Sistem Pencernaan Babi (Pig's Digestive System)

Sebuah buletin yang terbit pada tahun 1923 yang berjudul "A History of Hogs" karangan Ashton dari University of Missouri menampilkan suatu ungkapan "Don't make a pig of your self". Ashton menulis: "Babi tidah hanya makan untuk hidup tetapi hidup untuk makan. babi mendapatkan kenikmatannya karena tidur. tetapi kehidupannya yang menyenangkan itu hanya singkat saja apabila tuan-tuannya yang ingin hidup panjang".

Semangat seekor babi untuk makan demikian besar sehingga para peternak malah mempertanyakan kegunaan disediakannya ransum jadi, dan mengapa tidak menyediakan saja bahan-bahan pakan dengan pilihan bebas agar babi itu sendiri yang menyeimbangkan pakan atau ransumnya. Jawabnya adalah apabila babi itu lebih pintar dari anda maka biarkanlah babi itu yang menyusun ransumnya sendiri. Tetapi bila anda lebih pintar dari babi maka susunlah ransum untuk babi anda, namun janganlah sekali-sekali anda meremehkan babi-babi anda. Dengan kata lain, seorang peternak harus memiliki pengetahuan untuk diterapkan dalam peternakan agar membuahkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan apa yang dapat dihasilkan secara instruktif oleh babi itu sendiri.

Masalah pemberian pakan pada babi sangatlah besar perananya bagi keberhasilan suatu usaha peternakan babi. Seperti telah diketahui paka merupakan bagian yang terbesar dari pengeluaran dalam suatu usaha produksi babi, biasanya mencapai angka antara 65 sampai 80% dari seluruh biaya produksi.

Sistem Pencernaan Babi

Karena anatomi pencernaan babi (termasuk hewan monogastrik) sangat berbeda dengan hewan ruminansia (domba, sapi), bahan pakan yang dimanfaatkan serta proses pencernaannya tidaklah sama. Dengan menelusuri jalannya bahan pakan di dalam saluran pencernaan seekor hewan, dapatlah diketahui bagaimana proses pencernaan itu berlangsung serta bagaimana penyerapan dan eskresinya.

Babi mengambil pakan, mengunyah dan mencampurkannya dengan air liur (saliva) sebelum menelan. Sebagai cairan pelumas, saliva fungsinya sama seperti pada babi dan sapi. Perbedaannya, pada babi saliva mengandung enzim yang mulai memecahkan bahan pakan menjadi unsur-unsur penyusunnya. Di samping itu pada babi tidak terjadi proses memamah biak sebab seluruh bahan pakan telah dikunyah halus sebelum ditelan.


Gambar Sistem Pencernaan Monogastrik

Pakan yang ditelan, bergerak menuju esofangus kemudian ke dalam lambung. Tidak seperti sapi, lambung babi hanya terdiri dari satu ruang dan karenanya dinamakan perut atau lambung sederhana. Karena babi tidak memiliki rumen yang merupakan wadah proses permentasi untuk pencernaan bakteri, maka jumlah pakan tersebut yang dapat dicerna oleh babi sangatlah terbatas. Lambung pada babi juga berfungsi sebagai alat penampung bahan yang sudah tercerna. Volume lambung seekor babi hanyalah sekitar 8 liter. Dibandingkan dengan volume lambung sapi yang terdiri dari empat kompartemen, lambung babi termasuk kecil. Sebagian besar kegiatan pencernaan terjadi di dalam lambung, selebihnya terjadi di dalam usus halus.

Usus halus yang terdiri dari bagian-bagian duodenum, jejunum dan ileum adalah tempat terjadinya penyerapan atau absorpsi yang utama dari zat-zat pakan hasil pencernaan. Bahan-bahan pakan yang tidak tercerna dan tidak diserap bergerak dari usus halus menuju ke cecum (apendiks) dan ke usus besar. Di bagian ini, komponen air diserap kembali dan sisa yang tertinggal dari proses pencernaan dikeluarkan melalui anus.

Comments

Popular posts from this blog

Anatomi Internal Ambing Serta Jalannya Susu Yang Di-Sintesis

Sistem Seleksi Tandem, Independent Culling Level dan Indeks Seleksi

Bangsa-bangsa dan Karakteristik Kerbau Perah

Manajemen Pemerahan Susu Sapi

Anatomi Tubuh Pada Ayam

Pemberian Pakan Babi Sesuai Penggolongan (Kelasnya)

Pemuliabiakan dan Seleksi Pejantan Sapi Perah

Sejarah dan Klasifikasi Bangsa-bangsa Babi

Seleksi Pada Ternak Domba

Penyembelihan dan Pengukuran Kualitas Karkas Babi