Daging dan Wool (Serat atau Bulu) Domba
Proses pemotongan atau penyembelihan domba berbeda dari spesies ternak yang lain, dalam beberapa hal tertentu. Produk akhir yaitu karkas sifatnya unit sebab perbedaan umur menimbulkan perbedaan penggolongan. Penggolongan yang dimaksud adalah karkas domba muda yang lebih dikenal dengan istilah lamb dan karkas domba dewasa yang disebut mutton.
Proses Penyembelihan / Pemotongan
Domba dibelenggu pada kaki belakang dan dengan segera pisau yang mempunyai 2 sisi tajam dipergunakan untuk menusuk kedua pembuluh darah pada leher. Ini akan mengalirkan darah lebih cepat sementara jantung masih bendenyut, sehingga tekanan darah yang diperlukan tetap ada untuk menjamin pengeluaran dara secara sempurna. Kerongkongan tidak dipotong tetapi ditusuk, yang terpenting adalah penggunaan pisau yang tajam akan lebih efektif dan manusiawi, sehingga domba tidak memperlihatkan tanda-tanda emosi atau kesakitan.
Kaki depan dipotong pada bagian tumit di atas alas kaki, dan pergelangannya dipatahkan menggunakan tangan. Ini merupakan cara yang dapat menentukan apakah karkas akan masuk dalam kelas domba muda atau kelas domba dewasa. Hewan yang sedang tumbuh menimbun mineral kalsium (Ca) pada bagian ujung tulang panjang pada bagian epiphysea tulang rawan, yang mana tulang tersebut tidak mengeras (mengalami osifikasi) sampai domba kira-kira berumur 1 tahun. Apabila patahnya terletak pada tulang rawannya, ini akan membuka pertautan menandakan domba itu muda dan karkasnya masuk dalam kelas lamb atau domba muda. Bila pembentukan tulang telah terjadi, pertautan telah kuat, pertumbuhan telah berakhir dan sendi spool terbuka menandakan bahwa itu adalah karkas domba yang telah dewasa.
Kulit domba dikelupas dengan hati-hati. Menekan tangan di antara kulit dan felt (selaput tipis yang menutupi karkas) disebut fisking. Ini dilakukan hati-hati jangan sampai merobek felt karena selaput ini melindungi daging dan menghambat proses kekeringan. Kepala dan kaki dipisahkan dan isi perut (usus) dikeluarkan untuk diperiksa. Tulang dada dibelah dan kaki dengan dilipat kebelakang dengan menggunakan pasak terbuat dari kayu atau baja tahan karat, ditegakkan sehingga bentuk karkas menarik untuk dipasarkan. Kemudian karkas dicuci, dan didinginkan selama 24 - 72 jam. Biasanya terjadi penyusutan 1% dari berat sebelumnya ke berat dingin yang disebabkan oleh hilangnya uap air.
Karkas yang mutunya lebih bagus biasanya dibungkus (dilapisi dengan pembungkus dari kain Cheesecloth atau kain terpal tipis) untuk perlindungan lebih lanjut dan menjaga agar tetap berada dalam bentuknya. Persentase bersih yang dihitung dari berat hidup dan berat karkas dingin, umumnya berkisar antara 46 - 53%. Lemak mempengaruhi (meninggikan) persentase bersih, sedangkan domba tua biasanya menghasilkan persentase bersih yang lebih rendah.
Karkas
Bila karkas lolos dari pemeriksaan yang teliti dan layak untuk konsumsi manusia, petugas pemerintah menentukan peringkat mutu menurut konformasi dan keadaannya. Potongan besar diproduksi oleh rumah potong dan disalurkan ke tukang daging untuk kemudian dipotong lagi menjadi potongan eceran.
Hasil Sampingan
Mengingat bahwa angka persentase bersih karkas maksimum umumnya adalah 53%, sisanya 47% dibuang atau dimanfaatkan untuk kepentingan lainnya. Kalaupun ada, sangat sedikit yang dibuang. Bagian dari proses penyembelihan ini dimanfaatkan sebagai hasil sampingan dalam bentuk yang bermacam-macam. Hasil sampingan dapat dibagi menjadi kelompok yang dapat dimakan dan yang tak dapat dimakan. Bagian yang dapat dimakan termasuk jantung, lidah, hati dan beberapa bagian lainnya sama seperti pembahasan postingan sebelumnya tentang sapi pedaging.
Kelompok yang tak dapat dimakan, lazim digunakan untuk membuat lem, sabun, pupuk serta produk lain lainnya sama seperti pembahasan postingan sebelumnya tentang sapi pedaging. Terdapat paling sedikit 2 hasil sampingan unik yang berasal dari domba yaitu bulu domba dan kulit domba. Setelah kulit dipisahkan, kulit diberi bahan kimia untuk melonggarkan folikel yang menahan serabut-serabut bulu domba.
Bulu domba ini meskipun kadang-kadang sangat pendek, dilepaskan dari kulit dengan menggunakan tangan dan kemudian dijual di pasar. Kulit tanpa bulu kemudian disamak dan pada suatu ketika ijazah Universitas dilukiskan pada kulit itu, dan muncullah pepatah "awarding a sheep skin". Pemanfaatannya yang paling lazim saat sekarang adalah sebagai kulit chamois atau yang lebih kita kenal dengan kanebo, yang banyak terdapat di tempat-tempat pompa bensin dan tempat-tempat pencucian mobil.
