Pemberian Pakan Pada Sapi Pedaging
Industri
sapi pedaging telah memperlihatkan perkembangan yang pesat dalam 4 dekade
terakhir. Sumbangan ekonomis yang diberikan pada skala dunia, juga sangat
besar. Industri ini akan terus berkembang sepanjang manusia masih memiliki
bahan-bahan pakan yang tidak dapat secara langsung dikonsumsi manusia. Selama
kita masih memiliki daerah-daerah yang tidak dapat menghasilkan bahan makanan
manusia, tetapi dapat menghasilkan bahan hijauan yang cukup, industri sapi
pedaging akan terus berkembang.
Pakan
adalah bahan yang dimakan dan dicerna oleh seekor hewan yang mampu menyajikan
hara dan nutrisi yang penting untuk perawatan tubuh, pertumbuhan, penggemukan,
reproduksi (birahi, konsepsi, kebuntungan) serta laktasi (produksi susu).
Bahan
pakan dapat dibagi menjadi 2 kelompok yaitu, konsentrat dan bahan berserat.
Konsentrat (produk bijian atau butiran) serta bahan berserat (jerami atau
rumput) merupakan komponen atau penyusun ransum. Suatu kombinasi bahan pakan
yang mengandung unsur-unsur esensial (nutrient / gizi / nutrisi) untuk
kebutuhan seekor hewan.
Nutrisi (Hara) Esensial
Semua
jenis ternak membutuhkan 6 nutrisi esensial yang terdiri dari air, protein,
karbohidrat, lemak, mineral dan vitamin.
Air
Nutrisi yang
paling murah adalah air yang merupakan bagian penting dalam ransum, baik untuk
keperluan pertumbuhan, penggemukan maupun untuk laktasi. Seekor sapi akan minum
sebanyak 12 galon atau sekitar 45 liter air setipa harinya. Sapi dapat hidup
tanpa pakan selama berminggu-minggu, tetapi sapi akan mati dalam beberapa hari
apabila tidak minum. Air yang jumlahnya mencapai 80% dari tubuh seekor sapi,
berperan dalam pengaturan suhu tubuh, melarutkan dan mengangkut nutrisi lainnya,
serta mengeluarkan produk buangan. Air berperan penting dalam proses-proses
pencernaan baik sebagai medium maupun sebagai pelaku dalam reaksi kimia dalam
tubuh. Beberapa enzim lebih efektif apabila terlarut dala air, dan ion-ion OHˉ
dan Hᶧ (yang berasal dari air) terlihat dalam proses hidrolisis, yang merupakan
suatu proses pencernaan tahap pertama (primer) atas protein, lemak dan
karbohidrat.
Melalui
sirkulasinya keseluruhan bagian tubuh, air mengangkut nutrisi-nutrisi yang
terlarut sampai pada tingkat sirkuler, serta mengangkut produk buangan memalui
system ekskretoris. Sebagai bagian vital darah, air memiliki dungsi pengaturab
suhu tubuh berkat sirkulasinya, sama halnya dengan suhu yang dikendalikan
melalui system sirkulasi air pada mesin yang menggunakan air sebagai bahan
pendingin.
Protein
Protein
merupakan komponen utama jaringan seperti otot dan merupakan suatu komponen
fundamental pada semua jaringan hidup. Protein mengandung karbon, hidrogen,
oksigen, nitrogen, sulfur dan kadang-kadang fosfor. Molekul proten terdiri dari
sejumlah unit-unit yang lebih kecil yang berikatan satu sama lain. Unit-unit
tersebut disebut asam amino. Nama itu
berasal dari struktur kimianya yang lekat yang merupakan gabungan suatu gugus
amino (suatu basa) dengan suatu asam. Asam amino yang paling sederhana, yaitu glisin. Asam-asam amino yang lebih
kompleks juga diperlihatkan dalam gugus kimia dengan simbol huruf R. Asam amino
terikat satu sama lain oleh ikatan CO-NH dengan suatu ikatan peptida. Glisin serta asam amino sederhana lainnya yaitu alamin, bergabung membentuk alanilglisin dengan melepaskan satu
molekul air. Proses kebalikannya yaitu hidrolisis
memisahkan keduanya dengan memanfaatkan satu molekul air.
