Seleksi Pada Ternak Babi

Kriteria seleksi yang diterapkan pada babi pada dasarnya sama seperti yang diterapkan pada sapi. Perbedaan-perbedaan kecil yang ada hanyalah karena spesiesnya yang berlainan (Lihat postingan sebelumnya "Pengujian atau test produksi", "Penampilan atau performans sapi", "Silsilah", "Penilaian visual / judging", "Sistem Seleksi Tandem, Independent Culling Level dan Indeks Seleksi"). Seleksi dalam pengertian yang luas dilakukan berdasar pada hasil judging, catatan silsilah, penampilan (performans) dan pengujian atau test produksi.

I.  Penilaian Visual / Judging

Bagian-bagian Seekor Babi

Seperti dijelaskan pada postingan sebelumnya pada penjelasan di atas, seorang juri harus berbicara dalam istilah-istilah khusus yang lazim digunakan untuk jenis ternak yang sedang dihadapi. Pada gambar di bawah berikut, memperlihatkan lokasi dan nama bagian-bagian tubuh seekor babi.

Gambar nama bagian-bagian seekor babi untuk kepentingan pemasaran

Deskripsi untuk Babi Jenis Pedaging

Dahulu, babi-babi digolongkan menjadi tipe daging, tipe bacon dan tipe lard. Karena tipe lard (tipe yang sangat berlemak) tidak lagi populer dan tidak terlalu dibutuhkan lagi, semua bangsa babi diarahkan pemeliharaannya pada hasil karkas yang banyak mengandung daging dengan hasil buangan (waste) yang sedikit mungkin. Dengan demikian maka dikatakan secara ideal sebagai babi tipe daging.

Pengetahuan tentang nama-nama bagian tubuh seekor babi adalah hal yang penting agar istilah-istilah itu dapat digunakan untuk menjelaskan bagian-bagian yang sedang dinilai. Dalam mengamati babi dari samping, dari punggung dan dari belakang, hal-hal berikut inilah yang perlu diperhatikan.
  • Pandangan Samping - Bila menilai babi dari samping, pertama-tama seorang juri melihat kesesuaian babi itu dengan umurnya, keseimbangan, panjang bagian sampingnya, kedalaman badan, garis puncak, garis bawah, rahang, kaki, ukuran tulang, penampilan akhir (finish), tipe bangsa dan khusus untuk kelas bibit, dilihat puting susunya. Karena pertumbuhan badan yang cepat yang biasanya sekaligus berarti pertumbuhan itu sifatnya ekonomis, babi yang besar dan masak dini biasanya lebih disukai. Panjang badan yang moderat dan badan yang cukup dalam, akan memberikan kesan penampilan yang seimbang. Punggung yang melengkung serasi atau wajar dan posisi ekor yang cukup tinggi, disenangi. Perut dan lehernya haruslah rapi dan flank-nya juga dalam. Bagian pundaknya hendaklah halus, dan bebas dari kerut-kerut. Kaki harus cukup panjang, lurus dengan sendi paster yang kuat. Ukuran tulang harus cukup besar. Tipe bangsa harus menonjol serta putingnya harus berkembang bagus dan jumlahnya 12 atau lebih, khususnya untuk babi yang disiapkan sebagai bibit.
  • Pandangan Belakang - Pengamatan dari belakang merupakan suatu pandangan yang penting untuk menggambarkan keadaan perototannya. Lebar dari bagian depan sampai bagian belakang haruslah serasi, dengan pundak yang mulus. Babi yang ideal haruslah lebar dan penuh di seluruh daerah loin punggung. Bagian belakang harus tampak padat dan penuh. Kaki belakang harus terpisah dalam jarak yang cukup satu sama lain dan kaki itu harus lurus.
  • Pandangan Depan - kepala harus mampu memperlihatkan sifat kelamin jantan atau betina. Kedua mata terpisah cukup lebar dari pandangan arah depan. Untuk babi bibit, kepala hendaknya memperlihatkan karakteristik bangsa yang bersangkutan. Kaki depan hendaknya cukup panjang serta lurus.
  • Derajat Finish yang Baik - Karena kecenderungan sekarang adalah untuk menghasilkan babi pedaging dan bukannya babi tipe lard, hasil yang diinginkan adalah babi dengan timbunan lemak minimum. Konformasinya haruslah bagus. Meskipun lemak juga merupakan bagian yang penting untuk kualitas serta sifat-sifat daging dalam pemasakan, lemak yang berlebihan akan menggambarkan adanya waste yang berlebihan pula dan mencerminkan konformasi yang kurang bagus. Babi finish yang bagus memiliki perdagingan yang padat dan tebal di seluruh bagian tubuhnya, termasuk di bagian ham, jowl, belly dan flank. Lapisan lemak punggung yang disukai adalah setebal 3,75 cm atau kurang. Lemak punggung itu dapat diukur pada karkas yang telah didinginkan (Lihat pada postingan berjudul "Pengukuran Kualitas Karkas Babi"), dan dapat pula ditentukan pada hewan yang masih hidup dengan menggunakan backfat probing.

