Bangsa Bangsa Sapi Eksotik

Makna istilah bangsa-bangsa eksotik yang digunakan mengartikan bangsa-bangsa sapi pendatang yang relatif baru di Amerika Serikat. Sebelumnya digunakan istilah lain yaitu bangsa-bangsa sapi yang kurang dikenal, namun kemudian istilah itu diganti menjadi “eksotik”.

 
Ankole Watusi


Bangsa ini sering disebut dengan istilah singkat Watusi dan berasal dari Afrika. Bangsa sapi ini tanduknya besar dan panjang, sehingga sangat menarik perhatian orang dalam pameran-pameran ternak. Berat badan bangsa sapi jenis ini sering kali tidak mencapai 275 sampai 350 kg dan temasuk masak kelamin yang lambat. Namun demikian pada umur 6 bulan, tanduknya telah mencapai ukuran seperti sapi Meksiko. Berbagai ekperimen persilangan menunjukan bahwa bangsa sapi ini tidak menunjukkan keuntungan atau kelebihan sebagai penghasil daging, sehingga hanya tanduknya saja yang lebih menjadi perhatian sebagai suatu bangsa sapi yang sangat menarik.

 
Beef Friesian


Bangsa sapi ini berasal dari negeri Belanda, sebagian besar daging sapi yang dikonsumsi di Inggris adalah daging sapi Friesian atau persilangan Friesian. Sapi Beef Friesian adalah bangsa sapi dwiguna dan umumnya bangsa sapi ini memiliki fisik yang besar dan panjang, berwarna hitam putih. Bangsa sapi ini tergolong masak kelamin dini, fertilitasnya tinggi serta proses kelahirannya mudah dan produksi susunya yang tergolong banyak, serta merupakan induk yang baik. Produksi karkasnya juga tinggi dengan peringkat mutu (grade) yang baik.

 
Blonde D’Aquitaine


Bangsa sapi ini adalah bangsa sapi Perancis yang asal mulanya adalah di barat daya Perancis sebagai tiga bangsa, yaitu: Garonnais, Le Quercy dan Blonde des Pyrenees.  Bangsa sapi Blonde D’Aquitaine memiliki ukuran yang sangat besar dan bertanduk, oleh sebab itu sapi ini dimanfaatkan baik dagingnya maupun tenaganya. Bangsa sapi ini dapat melahirkan pedet yang beratnya mencapai 44 kg, dengan warna coklat muda (fawn) mulai dari warna wheat sampai kemeraha. Sifat yang disukai dari bangsa sapi ini adalah ukurannya yang besar serta berat sapihnya yang juga besar. Sapi jenis ini memiliki perdagingan yang berat dengan dada yang dalam serta paha yang lebar dan berkembang dengan baik. Di Amerika Serikat bangsa sapi ini terutama dimanfaatkan untuk tujuan persilangan.

 
Brown Swiss


Bangsa sapi Brown Swiss dimasukkan pertama kali ke Amerika Serikat pada tahun 1869 dari Swiss sebagai sapi perah. Bangsa sapi ini adalah jenis sapi perah yang paling berat tetapi juga digunakan dalam program pemulia biakan sapi daging. Sebagai suatu bangsa sapi “Amerika Exotic”, sapi ini tergolong cepat pertumbuhannya serta kemampuan menyusuinya yang baik. Kelemahan dari bangsa sapi jenis ini adalah perutnya yang sangat besar dan perdagingan yang kurang sempurna pada daerah paha belakang.

 
Charolais


Bangsa sapi ini berasal dari provinsi Charolles, Perancis. Bangsa sapi ini adalah jenis dwiguna yaitu untuk dimanfaatkan tenaga dan produksi dagingnya. Sejarah masuknya bangsa sapi ini di Meksiko pertama kali terjadi pada tahun 1930 atas usaha seorang industriawan Meksiko yang bernama Jean Pugibet, yang terdiri dari 2 ekor pejantan dan 10 ekor betina. Dalam tahun 1966 sapi Charolais dimasukkan ke Canada, dan pada tahun itu juga impor semen dari Perancis ke Amerika Serikat. Perancis mempertahankan suatu embargo atas ekspor jenis sapi in, dan oleh karena itu Meksiko menjadi sumber bibit sapi Charolais.