Telah
diketahui adanya 25 macam asam amino yang menyusun molekul protein, meskipun
demikian kebanyakan protein mengandung 3-4 macam atau sampai 14-15 macam asam
amino . rata-rata protein mengandung 100 atau lebih molekul-molekul asam amino
yang terikat oleh ikatan peptide.
Hewan-hewan
yang tergolong non ruminansia (babi, unggas dan juga manusia) membutuhkan
asam-asam amino tertentu. Oleh karena itu, yang dikehendaki adalh protein yang
berkualitas, yaitu yang mengandung banyak macam asam amino. Hewan ruminansia
tidak memerlukan terlalu banyak macam protein karena kemampuan untuk
mensintesis asam amino melalui kerja mikroorganisme di dalam rumen. Pada
makanan sapi kepentingan lebih pada jumlah protein total, dan bukannya kepada
kualitas protein.
Komposisi
asam amino itu sedikit bervariasi, tetapi rata-ratanya mengandung sekitar 16%
Ntrogen. Karena angka tersebut relatif konstan, untuk memperkirakan kadar
protein, sangat sering didasarkan pada hasil analisis nitrogen (N) secara kimia
dan dibagi dengan 16% atau dikalikan dengan 6,25 suatu contoh bahan pakan
terlebih dahulu direksikan secara kimia guna melepaskan kadar amonia yang ada,
yang merupakan bentuk senyawa nitrogen. Amonia yang terlepas itu ditangkap lalu
difiltrasi untuk perhitungan nitrogen yang dinyatakan dalam persen (%). Angka
yang didapat dalu dikalikan dengan 6,25, lalu didapatkan angka yang disebut
kadar proten kasar.
Asam-asam
amino pada tanaman membentuk protein tanaman, yang setelah dicerna oleh hewan
berubah menjadi protein hewan. Beberapa bahan sebagai sumber protein tanaman
adalah tepung kedelai, tepung biji kapas, tepung biji lin, tepung bungkil
kacang (konsentrat) serta jerami leguminosa.
Protein
tanaman diperlukan untuk membuat protein hewan dalam bentuk jaringan otot
maupun bahan padat dalam air susu. Semua bentuk pertumbuhan atau produksi
membutuhkan nutrisi itu. Persis seperti pabrik yang mengubah sejumlah besar
bahan mentah menjadi produk-produk yang diinginkan, sapi mengubah rumput
menjadi daging dan susu segar. Sapi-sapi muda yang sedang tumbuh cepat
membutuhkan protein dalam jumlah yang banyak. Demikian pula sapi yang sedang
laktasi. Asam-asam amino secara individual berfungsi sebagai bagian yang
penting dari enzim yang membantu pencernaan, hormon-hormon yang penting dalam
pengaturan fungsi-fungsi tubuh, untuk pigmentasi rambut dan kulit, serta
reaksi-reaksi metabolis tubuh.
Karbohidrat
Unsur
pembentuk karbohidrat adalah gula, yang menyajikan sebagian terbesar kebutuhan
energi untuk ternak. Gula yang terdapat di dalam “candy” memberikan energi
dengan cepat dan ini dapat dibandingkan dengan karbohidrat yang terdapat di
dalam konsentrat maupun bahan pakan berserat. Energi diperlukan untuk perawatan
tubuh, pertumbuhan, reproduksi serta laktasi. Ini merupakan bahan bakar yang
digunakan untuk mendorong berlangsungnya reaksi-reaksi yang diperlukan guna
mempertahankan kehidupan.
Disebut
karbohidrat karena senyawa ini terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen,
dimana proporsinya sama seperti proporsi yang ada pada H2O. Bagian pada
karbohidrat maupun pada air (H2O), terdapat 2 atom hidrogen untuk tiap 1 atom
oksigen. Kelompok senyawa ini meliputi gula, pati, selulose serta senyawa lain
yang lebih kompleks.
