Struktur Telur Unggas beserta Sifat-sifatnya

Telur ayam mempunyai struktur yang sangat khusus yang mengandung zat gizi yang cukup untuk mengembangkan sel yang telah dibuahi menjadi seekor anak ayam. Secara umum, telur terdiri atas 3 komponen pokok, yaitu : kulit telur atau cangkang (± 11 % dari berat total telur), putih telur (± 57 % dari berat total telur), dan kuning telur (± 32 % dari berat total telur). Adapun bagain-bagian telur secara rinci dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Penampang telur dan bagian-bagian telur

Keterangan Gambar :
  1. Kulit luar (shell) dengan lapisan tipis di bagian luar (mucus)
  2. Selaput tipis yang menempel pada shell dan selaput tipis yang melekat pada putih telur (membrane)
  3. Lapisan putih telur (egg white) pada 2 tempat, dekat dengan kulit (3a) dan yang dekat dengan kuning telur (3b) kondisinya lebih encer
  4. Lapisan putih telur kental (diapit 2 lapisan putih telur encer)
  5. Kuning telur (yolk)
  6. Titik benih (lembaga) atau germ spot
  7. Tali pengikat kuning telur (chalazeae)
  8. Rongga udara (air space)
  9. Lapisan luar kuning telur (vitellin)
Sumber : Lies Suprapti (2002)


Banyak jenis telur unggas yang dapat kita jumpai di sekitar kita. Secara umum, ada 5 macam telur unggas yang paling sering dimanfaatkan oleh masyarakat, yaitu :
  1. Telur ayam kampung, umumnya berwarna putih atau putih kecokelatan, dengan berat berkisar antara 25 g – 35 g per butir.
  2. Telur ayam negeri/ras, umumnya berwarna cokelat pastel hingga cokelat merah, dengan berat berkisar anatara 50 g – 70 g per butir.
  3. Telur itik/bebek, umunya berwarna biru hijau, dengan berat berkisar antara 60 g – 70 g per butir.
  4. Telur entok, umumnya berwarna putih, dengan berat berkisar antara 70 g – 80 g per butir.
  5. Telur puyuh, umumnya berwarna putih bertotol-totol cokelat kehitaman, dengan berat ± 10 g per butir.
Telur dapat dimanfaatkan untuk memenuhi berbagai macam keperluan, antara lain adalah sebagai bahan penambah cita rasa (masakan, kerupuk), bahan pengembang (roti, kerupuk), bahan pengempuk (gorengan), bahan pengental (sup), bahan perekat/pengikat (masakan perkedel, kue kering), bahan penambah unsur gizi, bahan atau zat pembentuk emulsi, bahan penstabil suspensi dan bahan penggumpal (coagulant).

Protein yang terkandung di dalam telur secara umum sangat mempengaruhi sifat telur. Adapun beberapa sifat telur tersebut adalah sebagai berikut :
  • Sangat peka terhadap pengaruh asam dan pemanasan (terjadi koagulasi dan denaturasi).
  • Bila dikocok akan berbuih dan mengembang, namun bila pengocokan berlebihan maka akan terjadi denaturasi sehingga mengempis kembali.
  • Dalam putih telur mentah dan setengah matang, terkandung beberapa jenis protein, diantaranya adalah lysozyne, yang bila dimakan akan terserap langsung ke dalam darah akan berfungsi sebagai zat anti gizi (merusak gizi).
  • Jenis protein lain yang terdapat dalam telur mentah adalah Avidin. Avidin tersebut bersifat racun, dan akan hilang apabila telur tersebut dimasak (digoreng, direbus, dikukus).

Comments

Popular posts from this blog

Pemberian Pakan Babi Sesuai Penggolongan (Kelasnya)

Anatomi Internal Ambing Serta Jalannya Susu Yang Di-Sintesis

Sistem Reproduksi Pada Sapi

Anatomi Tubuh Pada Ayam

Sistem Pencernaan Babi (Pig's Digestive System)

Bangsa-bangsa dan Karakteristik Kerbau Perah

Sejarah dan Klasifikasi Bangsa-bangsa Babi

Manajemen Pemerahan Susu Sapi

Konversi Ransum pada Itik Petelur Mojosari

Daging dan Wool (Serat atau Bulu) Domba