Proses Penyembelihan / Pemotongan
Domba dibelenggu pada kaki belakang dan dengan segera pisau yang mempunyai 2 sisi tajam dipergunakan untuk menusuk kedua pembuluh darah pada leher. Ini akan mengalirkan darah lebih cepat sementara jantung masih bendenyut, sehingga tekanan darah yang diperlukan tetap ada untuk menjamin pengeluaran dara secara sempurna. Kerongkongan tidak dipotong tetapi ditusuk, yang terpenting adalah penggunaan pisau yang tajam akan lebih efektif dan manusiawi, sehingga domba tidak memperlihatkan tanda-tanda emosi atau kesakitan.
Kaki depan dipotong pada bagian tumit di atas alas kaki, dan pergelangannya dipatahkan menggunakan tangan. Ini merupakan cara yang dapat menentukan apakah karkas akan masuk dalam kelas domba muda atau kelas domba dewasa. Hewan yang sedang tumbuh menimbun mineral kalsium (Ca) pada bagian ujung tulang panjang pada bagian epiphysea tulang rawan, yang mana tulang tersebut tidak mengeras (mengalami osifikasi) sampai domba kira-kira berumur 1 tahun. Apabila patahnya terletak pada tulang rawannya, ini akan membuka pertautan menandakan domba itu muda dan karkasnya masuk dalam kelas lamb atau domba muda. Bila pembentukan tulang telah terjadi, pertautan telah kuat, pertumbuhan telah berakhir dan sendi spool terbuka menandakan bahwa itu adalah karkas domba yang telah dewasa.
Kulit domba dikelupas dengan hati-hati. Menekan tangan di antara kulit dan felt (selaput tipis yang menutupi karkas) disebut fisking. Ini dilakukan hati-hati jangan sampai merobek felt karena selaput ini melindungi daging dan menghambat proses kekeringan. Kepala dan kaki dipisahkan dan isi perut (usus) dikeluarkan untuk diperiksa. Tulang dada dibelah dan kaki dengan dilipat kebelakang dengan menggunakan pasak terbuat dari kayu atau baja tahan karat, ditegakkan sehingga bentuk karkas menarik untuk dipasarkan. Kemudian karkas dicuci, dan didinginkan selama 24 - 72 jam. Biasanya terjadi penyusutan 1% dari berat sebelumnya ke berat dingin yang disebabkan oleh hilangnya uap air.
Karkas yang mutunya lebih bagus biasanya dibungkus (dilapisi dengan pembungkus dari kain Cheesecloth atau kain terpal tipis) untuk perlindungan lebih lanjut dan menjaga agar tetap berada dalam bentuknya. Persentase bersih yang dihitung dari berat hidup dan berat karkas dingin, umumnya berkisar antara 46 - 53%. Lemak mempengaruhi (meninggikan) persentase bersih, sedangkan domba tua biasanya menghasilkan persentase bersih yang lebih rendah.
Karkas
Bila karkas lolos dari pemeriksaan yang teliti dan layak untuk konsumsi manusia, petugas pemerintah menentukan peringkat mutu menurut konformasi dan keadaannya. Potongan besar diproduksi oleh rumah potong dan disalurkan ke tukang daging untuk kemudian dipotong lagi menjadi potongan eceran.
Hasil Sampingan
Mengingat bahwa angka persentase bersih karkas maksimum umumnya adalah 53%, sisanya 47% dibuang atau dimanfaatkan untuk kepentingan lainnya. Kalaupun ada, sangat sedikit yang dibuang. Bagian dari proses penyembelihan ini dimanfaatkan sebagai hasil sampingan dalam bentuk yang bermacam-macam. Hasil sampingan dapat dibagi menjadi kelompok yang dapat dimakan dan yang tak dapat dimakan. Bagian yang dapat dimakan termasuk jantung, lidah, hati dan beberapa bagian lainnya sama seperti pembahasan postingan sebelumnya tentang sapi pedaging.
Kelompok yang tak dapat dimakan, lazim digunakan untuk membuat lem, sabun, pupuk serta produk lain lainnya sama seperti pembahasan postingan sebelumnya tentang sapi pedaging. Terdapat paling sedikit 2 hasil sampingan unik yang berasal dari domba yaitu bulu domba dan kulit domba. Setelah kulit dipisahkan, kulit diberi bahan kimia untuk melonggarkan folikel yang menahan serabut-serabut bulu domba.
Bulu domba ini meskipun kadang-kadang sangat pendek, dilepaskan dari kulit dengan menggunakan tangan dan kemudian dijual di pasar. Kulit tanpa bulu kemudian disamak dan pada suatu ketika ijazah Universitas dilukiskan pada kulit itu, dan muncullah pepatah "awarding a sheep skin". Pemanfaatannya yang paling lazim saat sekarang adalah sebagai kulit chamois atau yang lebih kita kenal dengan kanebo, yang banyak terdapat di tempat-tempat pompa bensin dan tempat-tempat pencucian mobil.
Comments
Post a Comment