Sapi Charolais tergolong berukuran besar, begitu pula anak yang berhasil dilahirkan dan disapih. Umumnya berat betina bangsa sapi ini mencapai 750 kg, sedangkan pejantannya mencapai 1200 kg. Sapi ini dapat melahirkan anak seberat 45 kg dan berat sapihnya mencapai 275 kg. Karakteristik warna sapi ini putih cream dengan pigmentasi kemerahan pada kulit, khususnya disekitar hidung, mata dan perut. Sapi Charolais umunya bertanduk, tetapi ada pula yang tak bertanduk.

Sifat-sifat yang disukai dari bangsa sapi jenis ini adalah perdagingan “loin” dan paha belakang yang sempurna, tulang-tulang yang kuat, kemampuan mengasuh anak, kecepatan pertumbuhan, persentase “dressing” yang tinggi, serta memiliki daya tahan yang baik terhadap temperatur panas dan dingin. Variasi di dalam bangsa masih cukup besar karena stock bibit yang jumlahnya terbatas. Bangsa sapi ini memiliki beberapa kesulitan kelahiran terutama apabila pertumbuhan induk yang tidak sempurna.

 
Chianina 


Bangsa sapi Chianina dikembangkan di Chianina Valley, Italia. Bangsa sapi ini dipelihara untuk tujuan ganda, yaitu sebagai penghasil daging, susu, maupun sebagai hewan pekerja. Sapi ini pada jaman Romawi kuno digunakan sebagai hewan persembahan atau korban. Sifat-sifat yang disukai para peternak dari bangsa sapi ini adalah ukuran badan yang sangat besar serta pertumbuhannya yang cepat. Sapi Chianina dewasa dapat mencapai berat 1800 kg dan melahirkan pedet yang tergolong berat, demikian juga berat pedet yang disapihnya. Sapi ini banyak digunakan dalam program-program persilangan guna meningkatkan berat sapih serta memperbaiki pola pertumbuhan. Sapi Chianina juga tercatat memiliki perdagingan yang sempurna pada daerah paha belakang serta loin. Kualitas karkas bangsa sapi ini tergolong bagus.

 
Galloway 


Bangsa sapi Galloway berasal dari provinsi Galloway di Skotlandia. Bangsa sapi ini masuk pertama kali ke Amerika Serikat pada tahun 1800. Penampilannya hamper sama dengan Sapi Angus, berwarna hitam dan tak bertanduk. Adapun yang membedakannya dari bangsa sapi Angus adalah bangsa sapi Galloway mempunyai bulu yang panjang. Daya tahannya terhadap temperatur udara yang rendah sangat baik. Bangsa sapi Galloway ini banyak dimanfaatkan secara ekstensif di negara bagian Dakota Utara serta tempat-tempat lain yang suhunya dingin.  Bangsa sapi Galloway telah ada sejak lama sebagai suatu bangsa sapi yang baik. Banyak pendapat-pendapat di Inggris semenjak tahun 1530 yang menyatakan “sapi hitam Galloway memiliki daging yang empuk dan manis”.

 
Gasconne


Bangsa sapi Gasconne dikembangkan di daerah pegunungan terutama di bagian  selatan Perancis sebagai sapi pekerja. Bangsa sapi Gasconne umumnya memiliki warna kelabu dengan ukuran badan dan perdagingan yang moderat  Bangsa sapi ini mempunyai reputasi yang baik karena sangat fertile dan sangat jarang mengalami kesulitan dalam melahirkan. Sapi ini diimpor ke Amerika Serikat pada tahun 1970.

 
Gelbvieh


Bangsa sapi Gelbvieh adalah bangsa sapi asli dari Australia dan wilayah Bavaria, Jerman Barat dan Merupakan jenis sapi dwiguna. Berat badan untuk sapi betina dewasa mencapai 725 kg sedangkan untuk pejantannya dapat mencapat berat badan 1250 kg. Berat lahir dan berat sapihnya tergolong berat. Bangsa sapi Gelbvieh berwarna merah kuning keemasan, sesuai dengan namanya Gelbvieh yang artinya “sapi kuning”. Sifat yang menonjol yang dimiliki bangsa sapi ini adalah tingginya “calving percentage”, kecepatan pertumbuhan, kemampuan menyusui dan mengasuh anak, mudah dalam melahirkan, ukuran badan yang besar dengan perdagingan yang baik.

