Tatalaksana dan Pengenalan Peternakan Kalkun

Dulu, Kebanyakan kalkun dipelihara dalam jumlah kecil di peternakan-peternakan rakyat, tetapi sekarang produksi kalkun secara komersil telah menggantikan usaha-usaha kecil tersebut. Peternak-peternak yang usahanya bersifat sangat khusus, memelihara kalkun (unggas asli dari benua Amerika) untuk keperluan perayaan atau pesta Thangsgiving dan pesta Natal, baik di Amerika ataupun di Eropa. Pada tahun-tahun terakhir ini, kalkun telah meningkat peranannya dalam mengisi pasaran daging unggas, khususnya untuk para konsumen di Amerika Serikat. Kalkun tidaklah semata-mata produk yang lezat dan bergizi, tetapi kadar lemaknya pun rendah sehingga kadar kolesterolnya juga rendah.

Dengan tersedianya produkis telur sepanjang tahun para peternak dapat menghasilkan banyak anak kalkun yang kemudian digemukkan oleh peternak yang lain. Integrasi usaha pembibitan, pembesaran dan pemasaran telah melahirkan kelompok-kelompok produksi kalkun dan melalui pengiklanan yang meluas dan intensif telah mengingkat permintaan akan kalkun dalam bentuk yang siap untuk dimasak.

Definisi Istilah-istilah pada Kalkun

  • Poult : Kalkun muda yang umurnya belum mencapai 8 minggu.
  • Turkey Grower : Kalkun yang berumur antara 8 sampai 26 minggu.
  • Turkey Hen : Kalkun betina yang berumur lebih dari 26 minggu.
  • Turkey Stag, Tom atau Cock : Kalkun jantan yang umurnya lebih dari 26 minggu.

Bangsa-bangsa Kalkun 

Meskipun di Amerika Serikat terdapat banyak bangsa kalkun, namun hanya ada 5 bangsa penting untuk tujuan produksi. Bangsa-bangsa itu adalah:
  • Broad Breasted White; bangsa kalkun yang bulunya berwarna putih dengan berat badan betina antara 6,50 sampai 10 kg dan berat jantan antara 11 sampai 18 kg. Induknya merupakan petelur yang kurang produktif yaitu hanya mampu menghasilkan 50 sampai 60 butir tiap musim.
  • Broad Breasted BronzeI; hampir sama dengan Broad Breasted White. Bulu-bulunya mempunyai pinggiran ujung yang berwarna putih, dengan warna bronze pada ekor dan sayap.
  • American Mammoth Bronze; hampir sama dengan kedua bangsa di atas (Broad Breasted White dan Broad Breasted Bronze), hanya otot bagian dadanya yang kurang berkembang.
  • White Beltsville; Berwarna putih, ukuran kecil, yang betina beratnya 4,5 kg sedangkan yang jantan 6,5 kg. Produksi telurnya cukup bagus, yaitu 100 sampai 120 butir tiap tahunnya.
  • Hybrid; merupakan jenis inbred dari berbagai bangsa yang disilangkan hingga didapatkan kalkun yang tumbuh cepat, perdagingannya bagus, serta lebih efisien dibandingkan dengan stok tetuanya.

Perkembanganbiakan Kalkun

Kalkun betina biasanya hanya dipelihara untuk satu periode bertelur saja karena diperlukan biaya yang terlalu besar untuk pemeliharaan periode bertelur berikutnya. Induk kalkun jenis ringan dapat dikawinkan pada umur 30 minggu, sedangkan yang tipe berat baru bisa dikawinkan pada umur 36 minggu.

Pejantan dapat mulai dikawinkan pada umur 34 minggu (untuk tipe ringan) dan  40 minggu (untuk tipe berat). Seekor pejantan dapat mengawini 10 sampai 15 betina dalam suatu cara perkawinan petak, sedangkan pada perkawinan kelompok seekor pejantan dapat menangani 20 ekor. Perkawinan harus berlangsung setidaknya 3 minggu sebelum saat pemungutan telur untuk ditetaskan. Karena jalu (spur) pada kalkun jantan dapat menimbulkan luka saat berlangsungnya perkawinan, maka dibuatkan alat pelindung yang ditempatkan pada punggung kalkun betina. Sekaligus alat pelindung itu digunakan untuk memberikan tanda atau marka, sehingga dapat diketahui secara pasti pejantan mana yang telah mengawini. Ini penting untuk keperluan pembuatan catatan perkawinan.