Gula
merupakan karbohidrat yang paling sederhana. Tidak disangsikan lagi glucose merupakan gula yang paling
penting dalam metabolisme karbohidrat karena gula itulah yang ada di dalam
darah dan semua organisme dapat memanfaatkannya. Glucose yang ada didalam tubuh
berada dalam menggambarkan kombinasi dua gula sederhana, glucose dan galaktose
dan membentuk gula gabungan yang disebut laktose.
Perlu dicatat baik glukose mapupun galaktose mempunyai 6 atom karbon (C).
Keduanya mempunyai formula umum yang sama C₆H₁₂O₁₆ (heksose) atau 5 atom karbon
(pentose). Heksose yang paling umum adalah glucose (gula darah), fructose
(terdapat pada buah-buah yang masak) dan galaktose (terdapat terutama pada
susu). Pentose jarang terdapat bebas di alam, tetapi merupakan bagian dari
karbohidrat yang kompleks. Gabungan dua molekul heksose sederhana membentuk 3
macam gula gabungan, yaitu sucrose (gula tebu), maltose (gula malt), dan
laktose (gula susu).
Bagian
terbesar karbohidrat pada tanaman dan bahan pakan terdiri dari karbohidrat yang
lebih kompleks yang terbentuk dari gabungan molekul-molekul gula sederhana
dalam jumlah yang sangat besar. Gabungan itu terbentuk dengan cara melepaskan
kandungan airnya. Ini disebut polisakarida yang meliputi pati dan selulose.
Pati, yang
tediri dari banyak molekul-molekul glucose merupakan bentuk yang utama dari
cadangan (simpanan) energy bijian seperti jagung, gandum, dan shorgum.
Perncernaan pati oleh ternak berarti membalikkan reaksi pembentukannya, yaitu
kembali menghasilkan glucose. Dengan demikian pati itu penting sekali dalam
ransum ternak karena mudahnya dicerna serta ketersediannya yang melimpah.
Nilainya sebagai pakan tentunya relatif tinggi.
Selulose
beserta senyawa lainnya yang sejenis, yang merupakan komponen utama dari
dinding sel tanaman serta bagian-bagian serat kayu. Bahan ini sangat rendah
kecernaannya, namun demikian hasil akhirnya juga glukose. Selulose juga
menghasilkan energi sama seperti pati, tetapi tidak sedemikian efesiensinya
karena sebagian harus terbuang oleh kerja pencernaan, jerami serta bahan-bahan
sejenisnya merupakan produk yang khas yang mengandung banyak selulose.
Untuk
kemudahan analisis serta komunikasi, para ahli kimia telah membagi karbohidrat
ke dalam penggolongan yang sering kali membingungkan, yaitu serat dan ekstrak tanpa
nitrogen (Nitrogen Free Extract).
Aparatus
pencernaan serat kasar meniru pencernaan yang terjadi secara alamiah yaitu
dengan cara bergantian mencuci contoh pakan dengan asam dan basa. Bahan yang
tertinggal secara kasar menunjukkan karbohidrat, serat atau derat kasar yang
secara relatif lebih sulit dicerna, serat yang utama adalah selulose dan bahan
karbohidrat lainnya yang tidak mudah larut.
Bahan
Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN) merupakan bahan yang lebih mudah larut. Bahan ini
diekstraksi selama penentuan kadar serat dengan menggunakan asam lemak dan basa
lemak. Pati, gula dan pentose yang lebih mudah larut serta karbohidrat kompleks
lainnya, termasuk dalam kelompok ini.
Lemak
Unsur
pembentuk lemak adalah asam lemak, yang juga digunakan sebagai sumber energi
untuk sapi. Lemak bersifat ‘concentrated’ dan mengandung energi sebanyak 2,25
kali yang terdapat pada karbohidrat. Penggunaan yang sangat umum adalah untuk
menaikkan tingkat atau kandungan energi dan memperbaiki aroma, tekstur, serta
palatabilitas ransum. Sumber lemak hamper semuanya termasuk kategori konsentrat
seperti produk samping biji-bijian (minyak tumbuhan).