 
Hays Converter


Bangsa sapi ini dikembangkan di Canada oleh seorang Senator Harry Hays yang sebelumnya adalah Menteri Pertanian. Sapi ini dikembangkan dari kombinasi 2 ternak persilangan, yaitu Hereford dengan Brown Swiss dan Hereford dengan Holstein. Warna umumnya hitam dengan muka putih atau merah. Bangsa sapi ini pertumbuhannya cepat dengan produksi susu yang tinggi.

 
Limousin


Bangsa sapi Limousin berasal dari sebuah propinsi di Perancis yang banyak berbukit batu. Ciri khas dari bangsa sapi jenis ini warnanya mulai dari kuning sampai merah keemasan, tanduknya berwarna cerah, berat lahirnya yang tergolong kecil sampai medium yang berkembang menjadi golongan besar pada saat dewasa. Berat badan betina dewasa bangsa sapi Limousin mencapai 575 kg sedangkan pejantan dewasanya mencapai berat 1100 kg. Keunggulan lain dari bangsa sapi Limousin adalah tingkat fertilitasnya yang cukup tinggi, mudah melahirkan, mampu menyusui dan mengasuh anak dengan baik serta pertumbuhannya yang cepat.

 
Lincoln Red


Bangsa sapi Lincoln Red dikembangkan dari bangsa Shorthorn di Lincolnshire Inggris. Warnanya adalah merah cherry, bertanduk atau tidak bertanduk. Bangsa sapi Lincoln Red ini serupa dengan Shorthorn, tetapi lebih berdaging. Ukurannya medium, sedangkan anak yang dilahirkan dan disapih berukuran medium sampai berat.

 
Longhorn


Sapi Longhorn berasal dari sapi Spanyol yang dimasukkan ke Amerika Serikat kira-kira pada tahun 1521. Meskipun bangsa sapi ini tidak termasuk dalam golongan bangsa eksotik, bangsa sapi Longhorn telah cukup lama ada di Amerika Serikat.

 
Luing


Bangsa sapi Luing adalah bangsa sapi baru yang terbentuk di pulau Luing di lepas pantai Skotlandia, yang iklimnya basah dan dingin. Bangsa sapi ini mulai dibuat dengan menyilangkan sapi Shorthorn san Scotch Highland. Menurut tulisan John Rose (World Cattle, Vol I) seleksi dilakukan untuk tujuan konformasi daging dan kecepatan pertumbuhan yang dilakukan sepanjang tahun. Bangsa sapi ini memiliki warna yang bervariasi, mulai dari merah sampai putih, kuning roan (coklat muda).

 
Maine Anjou


Bangsa sapi ini berasal dari Perancis dan telah banyak menarik perhatian di Amerika Serikat. Didatangkan dalam bentuk semen pada tahun 1970. Pejantan bangsa sapi Maine Anjou dapat mencapai berat dewasa 1200 kg sedangkan pada betina dapat mencapai berat badan 900 kg. Bangsa sapi ini memiliki berat lahir yang tinggi, sering mencapai 45 kg atau lebih dan berat sapihnya pun tergolong tinggi. Bangsa sapi Maine Anjou umumnya berwarna merah gelap dan putih, dengan kepala yang didominasi warna merah. Matanya juga dilingkari oleh warna merah. Sifat-sifat yang disukai para peternak meliputi karkas yang mengandung sedikit lemak, pertumbuhan yang cepat, serta kemampuan mengasuh dan menyusui pedet yang baik.

 
Marchigiana 


Bangsa sapi Marchigiana berasal dari Italia. Bangsa sapi jenis ini memiliki warna abu-abu, bertanduk dan menyerupai sapi Chianina tetapi lebih kecil. Bangsa sapi ini menonjol karena merupakan sapid aging yang efisien. Sapi jantan dewasa Marchigiana mencapai berat badan 1250 kg sedangkan pada betinanya mencapai berat badan 700 sampai 800 kg. Sapi marchigiana merupakan pertengahan tipe sapi Italia dalam hal besar badan dan perototannya.

