Penilaian (Judging) Dalam Seleksi Sapi Perah

Penilaian maupun seleksi sapi perah menyangkut pengamatan guna menghubungkan antara tipenya sebagai sapi perah yang baik dengan fungsi produksi susunya. Seekor sapi dengan karakteristik perah yang baik akan menampilkan fungsi produksi susu dan lemak susu untuk jangka waktu yang panjang. Postingan kali ini akan memperkenalkan kepada para pembaca tentang deskripsi penampilan sapi perah yang ideal serta hubungan antara konformasi dan produksi susu. Apakah itu merupakan pembandingan beberapa ekor sapi (judging) atau membandingkan seekor sapi dengan tipe yang ideal (seleksi) pengamatan haruslah didasarkan pada pengetahuan tentang fungsi serta bagian-bagian tubuh seekor hewan. Para pembaca harus terbiasa dengan bagian-bagian seekor sapi perah serta mengenal dengan baik nama-namanya. Berikut gambar di bawah ini menyajikan nama serta lokasi bagian-bagian dari sapi perah.

Gambar bagian-bagian dari sapi perah

Tipe Fungsional Sapi Perah yang Baik

Suatu macam kartu skor yang disebut The Dairy Cow Unified Score Card digunakan oleh semua asosiasi bangsa-bangsa sapi perah untuk memberikan deskripsi tentang jenis sapi perah yang baik. Kartu skor itu dibagi menjadi 4 bagian utama, yaitu:
  • Penampilan umum (30 nilai)
  • Sifat Perah (20 nilai)
  • Kapasitas badan (20 nilai)
  • Sistem mamae (30 nilai)
Suatu rincian yang lebih mendalam dari kartu skor tersebut menunjukkan penampilan dan butir nilai-nilai butir dari tipe sapi perah yang disukai. Meski fungsi masing-masing bagian dari skor tersebut terhadap produksi susu diuraikan secara ringkas, penjelasan lebih jauh masih diperlukan dalam memberikan hubungan antara tipe perah dengan kemampuannya menyusui.

Penampilan umum memberikan gambaran tentang karakteristik bangsa serta sifat kebetinaannya. Seekor sapi betina yang sedang berproduksi susu haruslah memperlihatkan penampilan umum, yaitu 'bersusu' dan 'betina'. Sapi ini hendaknya memiliki simetri, badan dan sistem mamae yang berimbang, kapasitas perut yang besar serta garis atas badan dan punggung yang lurus dan panjang guna memberikan gambaran kemampuan menyusui dalam jangka waktu lama.

Sifat perah menyangkut badan yang menyudut (angular) dengan perdagingan yang kurang. Hal sudut menyudut tersebut memberi gambaran bahwa sapi perah itu akan mengubah pakan menjadi susu dan bukanlah menjadi lemak. Sapi perah haruslah memiliki daging yang cukup dan tidak terlalu kurus, tetapi sebaliknya juga tidak terlalu gemuk (sehingga menggambarkan lebih banyak produksi daging dari pada susu). Kehalusan badan serta keterbukaannya juga merupakan bukti kemampuannya untuk menghasilkan susu.

Kapasitas badan haruslah diperlihatkan dalam ukuran perut yang dalam, lebar dan panjang yang ditopang dengan kuat oleh tulang rusuk yang tangguh dengan lingkar dada yang besar. Kapasitas badan merupakan hal yang sangat penting untuk produksi susu yang banyak. Ini menggambarkan kapasitas paru dan jantung serta kemampuannya untuk menampung bahan pakan yang dibutuhkan untuk produksi susu yang banyak.

Sistem mamaenya haruslah besar, melekat dengan mantap sehingga dapat bertahan lama waktu disusui. Ambingnya besar, lunak dan lentur yang menunjukkan kelenjar susu aktif yang jumlahnya banyak, disamping besarnya tempat penampungan susu. Pembuluh vena darah haruslah menonjol karena jumlah darah yang dibutuhkan untuk produksi susu, sangat besar.

Penilaian (Judging) Sapi Perah

Sapi perah dinilai di atas arena pameran atau perlombaan, dimana seekor sapi dibandingkan dengan sapi lainnya atau di lokasi peternakan dimana seekor sapi dibandingkan dengan sapi yang ideal yang ditunjukkan dengan kartu skor United Score Card (USC). Penilaian dengan cara yang kedua ini merupakan suatu bentuk seleksi yang disebut klasifikasi dan biasanya merupakan suatu bentuk seleksi yang disebut klasifikasi dan yang biasanya dilakukan oleh seorang yang mewakili sebuah asosiasi bangsa sapi tertentu. Kepada seekor sapi diberikan butir-butir angka skor dari USC dan sapi itu lalu diklasifikasikan menurut standar-standar bangsa yang bersangkutan. Klasifikasi tipe untuk bangsa-bangsa meliputi kategori-kategori:
  • Sempurna (90 butir atau lebih)
  • Sangat Bagus (85 sampai 90 butir)
  • Bagus+ (80 sampai 85 butir)
  • Bagus (75 sampai 79 butir)
  • Sedang (65 sampai 74 butir)
  • Buruk (dibawah 65 butir)
Klasifikasi ini dapat bervariasi pada bangsa-bangsa yang berlainan.

Seekor sapi perah sekali telah diklasifikasi, akan tetap mempertahankan klasifikasinya yang tertinggi saja. Jadi suatu hal yang normal bahwa klasifikasi ulang atau reklasifikasi hanya untuk hewan-hewan yang menuju ke skor klasifikasi yang lebih tinggi. Catatan-catatan produksi susu (akan dibahas pada postingan selanjutnya) dan skor klasifikasi sapi digunakan dalam seleksi sapi-sapi induk serta anak-anak betinanya yang akan digunakan untuk peremajaan.

Secara keseluruhan, antara produksi susu dan klasifikasi tipe dan seekor sapi, tingkat kolerasinya tidak tinggi. Namun demikian, apabila seekor sapi memiliki tipe yang bagus, sapi itu mungkin akan mempunyai masa guna yang lebih panjang karena peluangnya untuk disingkirkan oleh faktor-faktor ambing yang buruk, kaki yang jelek atau faktor lainnya sangat kecil.

Comments

Popular posts from this blog

Anatomi Internal Ambing Serta Jalannya Susu Yang Di-Sintesis

Sistem Seleksi Tandem, Independent Culling Level dan Indeks Seleksi

Bangsa-bangsa dan Karakteristik Kerbau Perah

Domestikasi dan Bangsa-bangsa Kelinci

Sejarah dan Klasifikasi Bangsa-bangsa Babi

Manajemen Pemerahan Susu Sapi

Pemberian Pakan Babi Sesuai Penggolongan (Kelasnya)

Pemuliabiakan dan Seleksi Pejantan Sapi Perah

Seleksi Pada Ternak Domba

Anatomi Tubuh Pada Ayam