Gejala, Penyebab Dan Pengobatan Vibriosis Pada Sapi
Meskipun penyakit vibriosis ini sukar ditemukan (deteksi), tanda-tanda pertamanya adalah terjadinya ketidakteraturan kelahiran dalam suatu musim. Dalam suatu kelompok sapi, keguguran dapat terjadi tiap-tiap bulan pada tingkat kebuntingan di bawah 5 bulan. Keguguran itu sering tidak dapat dideteksi karena ukurannya yang masih kecil atau karena fetus itu dapat langsung dimakan oleh induknya. Seekor sapi betina itu mungkin mengalami abortus satu atau dua kali, kemudian sapi itu kembali dapat melahirkan secara normal. Namun, sapi itu masih tetap mengidap penyakit dan mampu menyebarkannya. Kelahiran yang tertunda sampai 10 atau 12 bulan karena terjadinya abortus, merupakan kerugian yang sangat besar dalam usaha peternakan.
Penyebab penyakit ini adalah organisme yang bersifat mikroskopis yaitu disebut Vibrio fetus atau Campylobacter fetus. Vibriosis sebagaimana trichomoniasis, merupakan penyakit kelamin yang disebarkan secara mekanis oleh pejantan dari satu betina ke betina yang lain melalui perkawinan (Bagian membran fetus memperlihatkan kotiledon atau "tombol" yang terserang penyakit sebagai hasil infeksi organisme aborsi).
Usaha-usaha pengobatan masih dipertanyakan efektivitasnya. Dianjurkan agar di daerah-daerah dimana vibriosis ini merupakan masalah, dilakukan vaksinasi tiap tahun terhadap sapi betina dewasa dengan menggunakan vaksin yang berkualitas baik. Vaksinasi harus didahului oleh pertukaran penggunaan pejantan, kira-kira 2 bulan sebelumnya. Dalam kaitan ini, masih terdapat kontroversi. Sementara orang mengatakan bahwa vaksinasi itu tidak akan bermanfaat sebab pejantan menyebarkannya secara mekanis tanpa sedikit pun memperlihatkan tanda mengidap penyakit itu.
Penyebab penyakit ini adalah organisme yang bersifat mikroskopis yaitu disebut Vibrio fetus atau Campylobacter fetus. Vibriosis sebagaimana trichomoniasis, merupakan penyakit kelamin yang disebarkan secara mekanis oleh pejantan dari satu betina ke betina yang lain melalui perkawinan (Bagian membran fetus memperlihatkan kotiledon atau "tombol" yang terserang penyakit sebagai hasil infeksi organisme aborsi).
Usaha-usaha pengobatan masih dipertanyakan efektivitasnya. Dianjurkan agar di daerah-daerah dimana vibriosis ini merupakan masalah, dilakukan vaksinasi tiap tahun terhadap sapi betina dewasa dengan menggunakan vaksin yang berkualitas baik. Vaksinasi harus didahului oleh pertukaran penggunaan pejantan, kira-kira 2 bulan sebelumnya. Dalam kaitan ini, masih terdapat kontroversi. Sementara orang mengatakan bahwa vaksinasi itu tidak akan bermanfaat sebab pejantan menyebarkannya secara mekanis tanpa sedikit pun memperlihatkan tanda mengidap penyakit itu.
Comments
Post a Comment