Seperti sapi Chianina dan Romognola, sapi ini sebenarnya merupakan tipe pedaging dan tidak digunakan untuk produksi susu. Bulunya yang putih dan kulitnya yang hitam menjadikan sapi ini tahan / resisten terhadap kanker mata. Penyakit mata yang menular, sengatan matahari dan masalah-masalah lain yang berhubungan dengan kulit. Sapi ini juga tahan terhadap temperatur yang panas. Hal ini yang membuat bangsa sapi ini sangat beradaptasi dengan baik di banyak daeraj di Amerika Serikat.

 
Meuse – Rhine – Issle (MRI)


Bangsa sapi ini berasal dari stok dasar yang sama seperti Dutch Friesien, tetapi mengalami seleksi kearah warna merah dan bukannya hitam, kaki yang lebih pendek, tulang-tulang yang lebih berat, perdagingan yang lebih baik dan lebih bersifat dwiguna dibandingkan dengan sapi Friesian. Sekitar 24% dari seluruh sapi yang ada di negeri Belanda adalah MRI, sedangkan yang 74% adalah Friesian dan yang 2% adalah bangsa lainnya.

 
Murray Grey 


Bangsa sapi Murray Grey berasal dari Australia dan merupakan hasil persilangan antara sapi betina Shorthorn dan pejantan Angus. Bangsa sapi ini berwarna abu-abu perak. Sifat-sifatnya yang menyerupai bangsa sapi Angus dalam jenis serta produksi karkas. Berat lahir bangsa sapi ini tergolong kecil yaitu sekitar 28 kg setelah dewasa tergolong dalam ukuran kecil sampai medium.

 
Normande


Pertama kali bangsa sapi ini didapati di daerah Normandy di sebelah barat laut Perancis. Bangsa sapi ini didatangkan oleh para penakluk Viking pada abad ke 9 dan 10. Dikarenakan konformasi dan produksi susunya, sapi ini menempati ¼ dari seluruh jumlah sapi yang ada di Perancis. Disamping itu, kesanggupan untuk memelihara dan membesarkan anak menjadikannya sebagai suatu bangsa sapi yang sangat cocok untuk dipersilangkan guna tujuan produksi daging. Bangsa Normande memiliki pola warna yang menarik serta bervariasi. Kebanyakan sapi ini berwarna mahagoni dan putih atau hitam dengan cincin di sekitar mata, sehingga mengesankan sebagai sapi yang mengenakan kacamata. Bangsa sapi ini telah beradaptasi terhadap berbagai cara tatalaksana serta bermacam keadaan iklim di Amerika Utara.

 
Norwegian Red


Bangsa sapi ini telah berkembang sejak perang dunia kedua melalui amalgamasi tiga bangsa sapi yang lebih tua, agak sukar untuk mengemukakan karakteristiknya. Penerbitan FAO yang berjudul “Bangsa-bangsa Sapi Eropa” menyatakan bahwa bangsa sapi ini dibentuk melalui fusi dari 3 strain lainnya yaitu Norwegian Red dan Norwegian White, Red Tronder serta bangsa Polled Eastland.

Seperti halnya sapi-sapi Eropa yang lainnya, sapi Norwegian Red juga tidak memperlihatkan kesukaran dalam kelahiran. Dalam program-program persilangan bangsa Norwegian Red dianggap sebagai suatu bangsa maternal yang dapat menaikkan produksi susu dan barangkali sedikit meningkatkan kecepatan pertumbuhan tanpa bertambahnya kesulitan dalam kelahiran. Bangsa sapi dwiguna ini berjumlah kira-kira 60% dari seluruh populasi sapi di Norwegia.

 
Piedmont


Piedmont adalah bangsa sapi yang berwarna putih keabu-abuan dengan warna hitam di kepala, leher, hidung dan mata. Bangsa Piedmont berasal dari Italia barat laut. Bangsa ini berukuran besar dan diseleksi untuk tujuan produksi daging.