Vitamin
yang larut dalam lemak (yang akan dibicarakan dalam posting Vitamin), juga
berkaitan dengan nutris, tetapi bukan merupakan bagian dari struktur molekuler.
Istilah
minyak sering dipertukarkan dengan lemak. Keduanya mempunyai komposisi yang
sama tetapi pada suhu kamar berada dalam wujud padat sedangkan minyak tetap
berwujud cair. Minyak dan lemak keduanya larut dalam ether serta dalam
pelarut-pelarut lemak tertentu. Karena sifatnya yang larut dalam ether tersebut,
semua zat yang larut dimasukkan ke dalam klasifikasi lemak atau ekstrak ether.
Istilah lipida juga sering digunakan oleh para ahli kimia yang artinya juga
lemak.
Seperti
halnya kabohidrat, lemak juga terdiri dari karbon, hidrogen, dan oksigen,
tetapi oksigen ada dalam proporsi yang jauh lebih sedikit, sehingga nilai
energinya menjadi lebih tinggi. Secara umum diketahui bahwa tiap kg lemak
mempunyai nilai energi oksidasi sebesar 2,25 kalinya tiap kalinya karbohidrat.
Lemak terdiri dari 3 asam lemak yang terikat secara kimia dengan gliserol.
Asam-asam
lemak yang terikat dengan gliserol itu bermacam-macam dan tergantung pada lemak
asalnya. Secara sederhana terdapat 2 jenis asam lemak yaitu asam lemak jenuh
dan asam lemak tidak jenuh.
Istilah
asam lemak tidak jenuh mengandung makna adanya kemampuan untuk menyerap oksigen
atau unsur-unsur kimia lainnya. Asam lemak tidak jenuh itu penting untuk proses
hidup yang normal. Terdapat 3 asam lemak yang tergolong asam lemak esensial
yaitu linoleat, arakhidonat dan linoleat. Hal ini berarti bahwa asam lemak
tersebut harus ada di dalam bahan pakan atau ransum.
Proses
pencernaan lemak akam membebaskan asam lemak dari molekul gliserol sehingga
memungkinkan asam lemak itu bergerak mengikuti aliran darah menuju ke jaringan
otot atau jaringan adipose untuk kemudian bersatu kembali membentuk lemak.
Timbunan lemak yang ada di dalam jaringan otot disebut marbling. Di dalam bentuk-bentuk lain, ini merupakan timbunan
energi.
Mineral
Apa yang
dimaksud mineral? Secara sederhana dan dengan mudah diperlihatkan, mineral
adalah abu dari pohon dibakar atau bahan organic lainnya, termasuk pakan. Untuk
menganalisa mineral, bahan pakan dibakar pada suhu 600⁰ C sampai dicapai berat
konstan. Semua yang tertinggal itu adalah abu, seperti yang sering tertera pada
informasi hasil analisis bahan. Residu abu adalah bagian yang bersifat
anorganik pada pakan, yaitu mineral. Terdapat 15 macam mineral yang diperlukan
bagi fungsi, tanda-tanda defisiensi, serta sumber atau bahan yang banyak
mengandung mineral.
Apabila
suatu bahan pakan berasal dari tanaman yang tumbuh di lahan yang subur tanpa
sesuatu defisiensi nutrisi maka pakan itu mampu menyediakan unsur-unsur mineral
dalam jumlah cukup, akan tetapi berbagai defisiensi juga ada. Dalam hal
demikian, suatu praktek yang umum dilakukan adalah memberikan suplemen yang
terdiri dari 1 bagian campuran mineral ‘brance’ dan 2 bagian dikalsium fosfat
atau tepung tulang. Cara demikian biasanya sudah dapat mengatasi defisiensi-defisiensi
yang umum.