Dalam satu masa bertelur dapat diharapkan produksi 50 sampai 120 butir telur. Apabila kalkun itu tetap dipertahankan untuk masa bertelur berikutnya maka jumlah telur kalkun hanya sekitar 40 sampai 75 butir saja. Tanpa pemberian sinar buatan serta dalam kondisi alamiah biasa, kebanyakan telurnya dihasilkan musim semi dan musim panas.

Pada varietas-varietas Broad Breasted yang ukuran beratnya sangat besar, pejantannya kadang tidak bisa melakukan perkawinan karena konformasi badannya yang ekstrim itu menyebabkan tidak adanya keseimbangan. Ini terjadi karena usaha manusia melakukan seleksi sehingga dicapai ukuran badan yang sangat besar. Untuk mengatasi keadaan seperti ini dilakukan inseminasi buatan. Semen kalkun jantan ditampung dan diinseminasi tiap 3 atau 4 minggu pada awal musim kawin, serta tiap 2 atau 3 minggu menjelang berakhirnya musim kawin. Cara lain yang dapat diterapkan adalah dengan inseminasi sekali seminggu musim kawin tersebut.

Pengeraman

Pengeraman telur kalkun dapat dilakukan dengan menggunakan alat pengeram. Suhu yang diperlukan adalah 37,5⁰ C, dengan kelembaban relatif setinggi 62% selama 24 hari, kemudian naik menjadi 75% selama 4 hari. Masa pengeraman sampai telur-telurnya menetas adalah 28 hari. Setelah 24 hari, telur dipindahkan dari bagian pengeraman ke bagian penetasan di dalam inkubator itu.

Tatalaksana

Setelah menetas, kalkun yang masih muda itu ditempatkan selama 4 minggu di dalam brooder secara khusus dibuat, dan yang bebas dari angin langsung. Suhu yang disediakan oleh alat pemanas itu, sama saja dengan kebutuhan untuk pemasaran anak ayam, hanya luasan lantainya kira-kira dua kali kebutuhan untuk anak ayam. Pada umur 4 sampai 8 minggu, anak kalkun dipindahkan ke brooder khusus yang disebut hay brooder, yaitu suatu brooder yang ada bagian diantara atap dan alasnya yang diberi jerami, guna mengangkap dan menahan panas yang dihasilkan oleh anak-anak kalkun itu. Biasanya diberi juga alas kawat sehingga dapat mencegah infestasi parasit melalui adanya kontak langsung dengan feses.

Pada umur 8 minggu, anak kalkun telah menjadi lebih kuat dan dapat dipindahkan ke kandang yang dapat dibuat dengan biaya yang relatif rendah. Model kandang ini murah karena dapat dibuat dengan atap sederhana dan dinding dari kawat ram. Kalkun membutuhkan luasan lantai 0,28 sampai 0,47 m² tiap ekornya.

Kalkun yang liar sebenarnya mempunyai kecerdasan dan kecekatan yang cukup tinggi, tetapi sebaliknya kalkun yang sudah diternakan secara komersial sangat membutuhkan perlindungan dari predator serta berbagai penyakit. Kalkun juga memiliki pola tingkah laku yang aneh. Banyak contoh tentang perilaku aneh itu, misalnya kalkun yang menengadahkan mulutnya terbuka ke atas menangkap air hujan yang lebat.

Untuk kalkun perlu juga disediakan kotak-kotak sarang, setidaknya sebuah sarang untuk tiap 3 ekor induk. Ukuran tiap sangkar sebaiknya adalah panjang 0,45 x lebar 0,45 x tinggi 0,65 m pada bagian depannya yang miring ke belakang sehingga tingginya di bagian belakang 0,45 m. Dapat pula dibuatkan pintu sarang yang dirupakan seperti perangkap, sehingga bisa digunakan untuk memperoleh catatan yang akurat tentang induk dan telur-telurnya, untuk keperluan recording. Induk-induk yang masuk ke dalam sarang kemudian dilepaskan lagi sesudah telur yang dihasilkan itu dipungut dan dicatat.

