Pemanfaatan Nutrisi Pakan Pada Ternak

Meskipun enam macam nutrisi esensial yang sudah disebut pada pembahasan sebelumnya Pemberian Pakan Pada Sapi Pedaging, masing-masing mempunyai fungsi yang khas, diperlukan kombinasi yang spesifik agar fungsi tubuh tetap normal. Meski keenamnya diperlukan, jumlah kebutuhannya bervariasi tergantung tingkat pemanfaatan bahan pakan itu oleh hewan yang bersangkutan.


Secara umum, pemanfaatan nutrisi pakan oleh hewan atau ternak adalah untuk fungsi-fungsi tubuh berikut ini:

Pemanfaatan nutrisi pakan untuk perawatan tubuh

Perawatan tubuh memerlukan nutrisi yang digunakan hanya untuk mempertahankan hidup, tidak terjadi kenaikan atau penurunan berat badan dan juga tidak ada produksi, apakah berupa susu, repropduksi maupun penggemukan. Perawatan ini meliputi panas untuk mempertahankan suhu tubuh, energi untuk kerja tubuh yang normal (denyut jantung, bernafas), serta protein dan mineral untuk penggantian jaringan-jaringan tubuh yang aus. Karena kebutuhan untuk perawatan ini berdasarkan ukuran badan maka semakin berat seekor sapi, semakin banyak nutrisi yang dibutuhkan untuk perawatan. Rata-ratanya, kira-kira sepertiganya sampai separuh nutrisi yang ada di dalam ransum digunakan untuk mempertahankan atau merawat tubuh. Kebutuhan ini haruslah tersedia lebih dahulu, kelebihannya di atas kebutuhan tersebut akan digunakan untuk kepentingan produksi.

Pemanfaatan nutrisi pakan untuk fungsi-fungsi Produksi

Fungsi-fungsi tubuh untuk produksi memanfaatkan kelebihan nutrisi yang digunakan untuk perawatan tubuh. Fungsi-fungsi produksi ini meliputi hal-hal sebagai berikut: pertumbuhan, penggemukan, produksi susu, reproduksi atau untuk bekerja/tenaga. Nutrisi utama yang dibutuhkan untuk masing-masing kegiatan itu juga tergantung pada jumlah produksi yang diinginkan. Sebagai contoh, untuk pertambahan berat badan sebesar 0,75 kg tiap hari, diperlukan nutrisi lebih banyak dibandingkan pertambahan yang hanya 0,25 kg. kebutuhan total seekor hewan adalah jumlah dari keseluruhan kebutuhan untuk fungsi-fungsi badan. Sebagai contoh, kebutuhan seekor sapi dara yang sedang bunting dan masih tumbuh dengan kecepatan tumbuh 400 gram per hari, adalah kebutuhan total untuk perawatan tubuh, pertumbuhan serta untuk perkembangan fetus.

Jumlah kandungan masing-masing nutrisi yang 6 jenis itu di dalam pakan sangatlah penting dalam memilih serta mencampur bahan-bahan pakan untuk menjadi ransum. Kandungan nutrisi pakan esensial dapat diketahui dari analisis kimia atas pakan itu. Secara umum, sistem utama yang digunakan adalah Analisis Proksimat Sistem Wende, yang dicetuskan sekitar 100 tahun yang lalu dan sampai sekarang masih dipakai. Dengan menggunakan proses kimia sistem Wende ini (dibahas secara ringkas untuk tiap golongan nutrisi), nutrisi yang terdapat dalam bahan pakan dipisahkan menjadi kelompok-kelompok berikut:
  
Analisis Wende
Nutrient yang bersangkutan
Bahan Kering
Bahan Pakan – Bahan Kering = Air
Ekstrak Ether
Lemak
Protein Kasar
Protein Total
Serat Kasar
Karbohidrat yang sukar atau tidak dapat dicerna
Ekstrak tanpa Nitrogen
Karbohidrat yang gampang dicerna
Abu
Mineral
(Catatan: Vitamin tidak dimasukkan di sini karena adanya hanya dalam jumlah sedikit dan harus dianalisis tersendiri)

Analisis Wende ini bekerja sangat bagus untuk bahan-bahan pakan konsentrat, tetapi untuk bahan-bahan pakan konsentrat, hijauan berserat terdapat beberapa pembatas, karena adanya variasi besar dalam kecernaan serat yang dikandungnya.

