Kebutuhan Gizi Itik Peking dan Mandalung Pedaging

Pakan berperan sangat penting dalam usaha peternakan itik. Biaya untuk ransum menempati presentase terbesar dibandingkan dengan biaya lainnya. Porsi biaya pakan terhadap total biaya produksi itik Mandalung umur 7 minggu adalah 69%. Dengan rataan biaya pakan sebanyak lebih 70% dari total biaya produksi maka jelas bahwa kecermatan dalam pengelolaan pakan akan sangat menentukan keberhasilan dan efisiensi usaha peternakan itik tersebut.

Protein dibutuhkan untuk pertumbuhan, mengganti jaringan-jaringan yang rusak serta berproduksi. Kebutuhan protein kasar tergantung pada fase hidup itik. Selain persentase total kandungan protein di dalam makanan, perlu juga diperhatikan keseimbangan asam amino yang membentuk protein tersebut. Untuk menjaga keseimbangan asam amino tersebut, penyusunan ransum dianjurkan terdiri dari berbagai macam bahan baku. Dengan demikian kekurangan suatu asam amino dapat ditutupi oleh asam amino yang diperoleh dari bahan baku lainnya.

Berdasarkan sumbernya, protein dapat digolongkan menjadi dua yaitu protein yang berasal dari hewan dan protein yang berasal dari tanaman. Mineral merupakan zat pembangun pertumbuhan dan produksi. Kebutuhan mineral relatif sedikit tetapi kekurangan mineral dapat mengakibatkan efek yang tidak menguntungkan pada ternak itik. Sumber mineral adalah dari makanan hijauan dan dari hewan. Vitamin sangat dibutuhkan dalam metobolisme kalsium dan fosfor yang berfungsi sebagai pembentukan tulang dan kulit telur.

Energi adalah hasil dari proses metabolisme karbohidrat, protein dan lemak didalam tubuh dengan satuan pengukur kalori. Energi diperlukan untuk semua kegiatan fisiologis dan produksi itik termasuk aktivitas pernapasan, sirkulasi darah, pencernaaan makanan dan sebagainya. Karbohidrat dan lemak merupakan bahan makanan sumber energi yang praktis dan efisien. Untuk melengkapi ransum makanan dibutuhkan vitamin, mineral dan antibiotik yang bermanfaat untuk mempercepat pertumbuhan, mempertahankan atau meningakatkan produksi dan menjaga kesehatan ternak itik. Feed suplement bisa hanya berbentuk vitamin, mineral atau campuran antara antiobitik dan vitamin atau juga campuran dari vitamin, antibiotik dan mineral. Cara pemberian feed suplement mengikuti aturan dari pabrik pembuatnya.

Informasi kebutuhan gizi untuk itik pedaging di Indonesia belum tersedia karena itik pedaging juga belum umum diternakkan (Ketaren, 2001c). Walaupun demikian beberapa tahun terakhir ini peternak mulai menggemukkan itik pejantan dan itik Mandalung (= Mule duck: hasil persilangan antara entok dengan itik) selama 2 bulan dan kemudian dijual sebagai itik potong.

1. Kebutuhan Gizi Itik Peking


Kebutuhan gizi untuk itik pedaging diatas yang dikutip dari rekomendasi NRC (1994) dapat digunakan sebagai acuan. Pada Tabel 4, kebutuhan gizi untuk itik Peking dikelompokkan menjadi starter umur 0-2 minggu, grower 2 − 7 minggu dan itik bibit. Pada umur 7 minggu itik Peking diharapkan sudah mencapai bobot badan 2,10 kg (Chen, 1996). Itik Peking mulai diternakkan di Indonesia baik sebagai penghasil bibit maupun penghasil daging. Saat ini untuk memenuhi permintaan konsumen, karkas itik Peking masih diimpor dari luar negeri. Daging itik Peking sudah umum disajikan oleh restoran atau hotel-hotel di kota besar seperti Jakarta. Daging itik jantan atau itik afkir banyak disediakan oleh rumah makan yang lebih kecil. Contoh formula pakan untuk itik Peking pada umur starter, grower, developer dan layer disajikan pada Tabel 5.


