Pemeriksaan Untuk Menentukan Kualitas Karkas Sapi

Petunjuk-petunjuk tentang kualitas karkas dapat diketahui pada saat hewan masih hidup, penilaian terakhir adalah setelah sapi itu disembelih dan dihasilkan produk yang diinginkan oleh konsumen. Teknik seleksi yang digunakan dalam judging seperti yang sudah dibahas pada postingan sebelumnya berjudul Seleksi Pada Ternak Sapi Pedaging dipakai oleh para pembeli untuk menentukan harga yang akan mereka bayar untuk sapi yang bersangkutan.

Harga ini mencerminkan pandangan pembeli yang merupakan pertimbangan yang dapat dipertanggungjawabkan hingga memungkinkan pembeli mendapatkan keuntungan. Bila keputusan pembeli itu selalu betul, maka pembeli itu akan tetap menjadi pembeli. Pembeli yang cerdik sering dilukiskan sebagai orang yang pengamatannya tajam, mampu mengukur (mengantisipasi) kepentingan masa depan dalam waktu yang relatif singkat.


Proses Penyembelihan

Pemeriksaan pre-morten dilakukan oleh dokter hewan sebelum penyembelihan dilaksanakan. Bila hewan dinyatakan tidak layak untuk dikonsumsi karena alasan tertentu, maka harus diberi etiket dan disingkirkan atau dinyatakan sebagai produk yang tidak dapat dimakan. Kadang-kadang keadaan seekor hewan meragukan bagi pemeriksa dan karenanya diberi etiket sebagai "dicurigai", keputusan akhir dibuat setelah pemeriksaan post morten (setelah mati) yang mana semua unsur pengamatan harus lolos. Hewan yang telah melewati/lolos pemeriksaan pre-morten (sebelum mati) langsung dibawa menuju tempat penjagalan.

 

I. Penyembelihan dengan Membuat Pingsan (Stunning)

Berdasarkan alasan kemanusian, hewan yang akan disembelih dibuat tidak sadar secepat dan sedikit mungkin merasa sakit, tanpa menyebabkan jantungnya berhenti memompa. Disebabkan oleh beberapa faktor keselamatan, kebanyakan proses pemingsanan dilakukan dengan menggunakan alat "captive bolt", yaitu suatu tongkat yang bekerja di dalam suatu silinder yang diaktifkan oleh suatu tekanan, ditujukan pada kepala sapi.

Pada beberapa perusahaan peternakan, sapi dibuat pingsan dengan menggunakan listrik. Kecuali untuk hewan-hewan yang disembelih berdasarkan adat atau yang disebut "kosher" (tidak dipingsankan), prosedur (cara) ini dipergunakan oleh hampir semua bangsa.
  1. Penusukan

    Hewan yang telah pingsan diangkat pada kaki belakang dengan menggunakan suatu belenggu. Oleh karena jantung masih tetap berdetak, daraj dipompa secara aktif dari badan yang menggantung dan dengan sebilah pisau yang tajam pembuluh darah leher (jugular) dan urat nadi di leher dipotong. Setelah jantung berhenti berdenyut, darah terus mengalir oleh karena posisi karkas yang tergantung. Pengaliran darah secara sempurna penting agar daging penampilannya menarik.
  1. Pengulitan (Skinning)

    Setelah pengaliran darah selesai, hewan diturunkan pada bagian belakangnya sehingga hewan bisa dikuliti. Karkas kemudian dinaikkan lagi dan proses pengulitan berakhir dengan pemotongan kaki dan kepala serta melepaskan kulit. Karkas kemudian diambil isi perutnya. Ginjalnya tetap ditinggal dalam badan. Karkas dan ini perut diperiksa dan sebagian (misalnya hati) mungkin saja ditolak, atau pada beberapa kasus seluruh karkas dapat ditolak untuk dikonsumsi manusia.
  1. Pembelahan (Membagi Dua)

    Ekor disingkirkan dan tulang belakang dibelah dua dengan gergaji listrik sehingga dihasilkan dua potongan atau dua paruhan; bagian yang kencang tighside dan bagian yang longgar (loose side). Bagian sebelah kiri selalu merupakan bagian yang kencang, sebab lemak melekat rapat pada ginjal dan tulang belakang, memberikan suatu penampilan yang lebih menarik pada daging potongan (daging eceran), sebagai misal potongan daging tulang T (T-bone steak).
  1. Pendinginan

    Sebelum pemeriksaan lebih lanjut, paruhan karkas yang masih hangat dicuci, beberapa bagiannya dibungkus dan dibawa ke ruang pendingin dimana temperatur dijaga tetap pada suhu 2° C selama 24 jam sebelum pemotongan tulang rusuk. USDA melakukan pemeriksaan dan meluluskan karkas yang sehat. Daging yang sudah distempel (dicap) berarti layak untuk dikonsumsi manusia. Pemeriksaan ini di Amerika Serikat merupakan keharusan baik untu tingkat nasional maupun tingkat negara bagian.
  1. Penentuan Peringkat Mutu (Grading)

    Pisau digunakan untuk memotong pada posisi antara tulang rusuk ke-12 dan ke-13. Ini akan membuka bagian pinggang (loin eye) dan dengan pengamatan-pengamatan yang lain digunakan untuk menentukan kualitas daging sapi yang dinyatakan dengan suatu nilai tertentu yang akan diberikan oleh petugas pemerintah.
  1. Persentase Bersih (Dressing Percentage)

    Istilah Yield digunakan untuk menyatakan persentase produk (hasil) yang ada di ruang pendinginan bila dibandingkan dengan berat hidupnya. Konformasi sangat mempengaruhi persentase bersih, asalkan isi perut sapi berada dalam keadaan normal. Makin banyak otot dan makin gemuk hewan, diharapkan mempunyai tingkatan mutu dan hasil bersih yang lebih tinggi.