Seleksi Babi Pameran

Seleksi untuk babi yang akan dipamerkan baik untuk kelas yang segera dipasarkan maupun untuk kelas bbit, dilakukan sepanjang tahun. Sifat-sifat seleksi selalu diperhatikan pada saat perkawinan dan induk maupun pejantan dengan hati-hati diseleksi untuk menjadi pemenang dalam lomba berikutnya. Saat kelahiran biasanya diatur agar babi berada pada tingkat pertumbuhan optimum pada saat pameran diadakan.

II.  Seleksi di Arena Pameran dan Silsilah

Babi untuk bibit diseleksi berdasarkan pada silsilah, catatan atau rekord dari arena pameran atau prestasi individualnya. Silsilah seekor hewan (catatan dari nenek moyang hewan itu) dapat digunakan untuk melakukan seleksi hewan-hewan yang dipersiapkan sebagai bibit. Silsilah yang menampilkan catatan produksi dari hewan yang mempunyai hubungan kekeluargaan erat (misalnya tetua atau neneknya), dapat merupakan petunjuk yang baik untuk mengetahui nilai dari ternak yang bersangkutan.

Para peternak babi selalu memahami bahwa pemenang dalam arena pameran biasanya adalah hewan-hewan yang unggul. Pelelangan yang terjadi di arena pameran untuk hewan-hewan bibit selalu diliputi oleh suasana yang meriah dan dapat menghasilkan harga yang cukup tinggi pula untuk seekor babi tertentu. Para pembeli yang masih bersifat amatir (belum profesional) lebih suka memanfaatkan kesempatan seperti ini, yaitu seleksi dengan bantuan juri untuk mendapatkan hewan yang paling baik. Sebaliknya, para peternak yang sudah berpengalaman dapat melakukannya sendiri di dalam peternakan dan dapat memperoleh ternak bibit yang berkualitas bagus dengan harga yang lebih murah.

Silsilah secara khusus mempunyai arti penting dalam pemuliabiakan babi, karena interval generasi babi tergolong sangat pendek dibandingkan dengan spesies lainnya, disamping itu banyak turunan yang dapat dilakukannya pengamatan-pengamatan dalam jumlah besar dari suatu bloodline atau persilangan bloodline tertentu untuk kemudian sampai pada suatu hasil yang diinginkan. Seperti pada spesies-spesies lainnya, nilai atau kualitas individu-individu yang relatif dekat hubungannya (misalnya ayah, induk atau nenek) mempunyai arti yang besar, sebab tiap generasi dapat mengurangi atau menurunkan peningkatan potensional sampai setengahnya.

Iklan-iklan promosi tentang ternak babi yang baik dapat mengelabui si calon pembeli. Namun, babi dianggap tidak terlalu peka dalam hal kemungkinan timbulnya manipulasi harga karena biasanya babi tidak ditawarkan demikian tinggi seperti misalnya sapi atau kuda yang dapat mencapai harga yang sangat tinggi.

Kegunaan yang tertinggi atau terpenting dari informasi tentang silsilah seekor hewan adalah sebagai dasar untuk pemilihan hewan-hewan muda sebelum hewan itu sendiri atau keturunannya menunjukkan kemampuan produksinya. Karena interval generasinya demikian pendek, sifat-sifat seperti lama hidupnya (longevity) bukanlah merupakan hal yang kritis, tetapi sebaliknya sifat-sifat yang lain seperti produksi susu, laju pertumbuhan, efisiensi pakan dan sebagainya sangatlah penting. Jika sifat-sifat yang berkembangnya cepat itu dapat diduga berdasar pengamatan "bloodline" yang lain dengan tingkat peluang tertentu, maka pentingnya silsilah sebagai alat untuk seleksi menjadi tampak lebih jelas. Juga suatu garis keturunan babi tertentu yang lemah dalam suatu sifat seperti lemah dalam persendian pastern, dapat dikawinkan dengan babi dari garis keturunan lainnya yang kuat pastern-nya. Dengan demikian maka yang satu dapat mengatasi masalah yang ada pada yang lain.

Silsilah merupakan suatu alat yang berguna, tetapi keterbatasan penggunaannya harus diketahui. Bila performans suatu individu telah diukur atau diketahui, silsilah itu kemudian bisa diabaikan atau tidak terlalu diperhatikan dalam suatu kegiatan evaluasi individual.

III.  Penampilan (Performans) Seekor Babi

Mengukur kemampuan performans suatu individu tertentu, dapat sesederhana seperti kita mengingat pengalaman kita di masa lalu atau dapat juga demikian kompleks seperti ihwalnya menggunakan alat-alat canggih, seperti dalam memanfaatkan isotop radioaktif.

Pengukuran-pengukuran praktis itu sebenarnya telah merupakan hal yang biasa dalam praktek para peternak. Pertambahan bobot, konversi pakan, ketebalan lemak punggung, data karkas derta ukuran luasan loin eye adalah contoh-contoh data pengamatan yang berharga.