 
Pinzgauer


Bangsa sapi ini dikembangkan di Australia serta wilayah-wilayah Jerman dan Italia yang berdekatan. Bangsa sapi ini memiliki warna coklat dan dipelihara untuk tujuan produksi daging dan susu. Ukuran badannya termasuk golongan medium sampai besar, dengan karkas yang tebal dan loin yang lebar.

 
Romagnola


Bangsa sapi ini berukuran besar, berwarna abu-abu dan merupakan bangsa sapi pedaging yang penting di Italia bagian utara. Sapi Romagnola dikembangkan untuk tujuan produksi daging dan tenaga, kakinya yang relative pendek dan perototannya yang bagus. Sapi ini memiliki tanduk dan yang jantan biasanya memiliki marka-marka gelap pada pundak dan punggung juga disekitar mata. Pejantanya sering digunakan dalam program persilangan. Di Kanada sapi ini menempati urutan tinggi sebagai sapi yang disukai dalam hal pertambahan berat badannya.

 
Salers


Bangsa sapi Salers memperoleh namanya dari suatu pegunungan di wilayah Perancis bagian selatan, dimana kondisi iklim maupun lahannya relatif kurang baik. Bangsa sapi ini dianggap sebagai sapi yang tidak banyak memperlihatkan masalah dan tingkat fertilitas serta kemudahan dalam kelahiran berada diatas rata-ratanya bangsa sapi di Perancis. Sapi ini adalah sapi dwiguna berwarna merah tua serta ditandai oleh tanduk yang berbentuk “lyre” tegak.

 
Scotch Highland


Bangsa sapi yang paling unik ini berasal dari Skotlandia dan diimpor ke Amerika Serikat pada tahun 1922. Warna sapi ini umumnya coklat, dengan bulu yang sangat tebal dan panjang. Adapula warna-warna lain dan oleh asosiasi Scotch Highland tidak dipersyaratkan warna yang spesifik.

Sifat yang menonjol dari bangsa sapi ini adalah kemampuannya untuk bertindak pada kondisi penggembalaan yang jelek, produksi pedet-pedet yang kecil sehingga mengurangi timbulnya distokia (kesulitan dalam kelahiran), kemampuan mengasuh anak yang baik, serta daya tahannya terhadap temperatur udara yang sangat rendah. Bangsa sapi Scotch ini sangat populer untuk daerah yang letaknya sangat ke utara. Kekurangan bangsa sapi ini adalah daya tahannya terhadap temperatur udara yang tinggi sangat rendah, efisiensi pakannya juga rendah, perdagingan yang kurang baik, serta pertumbuhannya yang lambat. 

 
Simmental


Sapi Simmental berasal dari lembah Simme di Swiss. Sapi ini menjadi sapi yang paling terkenal di Eropa. Diperancis sapi ini dikenal dengan nama “Pie Rouge” dan di Jerman diberi nama “Fleckvieh”. Sapi Simmental berwarna merah, bervariasi mulai dari yang gelap sampai hamper kuning, dengan totol-totol serta mukanya yang berwarna putih. Sapi ini terkenal karena menyusui anaknya dengan baik serta pertumbuhannya juga cepat, badannya panjang dan padat, termasuk berukuran berat, baik pada kelahiran, penyapihan maupun saat mencapai dewasa.

 
Sussex  


Sussex adalah salah satu bangsa sapi yang berasal dari Inggris. Bangsa sapi ini berwarna merah cherry gelap, bertanduk dan tergolong berukuran medium. Bangsa sapi Sussex digunakan untuk tujuan persilangan. Karkas yang bagus dengan perdagingan yang sempurna pada loin dan paha belakang.

 
Tarentaise


Sapi yang berukuran medium ini berasal dari strain sapi kuno di pegunungan Alpine, di bagian tenggara Perancis. Diakui sebagai bangsa sapi pada tahun 1959. Di negara asalnya merupakan sapi perah, namun di Amerika Serikat diseleksi kea rah produksi daging. Tanduknya menyerupai bentuk lyre. Sapi ini merupakan sapi maternal.