    Karena isi perut merupakan bagian dari bobot berat yang dipakai untuk mengurangi bobot hidup hewan guna mendapatkan persentase bersih, maka mudahlah menduga bahwa "isi" tambahan yangberupa air atau makanan dapat menambah berat jual hidup, meskipun hasil akhirnya lebih rendah. Hal ini diperhitungkan oleh para pembeli pada waktu mereka melakukan penawaran.

    Persentase bersih bervariasi tergantung individu tetapi angka rata-rata bila dikaitkan dengan peringkatnya adalah: Prime and Choice - 63%; Standard and Good - 60%; Commercial - 56%; Utility, Cutter and Canner - 52%.
  1. Pelayuan (Aging)

    Untuk keempukan yang optimum, karkas sapi yang lemaknya tipis dapat dilayukan selama 2 sampai 5 minggu pada temperatur 1 - 2° C . temperatur ini lebih tinggi dari temperatur pembekuan sehingga memungkinkan enzim memecah jaringan pengikat (kolagen) yang mengelilingi sel, menghasilkan suatu proses keempukan. 

 

II. Penyembelihan Kosher (Penyembelihan Menurut Adat)

Sapi yang dijual di pasaran orang-orang Yahudi harus disembelih menurut aturan atau kebiasaan keagamaan. Wakil pendeta Yahudi menggunakan pisau cukur yang mempunyai dua sisi tajam, untuk memotong vena jugular dan arteri karotid. Membuat sapi menjadi pingsan tidaklah diijinkan dan hanya sekali sembelih sajalah yang diperbolehkan.

Hukum Yahudi melarang orang untuk mengkonsumsi daging sapi yang tidak dikeluarkan darahnya dan karena bagian belakang (hind quarter) hanya mempunyai pembuluh darah vena yang kecil, mereka tidak menggunakan bagian ini dalam perdagangan, hanya bagian depanlah yang dipasarkan. Pada beberapa daerah yang besar penduduk Yahudinya semua sapi disembelih secara "kosher" untuk menyediakan daging bagi mereka.


Perbandingan Antara Sembelihan Muslim dan Sembelihan Yahudi

Bila kita mengunjungi sejumlah supermarket di Eropa, maka kita dapat menemukan sejumlah produk makanan, serta daging yang dilabeli ‘kosher’. Bila kita merujuk kamus Inggris-Indonesia (John M Echols dan Hassan Shadily, 1988) maka kita akan temukan arti ‘kosher’ adalah halal. Namun arti secara etimologi tersebut tidaklah tepat, sebab sejatinya kosher adalah segala produk yang boleh dikonsumsi menurut aturan agama Yahudi. Kosher terkait juga dengan aturan penyembelihan hewan untuk dikonsumsi. Kosher dalam Yahudi adalah seperti halal dalam Islam. Berikut adalah perbandiangan diantara keduanya:

Halal dalam Islam tak terbatas hanya pada makanan yang boleh dimakan saja, namun juga mencakup tata cara penyembelihan hewan. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penyembelihan halal antara lain:
    1. Binatang harus hidup dan sehat
    2. Binatang yang disembelih adalah binatang yang halal untuk disembelih
    3. Semua darah harus dikucurkan keluar dari badan hewan yang disembelih
    4. Penyembelih haruslah seorang Muslim
    5. Penyembelihan haruslah dilakukan dengan pisau yang sangat tajam
    6. Setiap penyembelihan, menyebutkan basmalah atau nama Allah
    7. Dalam menyimpan makanan halal, tidak boleh bercampur dengan makanan yang hara
Penyembelihan Kosher yang dilakukan oleh umat Yahudi mengikuti aturan-aturan berikut:
    1. Binatang yang disembelih harus binatang yang kosher (yang diperbolehkan dalam hukum Yahudi untuk dimakan)
    2. Seperti pada halal, hewan yang disembelih pun harus dalam keadaan hidup dan sehat
    3. Darah dari binatang yang disembelih juga harus mengucur keluar
    4. Dalam penyembelihan kosher ada beberapa bagian dari binatang yang tidak boleh dimakan
    5. Khusus untuk buah dan sayuran, harus diinspeksi dulu agar tidak ada hama yang ikut termakan
    6. Pengucapan nama Tuhan cukup sehari sekali untuk seluruh hewan yang disembelih
    7. Umat Yahudi diharamkan memakan campuran antara produk daging dan susu, seperti contohnya cheese burger
    8. Produk-produk anggur yang tidak dibuat oleh umat Yahudi tidak boleh diminum, seperti dikutip dari id

 

Comments

Popular posts from this blog

Pemberian Pakan Babi Sesuai Penggolongan (Kelasnya)

Anatomi Internal Ambing Serta Jalannya Susu Yang Di-Sintesis

Sistem Reproduksi Pada Sapi

Anatomi Tubuh Pada Ayam

Sistem Pencernaan Babi (Pig's Digestive System)

Bangsa-bangsa dan Karakteristik Kerbau Perah

Sejarah dan Klasifikasi Bangsa-bangsa Babi

Manajemen Pemerahan Susu Sapi

Konversi Ransum pada Itik Petelur Mojosari

Daging dan Wool (Serat atau Bulu) Domba