Pemeliharaan unggas telah lama dilakukan orang seperti yang ditunjukan oleh berbagai bukti peninggalan tertulis yang masih dapat ditelusuri. Kitab Injil menyatakan bahwa unggas telah dipelihara sangat awal dalam sejarah manusia. Orang-orang mesir kuno telah memelihara unggas dan bahkan telah mengetahui cara pengeraman, menggunakan alat pemanas sederhana untuk menyediakan panas bagi penetasan telur.
Ayam yang kita kenal sekarang, kemungkinan berasal dari beberapa spesies liar ayam hutan yang ada di Asia Tenggara. Ayam-ayam tersebut telah dijinakkan pada 2000 tahun sebelum Masehi dan secara terus-menerus dilakukan pemuliabiakan untuk meningkatkan produksi daging dan telur, yang merupakan dua sumber bahan makanan manusia yang paling bergizi. Perkiraan produksi tahunan ayam di dunia adalah antara 8 sampai 9 juta ekor.
Ayam piaraan yang merupakan jenis unggas yang paling banyak di dunia, termasuk genus
Gallus, dan spesies
Gallus domesticus. Nenek moyang ayam piaraan dapat dihubungkan kembali pada beberapa spesies liar yang masih hidup sampai saat ini. Namun demikian, ayam hutan merah dengan nama latin,
Gallus gallus, memiliki penyebaran yang paling luas dan spesies liar ini kemungkinan merupakan nenek moyang utama dari
Gallus domesticus, atau ayam piaraan yang kita kenal sekarang ini.
Jumlah dan Penyebaran Ternak Unggas Secara Geografis
Pada dekade terakhir, rata-rata jumlah ayam petelur yang dipelihara bertahan pada angka sekitar 295 juta ekor, dengan variasi tidak lebih dari 6,7% untuk setiap tahunnya, dengan produksi telur yang meningkat terus menerus. Konsumsi broiler telah meningkat lebih dari dua kali lipat dalam 20 tahun terakhir, terutama karena ayam dan unggas lainnya adalah merupakan salah satu dari beberapa jenis bahan makanan yang tetap tersedia saat ini dengan harga yang tidak lebih tinggi dari harga 20 tahun yang lalu.
Industri perunggasan telah berubah dari tahun ke tahun dari jumlah usaha ayam sedikit di pekarangan rumah, menjadi usaha dengan jumlah ayam yang sangat banyak, yang ditangani oleh konglomerat secara cermat. Sekitar 82.000 peternak komersial di Amerika Serikat menghasilkan 96% nilai total produk unggas, yang menunjukkan pula bahwa dengan semakin sedikitnya jumlah usaha, peternakan tersebut menjadi semakin besar ukurannya. DIperkirakan bahwa ada sekitar 100 peternakan di Amerika Serikat dengan penjualan produk unggas sebesar satu juta dollar atau lebih.
Seperempat dari peternakan-peternakan unggas di Amerika Serikat berlokasi di negara bagian Gerorgia, Alabama, Arkansas, dan North Carolina. Di Georgia, Arkansas, Alabama dan North Carolina, dan Pennsylvania adalah negara-negara bagian yang paling termuka dalam produksi telur. Gerorgia adalah negara bagian terpenting di Amerika Serikat dalam menghasilkan pendapatan bruto dari unggas. Sebaliknya Delaware lebih tinggi dari semua negara bagian lainnya bila yang dilihat adalah populasi unggas per ukuran luas negara bagian. Peternakan-peternakan ayam petelur dan broiler komersial bersifat sangat kompetitif, dikelola secara ekonomis dan diawasi pula secara ilmiah.
Kemajuan Ilmu Pengetahuan
Seleksi dan pemulian ayam yang terus menerus dilakukan untuk produksi telur yang tinggi, bersamaan dengan penerapan cara-cara penyusunan ransum dan pengelolaan secara ilmiah, serta perbaikan perkandangan telah memungkinkan hasil telur sebanyak 240 sampai 250 butir per ekor per tahun. Konsumsi telur per kapita di Amerika Serikat adalah sekitar 285 butir per tahun. Dengan demikian maka pasar akan terus berkembang dengan suatu tingkat pertumbuhan yang moderat baik dalam produksi maupun konsumsi telur.
