Kebutuhan Nutrisi Bahan Pakan Unggas

Sebagai akibat peningkatan yang sangat besar produksi pertanian di seluruh dunia, berbagai tanaman butiran dan bahan sumber protein baru telah tersedia melimpah. Karena terjadinya surplus butiran, manusia di berbagai bagian dunia memandang perlunya mengubah produk tanaman ini menjadi bentuk makanan yang lebih disukai untuk konsumsi manusia. Dua bentuk produk pangan yang paling berharga adalah telur dan daging unggas.

Bahan Pakan

Jagung dan kedelai umunya diproduksi dalam jumlah berlebihan di seluruh dunia dan bahan itu merupakan tulang punggung untuk penyusunan ransum unggas modern. Secara umum, sumber utama pakan lainnya adalah hasil ikutan produksi pemotongan hewan, tepung ikan, gandum, beras dan produk ikutan penggilingan jagung. Bahan lainnya yang sering digunakan adalah ragi, limbah produk penyulingan , hasil ikutan susu, tepung daun alfalfa dan bahan sintetik.

Jagung adalah butiran yang paling penting yang digunakan dalam pakan unggas, butiran dorghum (milo) menduduki tempat kedua dan gandum tempat ketiga. Suplemen baik protein hewani maupun nabati digunakan dalam ransum unggas. Tambahan mineral kalsium yang umum diberikan dalam bentuk ground limestone, kulit kerang dan tepung tulang. Fosfor disediakan dalam bentuk tepung tulang dan bikalsium fosfat.

Garam (sodium klorida) merupakan suatu mineral tambahan yang jumlahnya tidak boleh lebih dari 0,5% dalam pakan. Terlalu banyak garam menyebabkan peningkatan konsumsi air minum dan mengakibatkan timbulnya masalah dalam tatalaksana perkandangan karena feses yang basah.

Beberapa zat tambahan yang bersifat non-nutritive pada pakan unggas adalah antibiotik, arsenikal, nitrofuran, obat-obatan dan antioksidan. Beberapa diantaranya, berada di bawah pengawasan yang ketat dan diancam untuk ditarik dari pasaran oleh badan Federal Drug Administration. Grit adalah suatu bahan non-nutritive yang mempunyai kegunaan jelas bagi unggas, terutama jika unggas mengkonsumsi pakan kasar dan berserat. Tujuan penggunaan grit adalah untuk membantu empedal menggiling bahan pakan karena ayam tidak memiliki gigi dan sarana lain untuk menghancurkan bahan pakan secara mekanis.

Zat-zat Pakan Esensial

Ayam pada sistem pemeliharaan modern berada di dalam kandang atau sangkar, tanpa padang rumput alami atau halaman di mana unsur-unsur esensial dapat dikonsumsi secara tidak sengaja. Oleh karena itu sangat peka terhadap kemungkinan defisiensi setiap bahan pakan. Secara umum, zat-zat pakan esensial untuk unggas sama seperti jenis-jenis ternak lainnya (air, karbohidrat, lemak, protein, mineral dan vitamin), seperti yang pernah dibahas sebelumnya pada postingan berjudul "Pemberian Pakan Pada Sapi Pedaging".

Unggas membutuhkan air bersih dan segar setiap saat, karena kandungan air yang tinggi dalam telur dan daging. Karbohidrat dibutuhkan dalam pakan unggas dan umumnya terdapat dalam konsentrasi tinggi, seperti misalnya dalam bahan pakan butir-butiran. Lemak bersifat lebih siap pakai dalam pakan unggas daripada ternak lain, untuk meningkatkan kandungan energi pakan guna merangsang pertumbuhan yang cepat atau untuk tingkat energi yang tinggi dalam ransum produksi broiler. Protein yang digunakan adalah dalam bentuk hewani dan nabati guna menjaga keseimbangan asam-asam amino esensial dalam pakan. Mineral-mineral dibutuhkan dalam jumlah yang cukup. Vitamin-vitamin dibutuhkan agar dicapai tingkat kesehatan yang memadai, pertumbuhan dan reproduksi. Tabel 1 di bawah berikut menunjukkan jumlah pakan dan kebutuhan protein untuk ayam petelur.

