Pemberian Pakan pada Unggas dengan Tujuan Tertentu

Meskipun masih banyak orang di seluruh dunia yang memberikan pakan hanya dengan tangan kepada unggas mereka yang jumlahnya sedikit, masalah pakan unggas telah menjadi usaha yang sangat besar, dalam rangka memproduksi telur dan daging.

Ilmu tentang pakan telah berkembang menjadi sedemikian teknis sehingga hampir semua peternakan komersial membeli pakan jadi dan tidak mencampur sendiri. Namun demikian agar memperoleh kejelasan, contoh pakan akan diberikan bagi mereka yang berkeinginan untuk mencoba pada ternak miliknya atau untuk memelihara kelompok-kelompok kecil unggal. Ransum-ransum tersebut dapat dijadikan pedoman untuk praktek

 

Tabel 1. Contoh Pakan Periode Pembesaran dan Ayam Dara


Starter 0-6
Minggu
Grower 6-12
Minggu
Developer
12 Minggu
Dewasa
Bahan
(lb/ton)
(lb/ton)
(lb/ton)
Barley
400
-
-
Jagung, kuning
925
1305
1360
Oat
-
-
300
Standard middlings
-
200
-
Tepung kedelai, 50% protein
400
280
150
Sisa daging dan tulang, 50% protein
160
100
100
Solubel penyulingan jagung
50
25
-
Tepung alfalfa
60
50
50
Dikalsium fosfat
-
15
15
Limestone
-
10
10
Garam, jodium
5
5
5
DL Methionin atau methionin hidroksianalog
1,5
1,25
0,80
Vitamin dan trace mineral mix
10
10
10
Protein (%)
21,5
17,7
14,4
Energi metabolis (kkal/lb)
1325
1340
1390
                               (kcal/kg)
2915
2950
3060
Kalsium (%)
0,97
0,91
0,90
Fosfor tersedia (%)
0,58
0,54
0,50
Lemak (%)
3,5
3,9
4,1
Serat kasar (%)
3,5
3,3
3,9
Asam linoleat (%)
1,3
1,6
1,6
Methionin (% dari protein)
1,95
2,0
2,0
Methionin + sistin (% dari protein)
3,60
3,7
3,8
Lisin (% dari protein)
5,0
4,9
4,4
*  Sumber: Card and Nesheim. Poultry Production, 11th edition (Philadelphia: Lea & Febiger, 1972).

Tabel 1 di atas menggambarkan pakan yang digunakan untu ayam peremajaan (dara). Tujuan utama pakan untuk ayam peremajaan adalah guna menghasilkan pertumbuhan yang baik namun ayam itu hendaknya tidak bertelur terlalu awal.

 

Tabel 2. Contoh Pakan Petelur dan Bibit


Petelur
Bibit
Tahap Awal Produksi
Setelah Puncak Produksi
Untuk Dara Muda Pada Tahap Awal
Bahan
(lb/ton)
(lb/ton)
Jagung, kuning
1330
1285
1265
Garam kasar
-
100
-
Lemak stabil
20
20
30
Tepung kedelai, 50% protein
250
300
260
Tepung ikan, 60% protein
25
-
80
Sisa daging dan tulang, 50% protein
130
50
50
Solubel penyulingan jagung
50
-
100
Tepung alfalfa
30
40
50
Dikalsium fosfat
10
30
20
Limestone
130
160
130
Garam, jodium
5
5
5
DL Methionin atau methionin hidroksianalog ekuivalen
0,80
1,0
0,60
Vitamin dan trace mineral premix
10
10
10
Protein (%)
17,0
15,6
17,4
Energi metabolis (kkal/lb)
1330
1310
1346
                               (kcal/kg)
2925
2880
2960
Kalsium (%)
3,3
3,45
3,1
Fosfor tersedia (%)
0,58
0,52
0,58
Lemak (%)
5,7
4,2
5,2
Serat kasar (%)
2,3
2,7
2,6
Asam linoleat (%)
1,5
1,5
1,7
Xanthofil (mg/lb)
9,0
9,3
9,7
                 (mg/kg)
19,8
20,5
21,3
Methionin (% dari protein)
2,0
2,0
2,0
Methionin + sistin (% dari protein)
33,7
3,7
3,6
Lisin (% dari protein)
5,1
4,8
4,9
*  Sumber: Card and Nesheim. Poultry Production, 11th edition (Philadelphia: Lea & Febiger, 1972).

Tabel 2 di atas menggambarkan ransum untuk ayam petelur dan bibit. ransum bibit biasanya lebih rumit dari ransum petelur untuk menjamin bahwa semua zat-zat pakan yang penting terdapat dalam telur dimana anak ayam akan menetas.

 

Tabel 3. Contoh Pakan Broiler Starter Finisher


Pakan Starter
Pakan Finisher
Bahan
(lb/ton)
(lb/ton)
Jagung, kuning
793
1300
Milo
300
-
Lemak stabil
70
50
Tepung kedelai, 50% protein
630
260
Tepung jagung gluten, 60% protein
50
100
Ikan dapat larut, kering
10
-
Tepung ikan, 60% protein
-
50
Tepung limbah produk unggas
-
100
Solubel penyulingan jagung
50
50
Tepung alfalfa, 17% protein
25
40
Dikalsium fosfat
40
25
Limestone
15
10
Garam, berjodium
5
5
DL - Methionin atau methionin hidroksianalog ekuivalen
1,6
-
Vitamin dan trace mineral premix
10
10
Protein (%)
23,5
20,5
Energi metabolis (kkal/lb)
1410
1480
                               (kcal/kg)
3100
3260
Kalsium (%)
0,93
0,81
Fosfor tersedia (%)
0,55
0,52
Lemak (%)
6,1
6,1
Serat kasar (%)
2,6
2,6
Asam linoleat (%)
1,6
1,9
Xanthofil (mg/lb)
9,5
16,8
                 (mg/kg)
20,9
37,0
Methionin (% dari protein)
2,0
2,0
Methionin + sistin (% dari protein)
3,6
3,7
Lisin (% dari protein)
5,2
5,0
*  Sumber: Card and Nesheim. Poultry Production, 11th edition (Philadelphia: Lea & Febiger, 1972).

Tabel 3 di atas memperlihatkan susunan ransum broiler periode starter dan finisher. Tujuan utama pakan ini adalah untuk menghasilkan pertumbuhan yang paling cepat sedapat mungkin dengan jumlah pakan yang paling sedikit, sarta hasil akhir yang memuaskan dalam jangka waktu ekonomis yang terpendek.

Comments

Popular posts from this blog

Anatomi Internal Ambing Serta Jalannya Susu Yang Di-Sintesis

Sistem Seleksi Tandem, Independent Culling Level dan Indeks Seleksi

Bangsa-bangsa dan Karakteristik Kerbau Perah

Manajemen Pemerahan Susu Sapi

Anatomi Tubuh Pada Ayam

Pemberian Pakan Babi Sesuai Penggolongan (Kelasnya)

Pemuliabiakan dan Seleksi Pejantan Sapi Perah

Sejarah dan Klasifikasi Bangsa-bangsa Babi

Seleksi Pada Ternak Domba

Penyembelihan dan Pengukuran Kualitas Karkas Babi