Sebelum tahun 1920, pengujian atau test kemampuan produksi telur menjadi mode dan rekor telah dibuat di Eropa oleh bangsa English Wyandotte dan Leghorn tipe besar. Catatan menunjukkan bahwa secara normal dapat dicapai produksi 200 butir telur per tahun. Setelah itu, dasar-dasar genetika tentang produksi telur mulai lebih dipahami oleh para peternak Amerika. Strai-strain Leghorn ukuran medium dikembangkan sehingga lebih kecil dari varietas Inggris yang besar dengan menghasilkan lebih banyak telur dengan jumlah pakan yang lebih sedikit. Perkembangan ini berlanjut juga pada teknik pemulian yang lebih maju, seperti persilangan galur inbred, yang menghasilkan strain-strain ayam yang bertelurnya sangat seragam dan sangat efisien dalam mengkonversi pakan.
Akhir-akhir ini, kecenderungan telah mengarah kepada pengurangan ukuran atau bobot badan ayam melalui penggunaan gen-gen
sex-linked untuk ukuran tubuh. Hal ini menghasilkan ayam yang lebih kecil, makan lebih sedikit dan dapat dipelihara pada ruangan yang lebih kecil pula. Dengan demikian akan sangat menghemat pakan dan menurunkan biaya produksi dalam keseluruhan industri perunggasan.
Kemajuan telah dicapai pada indutri broiler dengan penerapan berbagai prinsip yang ditemukan pada penelitian ayam petelur. Produksi broiler komersial telah meningkat dari 34 juta ekor pada tahun 1934 menjadi delapan kali lipat pada saat ini. Perkembangan yang cepat ini dimungkinkan terutama karena terjadinya peningkatan produksi telur di seluruh Amerika Serikat seperti telah dibahas terdahulu, yang memungkinkan dilakukannya seleksi dari populasi yang sangat besar.
Tambahan pula, perusahaan-perusahaan penetasan yang sepanjang tahun beroperasi di Amerika Serikat, telah berkembang setara dan mengimbangi permintaan anak ayam broiler dan petelur perubahan ini berlangsung sangat hebat. Karena kemajuan pada perusahaan-perusahaan penetasan dan produksi petelur dan broiler, ekspor unggas dari Amerika Serikat sangat besar, saat ini jumlahnya 38 juta kg broiler, 13 juta dosin telur tetas, dan 25 juta ekor anak ayam setiap tahunnya.
Bangsa-bangsa Ayam di Amerika Serikat
Di Amerika Serikat, terdapat suatu kenyataan akan kurangnya perhatian terhadap pemeliharaan strain-strain ayam yang murni (purebred), tidak seperti pada berbagai jenis ternak lainnya.
The American Standard of Perfection membuat daftar hampir sebanyak 200 varietas ayam, tetapi hanya enam yang kelihatannya penting secara komersial. Dari sudut kemurnian terdapat varietas White Leghorn Rock, White Plymouth Rock, Barred Plymouth Rock, Rhode Island Red, New Hampshire, dan Dark Cornish.
|
White Leghorn Rock |
|
White Plymouth Rock |
|
Barred Plymouth Rock |
|
Rhode Island Red |
|
New Hampshire |
|
Dark Cornish |
Suatu program yang disebut The National Poultry Improvement Plan (NPIP) bertugas melakukan pengawasan pelaksanaan dan teknik pemuliaan di Amerika Serikat untuk mengembangkan jenis unggas yang berkualitas dan berproduksi tinggi yang ada saat ini. NPIP dimulai pada tahun 1935, diatur secara bersama oleh Departemen Pertanian Amerika Serikat dan pejabat masing-masing negara bagian. Koordinasi perencanaan itu adalah tanggungjawab Departemen Pertanian. Tujuannya adalah untuk meningkatkan produksi dan kualitas ayam yang dipasarkan serta mengurangi kerugian karena penyakit. Hal ikhwal tentang perencanaan itu diterbitkan pada publikasi Departemen Pertanian, "The National Poultry Turkey Improvement Plans", yang dapat diperoleh dari The Animal Husbandry Research Division, ARS, Beltsville, Maryland 20705.
Sebagian besar ayam di Amerika Serikat adalah ayam hibrida. Persilangan strain, persilangan bangsa atau persilangan antara galur inbred menempati sebagian besar unggas modern. Satu fakta yang menarik adalah bahwa Leghorn putih berjenggel tunggal dianggap sebagai petelur yang efisien seperti galur inbred. Ini adalah contoh suatu strain murni (purebred) yang tetap mempertahankan keunggulan terhadap ayam persilangan, sekurang-kurangnya pada satu sifat tertentu.
Comments
Post a Comment