Tabel
Mineral yang dibutuhkan Sapi Pedaging. Tabel di bawah ini memperlihatkan
ringkasan fungsi, tanda-tanda defisiensi, serta sumber atau bahan yang banyak
mengandung mineral.
Mineral
|
Fungsi
|
Tanda Defisiensi
|
Sumber
|
Garam dapur (NaCL, sodium dan klorin
|
Digunakan dalam cairan lambung,
mempertahankan persentase air tubuh
|
Nafsu makan menurun, bulu kasar
|
Garam
|
Kalsium (Ca)
|
Peran dalan koagulasi darah pembentukan
tulang, serta fungsi vital lainnya
|
Tulang yang rapuh, gejala richets pada
sapi muda, gejala osteomalacia pada hewan dewasa
|
Dikalsium fosfat, tepung tulang
|
Kalium (K)
|
Kontrol otot dan pembentukan tulang
|
Vague jarang tampak
|
Hijauan yang berkualitas baik; *kalsium
klorida,
|
Magnesium (Mg)
|
Pembentukan tulang gigi dan koordinasi
otot
|
Konvulasi, penyakit tetani rumput (grass
stagger)
|
*magnesium sulfat (garam epson)
|
Belerang (S)
|
Sintesis asam yang mengandung S
|
Vague, jarang tampak
|
Hijauan yang berkualitas; * unsur S
|
Jodium (I)
|
Perlu untuk fungsi tiroid
|
Goiter, Hambatan pertumbuhan
list-lessness
|
*garam beryodium
|
Kobalt (Co)
|
Perlu untuk bakteri guna mensintesis
vitamin B12
|
Hilangnya nafsu makan, kelemahan
|
*Co sulfat
|
Tembaga (Cu)
|
Perkembangan rambut pembentukan
hemoglobin (darah beroksigen)
|
Diarhee yang berlebihan turunnya berat
badan, turunnya nafsu makan, buku yang kasar dan pucat, anemia
|
* Cu sulfat
|
Mangan (Mn)
|
Pembentukan tulang
|
Deformasi atau crooked calves
|
Hijauan yang berkualitas; garam mineral
‘trace’
|
Besi (Fe)
|
Bagian dari hemoglobin (pengangkut
Oksigen)
|
Anemia (pucat, pada pembuluh darah
kelopak mata)
|
Hijauan yang berkualitas *Fe fosfat
|
Seng (Zn)
|
Kulit dan rambut suatu komponen insulin
|
Kulit kasar
|
Hijauan berkualitas *Zn fosfat
|
Selenium (Se)
|
Berkaitan dengan vitamin E
|
Penyakit ‘otot putih” pada sapi
(muscular dystrophy)
|
Tepung biji Lin; ada lahan yang
kandungannya pada tingkat yang bersifat racun
|
Molibdenum (Mo)
|
Merangsang pencernaan serat, dibutuhkan
hanya sedikit
|
Keracunan lebih sering terjadi
dibandingkan defisiensi
|
Hijauan yang berkualitas
|
· Garam-garam bermineral ‘trace’ merupakan sumber yang baik.
Informasi
yang terdapat dalam table di atas tidaklah mencakup seluruh mineral,
tanda-tanda defisiensinya ataupun sumber suplai, tetapi hanyalah menyajikan informasi
yang umum dan menunjukkan peran umum yang dimainkan oleh mineral-mineral
tersebut.
Vitamin
Vitamin
adalah zat yang bersifat organis dan berfungsi terutama sebagai katalis.
Vitamin diperlukan hanya dalam jumlah sedikit (sekitar satu gram atau kurang,
untuk tiap ton pakan, contoh untuk vitamin B), tetapi bersifat vital bagi
kehidupan. Istilah vitamin berasal dari bahasa Perancis, yang pada awal abad 20
zai itu dikira merupakan suatu amine. Istilah vital amine kemudian dipendekkan
menjadi vitamin dan dipergunakan hingga sekarang.