Tabel 1. Kebutuhan Zat-zat Makanan untuk Ayam Petelur


ESTIMASI KEBUTUHAN PAKAN PER HARI DAN PER LUSIN TELUR OLEH 100 AYAM DENGAN BOBOT BADAN DAN PRODUKSI TELUR YANG BERBEDA
Pakan yang dikonsumsi oleh
Ayam Bobot 4 Pound
Ayam Bobot 5 Pound
Ayam Bobot 6 Pound
Telur/100 Ayam/Hari
per Hari
per Lusin Telur
per Hari
per Lusin Telur
per Hari
per Lusin Telur
0
15,8
-
18,6
-
21,2
-
10
16,7
20,1
19,6
23,6
22,1
26,6
20
17,6
10,5
20,4
12,2
22,9
13,7
30
18,4
7,4
21,3
8,5
23,9
9,6
40
19,3
5,8
22,2
6,7
24,7
7,4
50
20,2
4,8
23,1
5,5
25,6
6,1
60
21,1
4,2
24,0
4,8
26,5
5,3
70
22,0
3,8
24,9
4,3
27,5
4,7
80
22,9
3,4
25,8
3,9
28,1
4,2
90
23,8
3,2
26,7
3,6
29,2
3,9
100
24,7
3,0
27,6
3,3
30,1
3,6
Pakan diasumsikan mengandung 1.350 kkal energi metabolis per pound
KEBUTUHAN PROTEIN DALAM PAKAN AYAM PADA TINGKAT KONSUMSI YANG BERBEDA


Protein
Pakan per Ayam per Hari
Pakan per 100 Ayam per Hari
Tingkat Produksi Telur
g
lbs
Tahap I
Tahap II
% Zat Makanan
Tahap III
85
18,7
21,0
18,8
17,7
90
19,8
20,0
17,8
16,7
95
20,9
19,0
16,9
15,8
100
22,0
18,0
16,0
15,0
105
23,1
17,1
15,3
14,5
110
24,2
16,3
14,5

115
25,3
15,7


120
26,4
15,0


Kebutuhan Protein Intake
(g/ayam/hari)
18
16
15
*  Sumber: Card and Nesheim. Poultry Production, 11th edition (Philadelphia: Lea & Febiger, 1972).


Tabel 2. Rekomendasi Praktis Level Zat-zat Makanan dalam Pakan Ayam (dalam % atau unit per lb)


Anak Ayam Periode Starter dan Broiler
Anak Ayam Periode Grower dan Broiler
Ayam Petelur
Induk Pembibit
Vitamin




Vitamin A (I.U.)
5000
3000
4000
5000
Vitamin D3 (I.U.)
500
300
500
500
Vitamin E (I.U.)
5
4
-
7,5
Vitamin K1 (mg)
1
1
1
1
Thiamin (mg)
1
1
1
1
Riboflafin (mg)
2
2
2
2,5
Asam Pantothenat (mg)
6,5
6
2,5
7,5
Asam Nikotinik (mg)
15
15
12
15
Piridoksin (mg)
2
11,5
1,5
2
Biotin (mg)
0,06
0,05
0,05
0,08
Asam Folat (mg)
0,6
0,18
0,18
0,4
Cholin (mg)
600
450
500
500
Vitamin B12 (mg)
0,005
0,003
0,003
0,005
Asam Linoleat (%)
1,2
0,8
1,4
1,4
Unsur Anorganik




Kalsium (%)
1,0
0,8
3,7
3,7
Fosfor (tersedia) (%)
0,5
0,5
0,55
0,55
Sodium (%)
0,15
0,15
0,15
0,15
Potasium (%)
0,40
0,40
0,40
0,40
Chlorin (%)
0,15
0,15
0,15
0,15
Mangan (mg)
25
25
15
15
Magnesium (mg)
250
250
250
250
Besi (mg)
40
40
20
20
Coper (mg)
5
5
5
5
Zink (mg)
20
15
10
10
Selenium (mg)
0,07
0,07
0,07
0,07
Jodium (mg)
0,17
0,17
0,15
0,15
Level yang direkomendasikan ini dapat dikonversikan ke dalam berat per kilogram pakan dengan mengalikan kebutuhan yang dinyatakan dalam I.U. atau mg dengan 2,2
*  Sumber: Card and Nesheim. Poultry Production, 11th edition (Philadelphia: Lea & Febiger, 1972).


Pada tabel 2 di atas menunjukkan tingkat mineral dan vitamin yang dianjurkan untuk ayam. Karena pakan unggas konsentrasinya tinggi, kandungan karbohidrat biasanya telah cukup untuk mendukung pertumbuhan yang memadai. Jika tidak, ransum dapat dengan mudah dimodifikasi dengan penambahan lemak untuk meningkatkan kandungan energi. Kebutuhan zat-zat lainnya di luar yang tercantum pada tabel 1 dan 2 tidak dicakup dalam postingan ini.

Comments

Popular posts from this blog

Pemberian Pakan Babi Sesuai Penggolongan (Kelasnya)

Sistem Reproduksi Pada Sapi

Anatomi Internal Ambing Serta Jalannya Susu Yang Di-Sintesis

Bangsa-bangsa dan Karakteristik Kerbau Perah

Anatomi Tubuh Pada Ayam

Sistem Pencernaan Babi (Pig's Digestive System)

Sejarah dan Klasifikasi Bangsa-bangsa Babi

Manajemen Pemerahan Susu Sapi

Penyembelihan dan Pengukuran Kualitas Karkas Babi

Sistem Reproduksi pada Babi