Pakan Kalkun

Grit dibutuhkan pula oleh kalkun seperti halnya ayam. Karena tingkah laku kalkun yang bersifat khusus, grit asal granit harus digunakan secara hati-hati. untuk 2 minggu yang pertama sebarkan grit itu tiap hari pada pakannya, sedangkan untuk 4 minggu selanjutnya diberikan hanya sekali dalam seminggu.

Kalkun memiliki penglihatan yang sangat lemah dan untuk minggu pertama tidak mampu menemukan tempat pakan maupun tempat minggu hingga dapat mati kelaparan, kecuali ada cahaya terang di dekat tempat pakan atau tempat minumnya. Sering juga dipakai kaca penangkap cahaya agar dapat menarik perhatian anak-anak kalkun. Para peternak juga sering menaburkan pakan di atas karton yang ditempatkan di lantai hingga merangsang anak kalkun untuk mematuk-matuknya.

Tabel Ransum untuk Kalkun

Bahan
Starter
Rearer
Finisher
Prebreeder
Breeder
(%)
Jagung
25
30
25
25
25
Gandum
25
37,5
31,2
-
19
Barley
-
-
25
20
15
Middling Gandum
10
5
5
40
20
Tepung Kedelai
22,5
10
5
7,5
10
Tepung Ikan
12,5
7,5
2,5
2,5
5
Tepung Daging/Tulang
2,5
5
5
-
-
Kapur
-
-
-
3,7
4,7
Mineral/Vitamin
2,5
2,5
1,3
1,3
1,3

Pada tabel di atas, terdapat contoh ransum kalkun atau (yang dapat digunakan juga untuk burung ornamen lainnya) yang kaya akan energi (protein sekitar 28%). Ransum itu diberikan selama 8 minggu yang pertama. Pakan yang berwujud crumble lebih disukai daripada pakan yang halus agar tidak timbul penyumbatan di mulut dan tenggorokan. Dari umur 8 minggu lalu diberikan ransum dengan kandungan energi yang lebih rendah (lihat fase pemeliharaan rearer pada tabel di atas). Pada umur 14 minggu diganti dengan ransum finisher yang tercantum juga pada tabel di atas, lalu kalkun itu dipasarkan pada umur 16 minggu. Hijauan atau rumput yang dipotong-potong dapat diberikan pada umur 12 minggu hingga dapat sedikit menekan penggunaan konsentrat sampai 10%.

Para peternak umumnya memisahkan jantan dan betina pada umur 8 minggu, karena kalkun jantan yang tumbuhnya lebih cepat dibandingkan dengan kalkun yang betina, membutuhkan ransum dengan energi yang lebih tinggi. Disamping itu kalkun betina juga dapat tampil lebh baik bila tidak harus bersaing pakan dengan rekannya kalkun jantan.

Kalkun yang dipelihara untuk bibit dan bukan untuk dipotong dapat diberi pakan seperti yang telah dikemukakan terdahulu sampai 16 minggu. ransum itu kemudian diubah menjadi 15% protein (lihat fase Prebreeder pada tabel sebelumnya di atas) sampai 4 minggu sebelum bertelur, yang kemudian dilanjutkan dengan pakan yang kandungan proteinnya 16 sampai 17 % (lihat Breeder pada tabel sebelumnya di atas).

Pemberian Pakan untuk Kalkun Pameran

Para peternak ada yang memelihara kalkun dalam jumlah kecil-kecilan atau ada pula yang memelihara untuk tujuan pameran. Dalam hal ini, mereka dianjurkan untuk selalu berhubungan dengan para petugas peternakan di daerah masing-masing serta mengikuti saran-saran untuk pemanfaatan bahan pakan lokal serta memperhatikan segi-segi tatalaksana yang berkaitan dengan masalah lingkungan. Apabila petunjuk resmi tidak tersedia di tempat, hal-hal berikut dapat menjadi bahan perhatian.

