Inseminasi Buatan (IB) pada Babi

Dalam tahun-tahun terakhir ini, penggunaan inseminasi buatan pada babi telah berkembang. Sperma dengan mudah dapat dikumpulkan dari babi jantan dan disuntikkan ke babi betina. Sperma babi jantan yang segar bertahan hidup sampai kira-kira 40 jam bila didinginkan dan dapat digunakan dalam keadaan yang demikian ini. Jika diencerkan dengan baik, sperma babi dapat hidup terus hingga dapat digunakan selama 3 hari tanpa dibekukan. 


Itulah dua metode utama untuk melakukan inseminasi pada babi. Dengan kemajuan teknik sperma babi beku, sekarang telah tersedia sperma secara komersial. Penggunaan sperma babi beku akan menjadi metode yang paling penting untuk digunakan dalam inseminasi buatan pada babi di masa mendatang.

Keuntungan inseminasi buatan untuk babi, seperti halnya pada sapi daging dan perah, yaitu:
  • Mengurangi penyebaran penyakit
  • Pemanfaatan pejantan-pejantan unggul
  • Mengurangi modal dan fasilitas untuk pejantan
  • Memungkinkan untuk mengadakan test dan identifikasi dari pejantan unggul
Masalahnya hanyalah rendahnya konsentrasi sperma karena volumenya yang besar. Volume sperma yang banyak diperlukan untuk tiap inseminasi, dengan demikian mengurangi banyaknya jumlah ternak yang dapat diinseminasi.

Dalam inseminasi buatan, sperma ditampung dengan menggunakan vagina buatan dan babi jantan dilatih untuk menaiki dummy. Sperma yang diejakulasikan dari babi jantan terdiri dari tiga bagian, yaitu "presperma", sperma dan cairannya. Sperma atau sperm faction biasanya ditampung untuk digunakan dalam inseminasi buatan. Sperma yang disaring dengan kain tipis (cheesecloth), dapat digunakan tanpa pengenceran, dapat diencerkan dan digunakan dalam 3 hari atau dibekukan. Pembekuan dilakukan dengan menggunakan pellet dalam es kering (dry ice). Pellet disimpan dalam nitrogen cair, 10 cc sperma dalam pellet dicairkan dan larutan tersebut ditambah dengan cairan hingga volume yang benar, kemudian digunakan untuk inseminasi babi.

Deteksi babi betina yang birahi biasanya dilakukan dengan menggunakan babi jantan "teaser" (teaser boar), mengamati induk yang berjalan mendekati pejantan, mengamati kegelisahan betina dan dengan mengetahui betina yang birahi lagi setelah 3 atau 5 hari penyapihan. Babi betina diinseminasi dengan 30 - 50 ml sperma (segar atau beku). Volume yang dibutuhkan untuk inseminasi buatan pada babi jauh lebih banyak dibandingkan pada sapi (1 ml), jadi jumlah babi yang dapat diinseminasi dari sekali penampungan juga sangat terbatas. Biasanya hanya 6 hingga 12 ekor yang dapat dikawinkan dengan inseminasi buatan dari sekali penampungan sperma. Babi betina biasanya diinseminasi 2 kali, yaitu 12 jam setelah permulaan estrus dan 12 jam kemudian.

Comments

Popular posts from this blog

Pemberian Pakan Babi Sesuai Penggolongan (Kelasnya)

Anatomi Internal Ambing Serta Jalannya Susu Yang Di-Sintesis

Sistem Reproduksi Pada Sapi

Anatomi Tubuh Pada Ayam

Sistem Pencernaan Babi (Pig's Digestive System)

Bangsa-bangsa dan Karakteristik Kerbau Perah

Sejarah dan Klasifikasi Bangsa-bangsa Babi

Manajemen Pemerahan Susu Sapi

Konversi Ransum pada Itik Petelur Mojosari

Daging dan Wool (Serat atau Bulu) Domba