Tabel nutrien utama yang dibutuhkan untuk fungsi-fungsi tubuh yang spesifik

Fungsi Tubuh
Nutrien Utama yang Dibutuhkan
Perawatan
Energi, Protein, Mineral
Pertumbuhan
Protein, Energi, Mineral, Vitamin D
Penggemukan
Energi
Reproduksi (perkembangan fetus)
Protein, Energi, Mineral
Rebreeding
Energi, Protein, Mineral
Produksi Susu
Energi, Protein, Mineral
Tenaga
Energi
Nutrien lain juga dibutuhkan tetapi dalam jumlah kecil. Air bersifat esensial untuk semua fungsi tersebut

Agar supaya bahan hijauan berserat dapat dianalisis lebih baik, seorang ahli bernama P. J. Van Soest mengembangkan suatu sistem analisis detergen, yang membagi bahan hijauan berserat dalam kelompok sebagai berikut:
  1. Bahan Larut dalam Detergen Netral (Neutral Detergent Solubles), terdiri dari isi sel tanaman (protein, lemak, serta karbohidrat yang mudah larut seperti gula dan pati). Bahan ini semuanya dapat dicerna dan dapat dimanfaatkan oleh hewan.
  2. Residu Detergen Netral (Neutral Detergent Residue) atau serat terdiri dari dinding sel tanaman (selulose dan karbohidrat yang tak dapat dicerna). Kelompok ini bervariasi dalam kecernaan serta kemanfaatannya bagi hewan. Pembagian selanjutnya atas serat detergen netral oleh detergen asam dapat memisahkan karbohidral yang memiliki tingkat kecernaan tertentu dari karbohidrat lain yang benar-benar tidak dapat dicerna.
Suatu perbandingan atas 2 sistem itu diperlihatkan pada table dibawah ini. Para mahasiswa diharapkan dapat mengetahui keduanya serta mengenali perbedaan-perbedaannya.

Sistem Wende
Komponen Nutrien
Analisis Van Soest
Abu
Mineral
Larutan Detergen Netral (Isi Sel)
Ekstrak Ether
Lemak
Protein Kasar
Protein
Ekstrak Tanpa N
Karbohidrat
Pati
Gula
Serat Kasar
Hemiselulose
Lignin
Serat
Serat
Selulose
Detergen
Detergen
Asam
Netral

Kecernaan Bahan Pakan

Meskipun kedua sistem itu menunjukkan jumlah nutrient total yang ada namun  angka itu tidak mencerminkan jumlah atau banyaknya nutrisi yang benar-benar tersedia untuk dimanfaatkan oleh seekor sapi. Agar supaya suatu jenis nutrisi tertentu dapat dimanfaatkan oleh seekor hewan, maka bahan pakan haruslah dimakan dan dicerna. Bagian yang dimakan tetapi tidak dicerna, tidak akan bermanfaat dan dikeluarkan sebagai feses. Jadi istilah nutrisi yang tercerna lebih bermakna daripada nutrisi total.

Energi Pakan

Energi dalam pakan umumnya berasal dari karbohidrat dan lemak. Pentingnya energi dalam makanan ternak tercermin dari adanya 2 macam metode pengukuran.

Nutrisi Tercerna Total (Total Digestible Nutrient) merupakan sistem ukuran yang paling tua yang berdasar pada fraksi-fraksi yang tercerna dari sistem Wende serta sumbangan energinya. Sistem ini masih banyak digunakan oleh banyak orang dalam bidang peternakan.

Sistem kalori berdasar pada kandungan energi (kalori) yang sebernarnya pada bahan pakan, seperti yang terukur dari banyaknya panas yang dilepaskan dari pembakaran suatu contoh bahan. Pembakaran dikerjakan dengan menggunakan alat khusus yaitu calorimeter bom. Berdasarkan sistem ini kandungan energi suatu bahan pakan akan dinyatakan dengan menggunakan salah satu dari istilah berikut:
  1. Energi Bruto (Gross Energy): Jumlah keseluruhan energi di dalam bahan pakan.
  2. Energi Tercerna (Digestible Energy): Jumlah energi yang terdapat di dalam bahan pakan yang tercerna oleh hewan, dinyatakan dalam megakalori (1 juta kalori) atau kilo kalori (1000 kalori).
  3. Energi Metabolis (Metabolizable Energy): Suatu ukuran energi di dalam bahan pakan yang dimanfaatkan oleh hewan.
  4. Energi Netto (Net Energy): Jumlah energi di dalam bahan pakan yang dimanfaatkan untuk fungsi-fungsi tubuh yang spesifik.

Comments

Popular posts from this blog

Anatomi Internal Ambing Serta Jalannya Susu Yang Di-Sintesis

Sistem Seleksi Tandem, Independent Culling Level dan Indeks Seleksi

Bangsa-bangsa dan Karakteristik Kerbau Perah

Manajemen Pemerahan Susu Sapi

Anatomi Tubuh Pada Ayam

Pemberian Pakan Babi Sesuai Penggolongan (Kelasnya)

Pemuliabiakan dan Seleksi Pejantan Sapi Perah

Sejarah dan Klasifikasi Bangsa-bangsa Babi

Seleksi Pada Ternak Domba

Penyembelihan dan Pengukuran Kualitas Karkas Babi