Resep untuk Ransum Basah

Gunakanlah ransum finisher dan campurlah dengan pecahan jagung kuning (80% finisher, 20% jagung). Tambahkanlah air atau susu hingga terbentuk semacam pasta. Tempatkanlah ransum itu di tempat pakan dan berikan kesempatan makan selama 30 menit. Tiap hari haruslah dibuatkan campuran yang segar atau baru, dan alat-alatnya harus senantiasa dicuci bersih. Janganlah memeberi pakan basah itu terlalu awal, sebaiknya sekitar 3 minggu sebelum saat kalkun itu dibawa ke arena pameran.

Tingkat pemberian jagung tersebut ditambah secara bertahap, tapi jangan melebihi 50%. Berikanlah pakan basah itu sekali sehari dan hendaknya pemberiannya juga tidak terlalu banyak.
  • Ransum yang Dimasak
  • Campurkanlah 1 sampai 2 liter susu bubuk menjadi cair (atau 2 bagian susu untuk tiap bagian jagung).
  • Tempatkanlah pada wadah yang lebar. Jangan menggunakan wadah yang terbuat dari seng.
  • Tambahkanlah 400 gram pecahan-pecahan jagung kuning.
  • Tambahkan 100 gram margarin.
  • Rebuslah sampai margarin itu luluh.
  • Lanjutkan merebus 3 - 4 menit dan aduklah.
  • Dinginkanlah, jagung tadi akan menyerap susu yang dituangkan. Makin lama akan makin banyak susu yang terserap. Kadang-kadang susu perlu ditambah lagi untuk memperoleh pakan yang agak encer.
  • Tiap hari siapkan adonan segar dan baru. Berilah makan sehari sekali. Apabila digunakan ransum finisher jagung yang direbus, ransum keringnya harus disingkirkan.
Ransum keringnya harus diberikan 2 atau 3 kali sehari. Janganlah menaruh pakan melimpah sebab pakan itu harus habis sesaat. Tiap kali cucilah tempat air sampai bersih. Tingginya tempat pakan atau tempat minum itu harus dinaikkan sekitar 2,50 cm tiap minggunya guna menyesuaikan dengan tingginya kalkun. Gunakanlah salah satu dari ransum yang direbus atau ransum basah, jangan kedua-duanya. Sediakan pakan yang dapat dihabiskan dalam waktu kira-kira 30 menit.

Kesehatan atau Penyakit Kalkun

Kalkun dapat diserang penyakit-penyakit unggas seperti yang dialami oleh ayam, seperti yang diuraikan dalam bab mengenai pengakit unggas. Secara umum haruslah diamati bahwa seekor kalkun tidak memperlihatkan gejala batuk-batuk atau bersin serta tidak mengeluarkan cairan dari lubang hidung atau mata. Ini semua merupakan tanda-tanda awal penyakit yang harus diketahui oleh para peternak pada saat-saat tanda itu muncul pertama. Tanda-tanda yang lain adalah turunnya konsumsi pakan dan air, suhu badan yang sangat jauh menyimpang dari suhu normal yaitu sekitar 41,7⁰ C serta penyimpangan pulsa nadi dari keadaan normal yaitu 150 denyutan tiap menit.

Kalkun biasanya juga diberi obat pembasmi cacing serta antibiotika misalnya aureomysin sebagai upaya preventif yang diberikan sesuai petunjuk pabrik, agar dapat dipertahankan keadaan kesehatan yang baik serta mencegah timbulnya kerugian secara ekonomis.

Comments

Popular posts from this blog

Pemberian Pakan Babi Sesuai Penggolongan (Kelasnya)

Anatomi Internal Ambing Serta Jalannya Susu Yang Di-Sintesis

Sistem Reproduksi Pada Sapi

Anatomi Tubuh Pada Ayam

Sistem Pencernaan Babi (Pig's Digestive System)

Bangsa-bangsa dan Karakteristik Kerbau Perah

Sejarah dan Klasifikasi Bangsa-bangsa Babi

Manajemen Pemerahan Susu Sapi

Konversi Ransum pada Itik Petelur Mojosari

Daging dan Wool (Serat atau Bulu) Domba