Kebutuhan gizi untuk itik Mandalung yang baru mulai dikenal dan dikembangkan di Indonesia sebagai itik pedaging juga belum tersedia. Walaupun demikian untuk sementara waktu, dapat dipergunakan rekomendasi yang dibuat oleh Chen (1996) yang digunakan di Taiwan negara yang memproduksi dan umum mengkonsumsi daging itik Mandalung seperti pada Tabel 6.

Dari Tabel 6 ternyata kebutuhan protein untuk itik Mandalung baik pada umur 0−3 minggu maupun untuk umur 4−10 minggu jauh lebih rendah dibanding kebutuhan protein untuk itik Peking yaitu masing-masing 15,4 – 18,7% sementara 16 – 22% untuk itik Peking. Kebutuhan gizi lainnya antara kedua galur atau bangsa itik tidak jauh berbeda. Kebutuhan protein yang rendah pada itik Mandalung berpeluang untuk menyusun formula pakan yang murah untuk itik Mandalung dibanding itik Peking.


Contoh formula pakan untuk itik Mandalung yang digunakan di Taiwan pada umur 0 − 3 dan 4 – 10 minggu tertera pada Tabel 7.

Dari Tabel tersebut terlihat bahwa kandungan protein dalam pakan jauh lebih rendah daripada kandungan protein untuk ayam pedaging yaitu 23% dan 20% masing-masing untuk ayam pedaging umur 0 – 3 dan 4 – 6 minggu (NRC, 1994).


Air adalah gizi yang sangat penting bagi seluruh jenis ternak (Leeson dan Summers, 1991). Misalnya, unggas tanpa air minum akan lebih menderita dan bahkan lebih cepat mati dibanding unggas tanpa pakan. Sebagai contoh, sekitar 58% dari tubuh unggas dan 66% dari telur adalah air (Esmail, 1996). Mutu air sering diabaikan oleh peternak karena kenyataan yang mereka lihat yaitu itik mencari makan dan minum ditempat kotor seperti kali, sawah atau bahkan di selokan.

Air juga dapat berfungsi sebagai sumber berbagai mineral seperti Na, Mg dan Sulfur. Oleh karena itu, mutu air akan menentukan tingkat kesehatan ternak itik. Air yang sesuai untuk konsumsi manusia pasti juga sesuai untuk konsumsi itik. Air harus bersih, sejuk dengan Ph antara 5 − 7, tidak berbau, tawar atau tidak asin dan tidak mengandung racun.

Jumlah kebutuhan air untuk unggas secara umum termasuk ternak itik diperkirakan sebanyak 2 kali dari kebutuhan pakan/ekor/hari. Esmail (1996) mengestimasi bahwa konsumsi air untuk unggas akan meningkat sebanyak 7% setiap kenaikan temperatur udara lingkungan 1° C diatas 21° C. Kandungan maksimum Ca, Mg, Fe, Nitrit dan Sulfur dalam air minum unggas masing-masing berturut-turut 75, 200, 0,3 − 0,5, 0 dan 25 mg/liter. Kelebihan mineral tersebut dalam air akan mempengaruhi penampilan unggas termasuk itik yaitu gangguan pencernaan.

Comments

Popular posts from this blog

Anatomi Internal Ambing Serta Jalannya Susu Yang Di-Sintesis

Sistem Seleksi Tandem, Independent Culling Level dan Indeks Seleksi

Bangsa-bangsa dan Karakteristik Kerbau Perah

Domestikasi dan Bangsa-bangsa Kelinci

Sejarah dan Klasifikasi Bangsa-bangsa Babi

Manajemen Pemerahan Susu Sapi

Pemberian Pakan Babi Sesuai Penggolongan (Kelasnya)

Pemuliabiakan dan Seleksi Pejantan Sapi Perah

Seleksi Pada Ternak Domba

Anatomi Tubuh Pada Ayam