Sistem Produksi Anak Babi (Feeder Pig)
Sistem produksi anak babi seringkali disebut dengan istilah khusus feeder pig, menghasilkan babi sapihan yang dijual untuk dibesarkan di peternakan yang lain. Sistem ini membutuhkan bahan pakan yang relatif lebih sedikit tetapi sebaliknya membutuhkan tingkat kemampuan tatalaksana yang lebih tinggi agar penerapan usaha itu membawa hasil yang memuaskan.
Upaya tatalaksana yang akan diterapkan meliputi seleksi dan pemeliharaan kelompok yaitu pada saat kawin, melahirkan, serta pemeliharaan anak-anak yang lahir. Bila tatalaksana itu dilakukan dengan baik maka akan lebih banyaklah babi yang dapat hidup selama sampai pemasaran sebagai feeder pig. Diharapkan dengan cara ini dapat dihasilkan tiap tahunnya rata-rata 2,2 litter dari tiap induk, dengan jumlah rata-rata 8,5 ekor dari tiap litter, dan dengan berat saat pemasaran sebesar 20 kg atau lebih.
Keberhasilan usaha ini sangat tergantung pada besar kecilnya litter size, dengan demikian maka tatalaksana yang berkaitan dengan perkawinan dan kebuntingan menjadi sangat penting. Litter size yang paling tinggi biasanya dicapai bila babi itu dikawinkannya pada birahi yang kedua. Disamping itu tingkat litter size yang tinggi dapat dicapai pula dengan:
kelahiran ganda membutuhkan suatu jadwal atau rencana pengelolaan yang baik guna merotasikan kelompok-kelompok babi betina hingga cocok dengan jadwal penggunaan kandang kelahiran. Babi betina yang akan melahirkan dalam 7 sampai 10 hari, dirotasikan ke kandang kelahiran kira-kira 3 atau 5 hari sebelum tibanya tanggal melahirkan. Contoh program perencanaan tersebut dengan menggunakan tiga kelompok induk yang kelahirannya berjarak 48 hari, diperlihatkan dalam tabel berikut di bawah ini (dengan 2 litter tiap tahun). Jadi babi betina dalam kelompok A berada di kandang kelahiran dari tanggal 19 April sampai 29 Mei, Kelompok B dari tanggal 7 Juni sampai 17 Juli, dan kelompok C dari tanggal 25 Juli sampai 3 September. Kelompok-kelompok A, B dan C melahirkan litter-nya yang kedua di dalam kandang yang sama seperti ditunjukkan pada jadwal tersebut.
Jadwal 48 hari tersebut memungkinkan diaturnya jarak 35 hari dari kelahiran sampai penyapihan, 3 hari untuk penyesuaian, 5 hari untuk pembersihan, dan kelompok yang baru dipindahkan dalam 5 hari sebelum kelahiran, sehingga jumlah seluruhnya 48 hari. Jadwal 35 hari dapat pula dibuat dengan penyapihan 28 hari, 3 hari untuk membersihkan, dan kelompok yang baru dipindahkan dalam 4 hari menjelang kelahiran.
Upaya tatalaksana yang akan diterapkan meliputi seleksi dan pemeliharaan kelompok yaitu pada saat kawin, melahirkan, serta pemeliharaan anak-anak yang lahir. Bila tatalaksana itu dilakukan dengan baik maka akan lebih banyaklah babi yang dapat hidup selama sampai pemasaran sebagai feeder pig. Diharapkan dengan cara ini dapat dihasilkan tiap tahunnya rata-rata 2,2 litter dari tiap induk, dengan jumlah rata-rata 8,5 ekor dari tiap litter, dan dengan berat saat pemasaran sebesar 20 kg atau lebih.