Terdapat 2
golongan vitamin yaitu vitamin yang larut dalam lemak dan vitamin yang larut
dalam air. Vitamin yang larut dalam lemak yaitu vitamin A, D, E dan K,
berkaitan dengan adanya lemak, seperti tercermin dari namanya. Jadi keberadaan
vitamin tersebut di suatu tempat tertentu, semata-mata karena lemak sebagai
pelarutnya berada di situ.
Vitamin C
yang sering disebut vitamin yang larut dalam serat tidak dibutuhkan oleh
seeokor sapi. Vitamin C kadang-kadang juga diberikan kepada sapi untuk maksud
non nutrisional, misalnya sebagai anti oksida guna menstabilkan vitamin-vitamin
lain yang lebih bersifat volatile (mudah menguap).
Vitamin B
Kompleks yaitu niasin, asam pantotenat, pridoksin, riboflavin, thiamin, B12 dan
sebagainya, umumnya tidak dibutuhkan oleh ruminansia dewasa. Lihat pembahasan
pada posting Pakan Babi.
Semua nutrisi
esensial yang terdapat dalam jaringan tanaman dipecah dalam proses perncernaan
sapi dan dibangun kembali untuk berbagai keperluan dan tujuan. Asam amino yang
merupakan unsur pembentuk protein, sebagai contoh disusun sedemikian rupa oleh
tanaman sehingga membentuk protein tanaman. Bayangkanlan sebagai resleting,
yang gigi-giginya diumpamakan sebagai asam amino. Oleh tanaman gigi-gigi itu
diatur sedemikian rupa sehingga kalau resleting itu ditutup terbentuklah
protein tanaman. Protein tanaman itu kalau dimakan dan dicerna hewanseperti
halnya kalau resleting itu dibuka kembali oleh pencernaan, lalu gigi-gigi itu
disusun kembali dalam urutan lain oleh hewan itu dan kemudian setelah tersusun,
resleting itu tertutup lagi hingga terbentuklah protein hewan.
Tabel di
bawah menggambarkan bahwa vitamin-vitamin yang larut dalam lemak didapat dari
dalam ransum atau suplemen sintesis yang diberikan ke dalam ransum. Golongan
vitamin yang larut dalam air disintesis oleh ternak yang bersangkutan,
sedangkan vitamin C tidak dibutuhkan oleh sapi, tetapi hanya dibutuhkan oleh
kera, manusia dan marmut.
Tabel Vitamin-vitamin yang dibutuhkan oleh Sapi
Pedaging.
Vitamin
|
Fungsi
|
Tanda Defisiensi
|
Sumber
|
Larut Dalam Lemak
|
|||
A
|
Pedet yang lahir kuat, penglihatan
normal, fungsi sendi yang normal
|
Pedet yang lahir lemah, buta malam, dan
anasarka (bengkak pada sendi dan brisket)
|
Alfalfa dan vitamin A sintesis
|
D (vitamin berasal dari sinar matahari)
|
Metabolisme kalsium dan fosfor
|
Gejala riskets pada sapi muda,
odteomdasia pada sapi dewasa
|
Jerami yang dikeringkan matahari (dengan
bantuan sinar matahari terbentuk vitamin D); vitamin D sintesis tidak
diperlukan kecuali kalau sapi dikandangkan terus hingga tidak memperoleh
sinar matahari
|
E
|
Dianggap berkaitan erat dengan
reproduksi; berkaitan dengan selenium
|
Gejala penyakit ‘otot putih’ (muscular
dystrophy)
|
Bahan pakan yang mengandung minyak
alamiah vitamin E sintesis
|
K
|
Penggumpalan darah
|
Pendarahan yang berlebihan bila luka
(sering disebabkan oleh karena makan dekumarol; produk ‘grass smut’
|
Hijauan yang berkualitas; vitamin K
sintesis
|
Larutan Dalam Air
|
|||
C
|
Tidak dibutuhkan
|
||
B Kompleks
|
Membantu dalam metabolisme
|
Tidak nampak defisiensi pada ruminansia
dewasa
|
Disintesis jumlah cukup oleh bakteri
rumen
|
Comments
Post a Comment