Gejala Dan Penanganan Porcine Stress Syndrome (PSS) Pada Babi

Porcine stress syndrome (PSS) adalah suatu sindrom menyerupai shock yang sifatnya akut yang umum terjadi pada 60-an dan tahun 70-an. Stress ini timbul dari prosedur tatalaksana atau manajemen rutin seperti dalam hal penanganan maupun pemindahan babi dari satu kandang ke kandang lainnya. Tanda-tanda klinis yang nampak adalah pernafasan dengan mulut yang terbuka, suhu tubuh yang meningkat dan tremor pada otot serta pada ekor.

Keadaan stress itu lebih sering terjadi pada babi yang perototannya tebal, khususnya yang kakinya pendek dan yang badannya nampak kompak. Keadaan tersebut diperkirakan merupakan keadaan yang menurun dan sering muncul pada babi Poland China dan beberapa strain dari bangsa babi landrace. Pemeliharaan babi dengan cara terkurung seluruhnya (sepanjang waktu) nampaknya sangat meningkatkan peluang munculnya gangguan porcine stress syndrome (PSS).

Babi yang dicurigai mengalami gangguan porcine stress syndrome (PSS) haruslah segera diberi kesempatan istirahat dan diberi obat penenang apabila memang babi itu nampaknya peka terhadap porcine stress syndrome (PSS).

Rekomendasi yang umum untuk mencegah timbulnya hal tersebut adalah dengan melakukan penanganan yang berhati-hati terhadap babi yang ada, menghindari kepadatan kandang yang terlalu besar atau suhu kandang yang menjadi panas, serta menghindari diadakannya perubahan yang mendadak dalam hal cara tatalaksana. Karena porcine stress syndrome (PSS) adalah karakteristik yang sifatnya menurun, cara-cara pemuliabiakan yang baik perlu dilakukan hingga mengurangi peluang untuk memelihara babi yang terkena porcine stress syndrome (PSS).

Comments

Popular posts from this blog

Teknik Pemerahan Susu dengan Mesin Perah

Pemberian Pakan Babi Sesuai Penggolongan (Kelasnya)

Sistem Reproduksi Pada Sapi

Pubertas, Perkawinan dan Kebuntingan pada Babi

Bangsa Bangsa Sapi yang Dikembangkan di Amerika Serikat

Fisiologi Sekresi Susu Pada Sapi

Manajemen Pengelolaan Sapi Perah Laktasi

Anatomi Tubuh Pada Ayam

Karakteristik Reproduksi Pada Domba

Teknik Pengawetan Telur Sebagai Bahan Pangan Bermutu