Gejala, Penyebab Dan Pengobatan Pink Eye (Infectious Keratitis, Infectious Conjunctivitis) Pada Sapi
Tanda-tanda umum penyakit ini adalah merahnya membran mata, air mata yang keluar berlebihan, dan rasa nyeri apabila terkena sinar matahari. Bola mata tertutup atau diselaputi oleh lapisan yang menyerupai susu. Hal ini dapat menimbulkan kebutaan, baik yang bersifat sementara maupun kebutaan yang permanen. Dalam kondisi yang parah, bola mata dapat terlepas. Lamanya infeksi dapat berlangsung 4 sampai 8 minggu atau bahkan lebih lama lagi.
Penyakit pink eye jarang sampai menimbulkan kematian, namun keadaan ini cukup serius sebab menimbulkan penurunan bobot badan serta produksi susu. Penyakit ini munculnya tiba-tiba, menyebar dengan cepat dan hampir selalu berkaitan dengan adanya lalat dalam jumlah yang besar di sekeliling lokasi.
Pada mulanya diperkirakan penyebab tunggalnya adalah bakteri Morexella bovis tetapi kemudian diketahui adanya faktor-faktor lain yang terlibat. Penyebab yang paling sering adalah Morexella bovis bersama dengan iritasi yang ditimbulkan oleh sinar matahari yang sangat tajam, debu, angin, serangga atau biji dari tumbuhan gulma (weed). Bakteri itu dapat pula bersama virus IBR (terutama serangan yang terjadi pada musim gugur dan musim dingin, dan jarang pada musim panas) atau bersama dengan adanya sinar ultraviolet. dapat pula karena dosis yang berlebihan dari obat phenothiazine suatu senyawa yang dapat menimbulkan kepekaan (sensitivitas) terhadap sinar atau kemungkinan keterbatasan vitamin A.
Penyakit pink eye lebih sering terjadi pada sapi Hereford karena adanya pemantulan cahaya atau sinar pada bagian muka (dahi) yang tidak berpigmen dan berwarna putih. Ini menimbulkan iritasi oleh sinar ultraviolet dan sumber cahaya yang lain. Iritasi itu meningkatkan kepekaan terhadap penyakit tersebut. Sapi warna lain juga peka terhadap penyakit ini bagaimanapun keadaan pigmentasi yang dimilikinya. Memang, jenis sapi yang paling besar peluangnya untuk terkena penyakit ini adalah sapi yang mempunyai warna putih di bagian muka, di sekitar mata atau sapi yang berwarna cerah.
Pencegahan terutama diarahkan pada pengendalian lalat, serangga serta adanya debu, serta pemotongan gulma (weed) untuk mengurangi iritasi yang berasal dari biji gulma itu terhadap mata. Penyediaan tempat teduh juga membantu sapi dalam mengatasi problema sinar ultraviolet.
Penggunaan vaksin tidaklah terlalu efektif. Dianjurkan juga pemberian suntikan vitamin A dengan dosis 3 sampai 6 cc sebanyak 2 kali setahun serta vaksinasi pada umur 6 sampai 12 bulan untuk IBR, guna mengurangi peradangan pink eye yang disebabkan oleh virus IBR.
Penularan penyakit ini umum terjadi pada keadaan sinar matahari yang cerah, keadaan lingkungan yang kering dan berdebu. Lalat menyebarkan penyakit ini dari satu sapi ke sapi lainnya.
Pengobatannya cukup sulit, cara-cara berikut ini yang disarankan:
Penyakit pink eye jarang sampai menimbulkan kematian, namun keadaan ini cukup serius sebab menimbulkan penurunan bobot badan serta produksi susu. Penyakit ini munculnya tiba-tiba, menyebar dengan cepat dan hampir selalu berkaitan dengan adanya lalat dalam jumlah yang besar di sekeliling lokasi.
Pada mulanya diperkirakan penyebab tunggalnya adalah bakteri Morexella bovis tetapi kemudian diketahui adanya faktor-faktor lain yang terlibat. Penyebab yang paling sering adalah Morexella bovis bersama dengan iritasi yang ditimbulkan oleh sinar matahari yang sangat tajam, debu, angin, serangga atau biji dari tumbuhan gulma (weed). Bakteri itu dapat pula bersama virus IBR (terutama serangan yang terjadi pada musim gugur dan musim dingin, dan jarang pada musim panas) atau bersama dengan adanya sinar ultraviolet. dapat pula karena dosis yang berlebihan dari obat phenothiazine suatu senyawa yang dapat menimbulkan kepekaan (sensitivitas) terhadap sinar atau kemungkinan keterbatasan vitamin A.
Penyakit pink eye lebih sering terjadi pada sapi Hereford karena adanya pemantulan cahaya atau sinar pada bagian muka (dahi) yang tidak berpigmen dan berwarna putih. Ini menimbulkan iritasi oleh sinar ultraviolet dan sumber cahaya yang lain. Iritasi itu meningkatkan kepekaan terhadap penyakit tersebut. Sapi warna lain juga peka terhadap penyakit ini bagaimanapun keadaan pigmentasi yang dimilikinya. Memang, jenis sapi yang paling besar peluangnya untuk terkena penyakit ini adalah sapi yang mempunyai warna putih di bagian muka, di sekitar mata atau sapi yang berwarna cerah.
Pencegahan terutama diarahkan pada pengendalian lalat, serangga serta adanya debu, serta pemotongan gulma (weed) untuk mengurangi iritasi yang berasal dari biji gulma itu terhadap mata. Penyediaan tempat teduh juga membantu sapi dalam mengatasi problema sinar ultraviolet.
Penggunaan vaksin tidaklah terlalu efektif. Dianjurkan juga pemberian suntikan vitamin A dengan dosis 3 sampai 6 cc sebanyak 2 kali setahun serta vaksinasi pada umur 6 sampai 12 bulan untuk IBR, guna mengurangi peradangan pink eye yang disebabkan oleh virus IBR.
Penularan penyakit ini umum terjadi pada keadaan sinar matahari yang cerah, keadaan lingkungan yang kering dan berdebu. Lalat menyebarkan penyakit ini dari satu sapi ke sapi lainnya.
Pengobatannya cukup sulit, cara-cara berikut ini yang disarankan:
- Semprotan mata, biasanya menggunakan suatu zat anestetik dengan suatu zat pewarna biru yang berperan sebagai penyaring (filter) terhadap sinar matahari. Produk ini biasanya sudah ada dalam bentuk semprotan dalam kaleng dan disemprotkan langsung ke dalam mata. Bila diberikan tiap hari, cara ini cukup efektif.
- Salep dan tetes mata, yang terdiri dari larutan asam borat 5% yang diikuti dengan larutan merkurokrom 2% juga memperlihatkan hasil yang baik.
- Kauterisasi, perak nitrat digunakan dalam larutan 1,5% dalam air. 5 sampai 10 tetes untuk mata, dua perlakuan diberikan dengan tenggang waktu selama 4 hari. dalam keadaan yang lebih parah, digunakan larutan dalam dosis yang lebih besar.
- Membuat jahitan (suture) pada kelopak mata. Para dokter hewan sering kali membuat jahitan pada kelopak mata hingga mata itu tertutup. Dengan demikian maka cahaya yang menimbulkan iritasi dapat dikurangi. Disamping itu bola mata juga dapat terendam oleh air mata yang mempunyai fungsi kerja anti bakteri.
- Penggunaan "eye patches", suatu bentuk plester untuk menutup mata selama 1 sampai 3 minggu guna menghindari sinar serta penyebab iritasi yang lain hingga mempercepat penyembuhan.
Comments
Post a Comment