 
Welsh Black


Bangsa sapi Welsh Black merupakan salah satu bangsa sapi Inggris yang tertua yang dikembangkan di Wales pada abad ke-13. Tujuan pemeliharaannya adalah untuk ternak kerja, produksi susu dan daging. Tingkat adaptasi bangsa sapi ini sangat baik terhadap temperatur udara yang rendah, tetapi tidak tahan terhadap temperatur yang tinggi. Bangsa sapi ini termasuk dalam golongan medium dan laju pertumbuhannya lambat.

 
Beefalo 


Perkembangan yang paling terakhir dalam pembentukan bangsa sapi adalah bangsa sapi Beefalo yang dilakukan oleh D.C. Basolo dari Tracy, California. Sapi ini merupakan pencampuran 3/8 darah Bison, 3/8 Charolais dan ¼ Hereford. Pertumbuhan Beefalo tergolong cepat, tidak mengalami kesulitan dalam kelahiran, daya tahan yang tinggi terhadap penyakit dan parasit. Seperti juga banyak bangsa eksotik lainnya, di masa depan sapi Beefalo akan mendapat tempat dalam industri sapi daging. 

 
White Park


Di Inggris dapi ini dipelihara di pekarangan atau taman sebagai simbol kultus tuan tanah, oleh karena itu sapi ini dikenal sebagai White Park Cattle. Tapi ini pertama kalinya dimasukkan ke Amerika Serikat dalam masa perang dunia II guna menyelamatkan stok terhadap invasi tentara Jerman. Sapi ini ukurannya menyerupai Hereford, Angus dan Shorthorn dan umumnya sapi ini tidak bertanduk.

 
Musk Ox 


Salah satu bentuk peternakan yang paling tidal lazim adalah peternakan sapi Musk Ox serta kegiatan masyarakat dalam pertemuan qiviut yang terdapat di Alaska. Jenis sapi Musk Ox 20 tahun yang lalu jumlahnya tidak lebih dari 14.000 ekor yang terdapat di bagian utara Canada dan Greenland, sekarang berkembang di Alaska, Quebec serta Norwegia dan menjadi bagian penting dalam perekonomian di kawasan kutub utara. Lebih dari 200 keluarga Eskimo di 22 daerah pantai daerah tundra Alaska sibuk dengan kegiatan merancang dan menenun pakaian yang berasal dari bulu sapi jenis Musk Ox ini.

Sapi Musk Ox sebenarnya menyandang nama yang menyesatkan bagi banyak orang, karena sapi ini sebenarnya tidak mengeluarkan bau musk seperti yang dicerminkan oleh namanya. Sapi ini memiliki 2 lapis rambut atau bulu demikian tebal sehingga hujan atau udara dingin tidak dapat menembusnya. Panas tubuh akan tetap tertahan oleh bulu yan tebal tersebut, yaitu bulu luar yang berwarna hitam dan bulu bagian dalam yang lembut dan berwarna coklat abu-abu, yang nama khasnya adalah qiviut. Qiviut yang lebih lembut dari bulu kasmer bias didapat dengan mudah yaitu dengan cara mencabutnya dari badan sapi tersebut. Qiviut ini ringan sekali dan termasuk serat yang paling hangat dipakai. Beberapa pejantan dapat menghasilkan qiviut sampai 3 kg yang dapat dibuat menjadi 100 skarf yang nyaman dipakai. Pakaian yang terbuat dari bulu bangsa sapi Musk Ox termasuk yang paling halus di dunia.




Comments

Popular posts from this blog

Pemberian Pakan Babi Sesuai Penggolongan (Kelasnya)

Anatomi Internal Ambing Serta Jalannya Susu Yang Di-Sintesis

Sistem Reproduksi Pada Sapi

Anatomi Tubuh Pada Ayam

Sistem Pencernaan Babi (Pig's Digestive System)

Bangsa-bangsa dan Karakteristik Kerbau Perah

Sejarah dan Klasifikasi Bangsa-bangsa Babi

Manajemen Pemerahan Susu Sapi

Konversi Ransum pada Itik Petelur Mojosari

Daging dan Wool (Serat atau Bulu) Domba