Tatalaksana Bibit Babi
Kualitas kelompok bibit akan menentukan kualitas babi feeder yang dihasilkan. Seleksi induk dan jantan untuk peremajaan haruslah didasarkan pada penampilan visual, catatan tentukan, dan kriteria yang lain. Jantan atau betina yang dimaksudkan harus berasal dari suatu litter yang jumlahnya banyak dan babi itu dipilih karena jumlah putingnya yang banyak, serta pertumbuhannya yang cukup cepat. (Pada umur 154 hari, betina mencapai berat 90 kg, jantan mencapai berat 100 kg), probe lemak punggung kurang dari 2,5 cm, dengan hasil karkas berupa 60% atau lebih daging lian cut, 40% atau lebih ham dan loin, lemak punggung 3 cm atau kurang, serta panjangnya mencapai 75 cm atau lebih. Perlu diingat bahwa seleksi untuk semua faktor-faktor itu hampir tidak mungkin, tetapi sasaran yang ingin dituju adalah sedekat mungkin dengan standar tersebut. Karena karakteristik ukuran atau besarnya litter (litter size) mempunyai heritabilitas yang rendah, peningkatannya melalui seleksi tidak akan dapat berlangsung cepat. Oleh karena itu, peran tatalaksana menjadi demikian penting, bahkan melebihi seleksi itu sendiri.Keberhasilan usaha ini sangat tergantung pada besar kecilnya litter size, dengan demikian maka tatalaksana yang berkaitan dengan perkawinan dan kebuntingan menjadi sangat penting. Litter size yang paling tinggi biasanya dicapai bila babi itu dikawinkannya pada birahi yang kedua. Disamping itu tingkat litter size yang tinggi dapat dicapai pula dengan:
- Penerapan 'flushing' pada babi betina yang bersangkutan (flushing adalah pemberian pakan ekstra pada periode perkawinan).
- Babi betina dikawinkan lebih dari satu kali dengan pejantan yang telah diuji dan yang kualitasnya baik.
Perawatan Induk Babi Saat Melahirkan
Babi betina yang bunting lima hari sebelum kelahiran yang dijadwalkan, dipindahkan ke kandang kelahiran (farrouring crate), agar cukup waktu untuk menyesuaikan diri terhadap keadaan lingkungan sebelum babi itu melahirkan. Peternak yang tekun akan dengan seksama menunggu saat kelahiran, baik itu siang maupun malam hari. Peternak harus yakin bahwa membran yang keluar dari induk tidak menutup hidung anak babi sehingga dapat mengganggu pernafasan. Disamping itu peternak juga harus membantu induk bila setelah 6 sampai 8 jam kelahiran belum juga terlaksana. Pertolongan dapat dilakukan dengan pemberian suntikan oksitosin, suatu macam hormon yang dapat membantu kontraksi uterus dan merangsang pelepasan air susu (milk letdown). Setelah kelahiran babi induk harus dibersihkan dengan baik dan babi itu mulai memberikan susu pada anaknya. Bila babi itu tidak dapat memberikan air susu, barangkali perlu diberi juga suntuikan oksitaosin.Tatalaksana Babi Muda Setelah Lahir
Kebanyakan peternak mengikuti suatu program tatalaksana tertentu untuk membesarkan anak-anak babi. Meskipun urut-urutannya berbeda, umumnya hal-hal berikut ini dilaksanakan oleh mereka. Sehari setelah lahir, gigi taring dipotong dan kelompok itu dipisahkan berdasar waktu lahirnya. Guna mencegah timbulnya anemia, diberi suntikan zat besi dekstran 2 sampai 3 hari setelah lahir. Untuk anak-anak babi dibuatkan tanda-tanda di telinga untuk identifikasi. Ransum starter mulai disediakan 7 sampai 10 hari setelah lahir. Anak babi jantan dikastrasi kira-kira pada umur 2 minggu. Suntikan zat besi dekstran diberikan lagi dan penyapihan dilakukan pada umur 3 sampai 5 minggu. Pada saat penyapihan anak-anak babi itu diharapkan telah mencapai berat 10 kg. Anak-anak babi tersebut dikelompokkan berdasarkan berat dan jenis kelamin dan dipindahkan ke kandang pembesaran sampai mencapai berat sekitar 17,5 kg yaitu berat pemasaran untuk babi feeder. Di banyak kawasan produksi feeder merupakan penghasil yang utama bagi peternak babi.Pemanfaatan Persilangan Dalam Usaha Peternakan Babi
