Pubertas, Perkawinan dan Kebuntingan pada Babi

Pubertas dan Estrus Babi

Pubertas pada babi betina muda (gilt) terjadi pada umur 4 - 7 bulan, bandingkan dengan pubertas pada sapi yang terjadi pada umur 12 - 18 bulan. Jadi, anak dapat dihasilkan dari babi yang berumur 1 tahun. Berat babi betina pada saat pubertas bervariasi dari 70 hingga 110 kg, tergantung dari pengelolaan dan makanannya. Babi jantan akan lebih lambat dan pubertas dicapai pada umur 5 - 8 bulan dengan berat 75 - 110 kg. Lama birahi (estrus) babi bervariasi dari 1 - 5 hari, normalnya selama 2 - 3 hari.


Waktu / Saat Perkawinan

Agar dicapai pembuahan ovum secara maksimal, perkawinan biasanya dilakukan 12 - 24 jam setelah permulaan estrus. Karena ovum diovulasikan pada hari estrus, sperma harus dapat dibuahi sebelum ovum mati (dalam 12 jam setelah ovulasi). Dalam praktek dengan dua kali perkawinan yaitu 12 dan 24 jam, setelah estrus dimulai dihasilkan angka kebuntingan (konsepsi) yang tinggi, banyak ovum yang dibuahi dan dengan demikian jumlah anak yang dilahirkan per litter juga banyak.

"Hand Mating" dan "Lot Mating"

Metode perkawinan yang paling umum adalah perkawinan kelompok atau lot mating. Cara ini adalah menempatkan satu atau beberapa ekor pejantan dan beberapa ekor betina ke dalam kandang pada saat birahi. Hal ini akan mengurangi tenaga kerja yang diperlukan. Hand Mating (memasukkan seekor betina dan seekor pejantan dalam kandang, mengawinkannya dan kemudian memindahkannya, biasa digunakan untuk mengatur perkawinan, untuk meningkatkan jumlah anak yang dilahirkan (litter size) dan untuk mendapatkan catatan perkawinan yang akurat.

Flushing

Flushing (peningkatan makanan pada saat babi betina / dara dikawinkan, (Lihat Postingan Berjudul Pemberian Pakan Babi Sesuai Penggolongan/Kelasnya) akan meningkatkan jumlah ovum yang diovulasikan oleh babi betina dan dengan demikian akan meningkatkan litter size-nya pula.

Kebuntingan Babi

Dibandingkan dengan sapi, lama kebuntingan babi lebih pendek yaitu 114 hari. Hal ini mudah untuk diingat, yaitu 3 bulan, 3 minggu dan 3 hari. Waktu yang paling kritis selama bunting adalah 30 - 35 hari pertama kebuntingan dan sesaat sebelum melahirkan. Kematian embrio sebagian besar terjadi selama 30 - 35 hari awal kebuntingan. Pengobatan terhadap temperatur yang ekstrim, makanan yang baik dan pengawasan penyakit, penting untuk pertumbuhan ovum yang telah dibuahi hingga menjadi anak babi yang sehat.

Pertumbuhan fetus babi sama saja dengan pada sapi, namun ada beberapa variasi. Karena ovum yang dihasilkan dan yang dibuahi banyak, embrio yang tumbuh disekat / dipisah-pisah oleh membran embrio di dalam uterus. Tiap-tiap embrio terpisah tanpa satu mempengaruhi lainnya.

Tanda-tanda Menjelang Kelahiran

Tanda-tanda menjelang kelahiran pada babi antara lain adalah gelisah, membuat sarang dan organ reproduksi bagian luar serta kelenjar mamaenya membesar. Susu telah berada di dalam pitingnya 12 - 48 jam sebelum kelahiran. Catatan yang akurat tentang perkawinannya juga membantu dalam menentukan saat kelahiran.

Pemeliharaan (Perawatan) Saat Melahirkan

Babi biasanya dipindahkan ke tempat untuk melahirkan kira-kira 3 - 5 hari sebelum melahirkan. Babi dibersihkan dan ditempatkan di tempat yang bersih dan nyaman. Peternak babi yang baik akan selalu menjaga babi dan induknya agar sehat waktu melahirkan. Anak babi yang baru lahir dibersihkan dari membran embrionya, dikeringkan, dihangatkan bila kedinginan dan diberi kolestrum dari induknya.

Perkawinan Kembali Setelah Melahirkan

Babi induk akan kembali estrus dalam waktu 2 - 7 hari setelah melahirkan. Estrus pertama ini sifatnya steril (tidak subur). Pada umumnya babi betina tidak akan estrus lagi hingga 3 - 5 hari setelah anaknya disapih atau dipisahkan. Jadi, perkawinannya lagi tergantung pada umur penyapihan anaknya. Untuk mempercepat selang waktu kelahiran satu dengan yang lainnya, peternak menyapih lebih dini (lebih awal).

Pemeliharaan Pejantan

Meskipun pejantan mencapai pubertas lebih cepat, tetapi sebaiknya tidak dikawinkan dahulu sebelum berumur 8 - 9 bulan. Biasanya pejantan muda ditest kesuburannya di laboratorium test atau dengan mengawinkannya dengan 2 atau  3 ekor babi betina yang akan dijual. Jika babi betina tersebut tidak kembali estrus, babi jantan itu dianggap fertil (subur). Jika babi betina itu dipotong 4 - 5 minggu setelah dikawinkan, ternyata di dalam uterusnya terdapat 8 - 10 embrio, maka dapat dipastikan bahwa babi jantan tersebut mempunyai fertilitas yang tinggi.

Kapasitas seksual babi jantan tidak sebesar sapi jantan dan domba jantan, serta harus dikelola agar libidonya (semangat kelaminnya) tetap tinggi untuk mengawini betina. Sering kali perlu untuk menggilir pejantan di dalam kelompok babi betina. Dalam perkawinan kelompok (lot mating) pejantan ditempatkan dalam satu kelompok induk selama 24 jam, kemudian dipindahkan ke kelompok lain dan digantikan dengan pejantan yang lain. Sistem ini akan lebih sulit bila diterapkan pada sistem perkawinan hand mating. Pejantan sebaiknya dijaga agar tidak bekerja secara berlebihan. Perkawinan yang dianjurkan untuk babi yearling adalah 7 - 8 dara atau induk tiap minggu. Pejantan dewasa dapat mengawini lebih dari 12 dara atau induk tiap minggunya.

Comments

Popular posts from this blog

Anatomi Internal Ambing Serta Jalannya Susu Yang Di-Sintesis

Sistem Seleksi Tandem, Independent Culling Level dan Indeks Seleksi

Bangsa-bangsa dan Karakteristik Kerbau Perah

Manajemen Pemerahan Susu Sapi

Anatomi Tubuh Pada Ayam

Pemberian Pakan Babi Sesuai Penggolongan (Kelasnya)

Pemuliabiakan dan Seleksi Pejantan Sapi Perah

Sejarah dan Klasifikasi Bangsa-bangsa Babi

Seleksi Pada Ternak Domba

Penyembelihan dan Pengukuran Kualitas Karkas Babi