Teknik-teknik Pengukuran

  • Pensil dan Kertas - Bloknot dapat digunakan untuk mencatat data seperti besarnya litter, jumlah anak yang berhasil disapih, skor konformasi, serta macam-macam data lainnya. Catatan itu kemudian dipindahkan ke recording yang permanen.
  • Timbangan - Berat litter pada saat lahir serta pada saat penyapihan adalah informasi yang berguna yang dapat diperoleh dari suatu timbangan sederhana. Menimbang pakan yang dikonsumsi dalam suatu periode waktu tertentu bersamaan dengan data pertambahan bobot yang dihasilkannya, dapat menghasilkan data konversi pakan. Pertambahan bobot yang cepat dan efisien akan sulit diperoleh tanpa adanya timbangan. Peternak melihat timbangan sebagai suatu alat yang sangat penting.
  • Stasiun Pengujian (Testing) Babi - Dinas Penyuluhan Pertanian serta organisasi-organisasi lain di Amerika Serikat telah membentuk stasiun-stasiun di banyak negara bagian guna mengevaluasi performans babi secara individual.
Kecepatan tumbuh serta ekonomisnya pertumbuhan adalah hal yang sangat penting. Sasaran yang dikejar adalah bobot badan 90 kg yang dapat dicapai selama 150 hari dari saat penyapihan sampai dipotong dengan menggunakan pakan sebanyak 145 kg untuk tiap 45 kg pertambahan bobot badan. Nilai karkas netto juga merupakan ukuran yang berharga yang didasarkan pada tebalnya lemak punggung, luasan loin eye serta persen lean cut dari karkas yang telah didinginkan.

Babi betina dapat juga ditest. kriteria yang menjadi perhatian utama adalah sifat prolificacy, jumlah anak yang dapat dihasilkan sepanjang hidupnya serta berat seluruh anak sapihan.

Seperti yang telah dibahas pada postingan sebelumnya pada awal pembahasan ini, keefektifan usaha seleksi akan cukup menonjol apabila sifat-sifat yang dilihat itu mempunyai tingkat heritabilitas yang tinggi dan digunakan dalam evaluasi stok bibit yang potensial. Bila angka estimasi tingkat heritabilitasnya cukup tinggi, dapat diharapkan terjadinya peningkatan yang cepat. Sifat-sifat yang umum digunakan dalam pengujian produksi serta tingkat heritabilitas untuk masing-masing sifat itu, dapat Anda lihat pada tabel di bawah. Dapat diharapkan peningkatan yang lebih bila sifat-sifat itu heritabilitasnya medium sampai tinggi.

Tabel heritabilitas beberapa karakteristik pada ternak babi yang mempunyai arti ekonomi yang penting


Karakteristik
Heritabilitas

Besarnya litter saat lahir
Rendah

Basarnya litter saat sapih
Rendah

Bobot saat lahir
Sangat Rendah

Bobot litter saat sapih
Rendah

Laju pertumbuhan
Sedang

Efisiensi pakan
Sedang

Skor konformasi
Sedang

Panjangnya sisi (side)
Sangat Tinggi

Tebal lemak punggung
Tinggi

Luasan loin eye
Tinggi


Alat ultrasonik dapat digunakan untuk menentukan luasan loin eye pada ternak babi, dengan cara seperti yang dikerjakan pada ternak sapi (Lihat postingan sebelumnya "Pengujian atau test produksi"). Cara-cara yang lebih kompleks seperti misalnya, untuk mendapatkan data pemotongan sampai pada ukuran potong yang kecil, bisa dilakukan bila di stasiun pengujian itu tersedia fasilitas yang cukup memadai.

IV.  Pengujian Produksi

Dalam mengembangkan program pengujian produksi, untuk babi diperlukan adanya marka yang sifatnya permanen. Tanda atau marka yang secara tradisional dipakai namun masih cukup efektif adalah pemberian atau pembuatan ear notch (lubang-lubang di daun telinga) pada saat atau segera setelah anak-anak babi lahir. Kemudian pengamatan dilakukan dari saat lahir sampai babi dipotong (Lihat pembahasan sebelumnya berjudul "Program Pengujian Produksi Dalam Seleksi Babi").

Comments

Popular posts from this blog

Sistem Seleksi Tandem, Independent Culling Level dan Indeks Seleksi

Pemberian Pakan Babi Sesuai Penggolongan (Kelasnya)

Sistem Reproduksi Pada Sapi

Inseminasi Buatan (IB) pada Babi

Konsumsi Ransum pada Itik Petelur Mojosari

Seleksi Pada Ternak Sapi Pedaging

Ketosis (Asetonemia, Hipoglisemia, Penyakit Kebuntingan) Pada Sapi

Anatomi Internal Ambing Serta Jalannya Susu Yang Di-Sintesis

Pemerahan Susu Sapi Dengan Mesin

Pemuliabiakan dan Seleksi Pejantan Sapi Perah