Indonesia dan menyebar luas ke seluruh kepulauan di Indonesia. Bangsa itik Indian Runner adalah bangsa itik yang sangat terkenal sebagai penghasil telur. Hampir seluruh populasi itik asli Indonesia adalah anggota dari bangsa Indian Runner yang terkenal seperti itik Tegal, itik Alabio, itik Bali dan itik Mojosari.
Tiga tujuan dalam pemeliharaan ternak itik ini yaitu, untuk produksi daging, produksi telur konsumsi serta untuk telur tetasan. Memaksimalkan produksi, misalnya untuk produksi telur konsumsi maka pemeliharaan yang dilakukan harus secara intensif, yaitu melalui pemeliharaan itik dengan sistem terkurung yang didukung dengan pemberian pakan yang baik dan memadai, manajemen ketenagakerjaan yang baik, pengawasan kesehatan dan disertai dengan sistem pemasaran hasil yang baik pula.
Bentuk pemeliharaan itik intensif sama sekali tidak mengenal istilah penggembalaan. Pemeliharaan itik intensif lebih terfokus pada pemeliharaan itik sistem terkurung, artinya itik secara terus menerus di kandangkan dengan kolam air atau sistem kering tanpa kolam air. Usaha peternakan itik intensif ada pula yang dilakukan dengan sistem cage (kandang baterai) atau sistem litter seperti pemeliharaan ayam ras.
Perbandingan produksi telur itik Mojosari antara pemeliharaan secara tradisional dan pemeliharaan secara intensif sangat berbeda nyata. Pemeliharaan secara tradisional potensi produksi telur mencapai 54,8 % atau sekitar 200 buti/ekor/tahun, sedangkan pemeliharaan secara intensif mampu menaikkan tingkat produksi telur sekitar 72,6 % atau berproduksi 265 butir/ekor/tahun.
Salah satu keunggulan dari telur itik Mojosari adalah telur-telur itik Mojosari ini banyak digemari oleh konsumen. Meskipun postur tubuhnya relatif lebih kecil jika dibandingkan dengan itik-itik petelur unggul jenis lainnya, itik Mojosari menghasilkan telur yang ukurannya lebih besar. Menurut konsumen rasa telur itik Mojosari lebih enak dengan kerabang telurnya berwarna biru kehijau-hijauan. Itik Mojosari ini merupakan salah satu dari berbagai plasma nutfah yang dimiliki oleh negara kita yang masih harus kita manfaatkan potensinya.
Comments
Post a Comment