Keuntungan yang boleh diperoleh dari persilangan antar bangsa telah diketahui secara jelas. Diperkirakan sekitar 90% induk babi dikawinkan secara silang (crossing) adalah peternak-peternak babi komersial. Babi hasil silang merupakan babi yang lebih kuat dan lebih cepat tumbuh, dengan demikian maka babi yang dipasarkan dapat mencapai bobot yang lebih tinggi. Babi silang juga menghasilkan anak lebih banyak. Kebanyakan persilangan bukannya persilangan tunggal (single cross) atau persilangan antar tetua bangsa murni, tetapi adalah persilangan antara babi-babi yang bukan bangsa murni lagi, babi hasil persilangan juga. Ini dapat ditempuh dengan cara menggunakan lebih dari dua bangsa dalam suatu program persilangan rotasi (Lihat pada gambar di bawah). Dengan merotasikan bangsa asli, dapat dipertahankan tingkat heterosis yang tinggi.Kelahiran Ganda Pada Babi
Pada akhir-akhir ini para peternak babi telah bergerak dari kelahiran musiman 2 kali setahun ke kelahiran ganda (kelahiran yang terjadi sepanjang tahun). Hal ini memungkinkan pemanfaatan kandang dan peralatan secara maksimal serta dapat menyajikan suplai babi muda yang berkelanjutan ke pasaran.kelahiran ganda membutuhkan suatu jadwal atau rencana pengelolaan yang baik guna merotasikan kelompok-kelompok babi betina hingga cocok dengan jadwal penggunaan kandang kelahiran. Babi betina yang akan melahirkan dalam 7 sampai 10 hari, dirotasikan ke kandang kelahiran kira-kira 3 atau 5 hari sebelum tibanya tanggal melahirkan. Contoh program perencanaan tersebut dengan menggunakan tiga kelompok induk yang kelahirannya berjarak 48 hari, diperlihatkan dalam tabel berikut di bawah ini (dengan 2 litter tiap tahun). Jadi babi betina dalam kelompok A berada di kandang kelahiran dari tanggal 19 April sampai 29 Mei, Kelompok B dari tanggal 7 Juni sampai 17 Juli, dan kelompok C dari tanggal 25 Juli sampai 3 September. Kelompok-kelompok A, B dan C melahirkan litter-nya yang kedua di dalam kandang yang sama seperti ditunjukkan pada jadwal tersebut.
Tabel Jadwal Kelahiran 48 Hari
Kelompok
Betina
|
Tanggal
Kawin
|
Tanggal
Pindah ke Kandang Kelahiran
|
Tanggal
Kelahiran
|
Tanggal
Disapih
|
||
A
|
Januari 1
|
April 19
|
April 24
|
Mei 29
|
||
Juni 3
|
September 20
|
September 20
|
Oktober 30
|
|||
B
|
Januari 1
|
April 19
|
April 24
|
Mei 29
|
||
Juli 22
|
November 7
|
November 12
|
Desember 17
|
|||
C
|
April 7
|
Juli 25
|
Juli 30
|
September 3
|
||
September
|
Desember 27
|
Januari 1
|
Februari 3
|
Jadwal 48 hari tersebut memungkinkan diaturnya jarak 35 hari dari kelahiran sampai penyapihan, 3 hari untuk penyesuaian, 5 hari untuk pembersihan, dan kelompok yang baru dipindahkan dalam 5 hari sebelum kelahiran, sehingga jumlah seluruhnya 48 hari. Jadwal 35 hari dapat pula dibuat dengan penyapihan 28 hari, 3 hari untuk membersihkan, dan kelompok yang baru dipindahkan dalam 4 hari menjelang kelahiran.
Comments
Post a Comment