Gejala Dan Penanganan Penyakit Hipoglisemia (Babi Pig Disease)
Hipoglisemia (hypoglycemia) berarti kadar gula darah yang rendah. Keadaan ini disebabkan oleh kurangnya konsumsi pakan dan dapat terjadi dalam waktu 24 sampai 36 jam setelah lahir. Stress yang dialami oleh anak babi juga memegang peran penting, terutama stress yang ditimbulkan oleh suhu udara yang sangat dingin sebelum mencapai umur 10 hari. Anak-anak babi tidak tidak memiliki kemampuan untuk menghasilkan glukose seperti halnya babi dewasa oleh karena itu akan selalu tergantung pada susu yang dihisap dari induknya. Apabila air susu tidak mencukupi jumlahnya atau bila kebutuhan glukose itu sangat banyak karena suhu lingkungan yang rendah, akan timbullah keadaan hipoglisemia. Tingkat kematian dapat mencapai angka yang tinggi dalam hari-hari pertama setelah kelahiran.
Tanda-tanda awalnya keadaan menggigil, rambut yang berdiir tegak, lemah, bola mata yang bergerak-gerak dan akhirnya sampai pada keadaan koma. Bila tidak diatasi dalam waktu 36 jam anak babi itu akan mati.
Penyebab penyakit ini yang paling umum adalah kurangnya produksi susu pada induk babi serta terjadinya diare pada anak-anak babi. Sebab-sebab yang lain adalah ekpose terhadap suhu udara yang rendah serta keadaan lemah yang sifatnya menurun.
Usaha mengatasi keadaan itu dapat dilakukan dengan memberikan suhu lingkungan yang hangat dengan pemberian lampu serta pemberian suplemen pakan. Apabila keadaannya parah anak babi diberi injeksi larutan glukose 5% yang diberikan tiap 4 sampai 6 jam. Dapat juga diberikan suplemen berupa susu evaporated yang diencerkan.
Usaha-usaha pencegahan yang perlu dilakukan meliputi pemilihan induk yang kemampuan produksi susunya tinggi, memberikan lampu pemanas di dalam kandang pada saat-saat suhu rendah, serta dengan mengatur dan membagi jumlah anak-anak agar merata pada tiap-tiap induk.
Tanda-tanda awalnya keadaan menggigil, rambut yang berdiir tegak, lemah, bola mata yang bergerak-gerak dan akhirnya sampai pada keadaan koma. Bila tidak diatasi dalam waktu 36 jam anak babi itu akan mati.
Penyebab penyakit ini yang paling umum adalah kurangnya produksi susu pada induk babi serta terjadinya diare pada anak-anak babi. Sebab-sebab yang lain adalah ekpose terhadap suhu udara yang rendah serta keadaan lemah yang sifatnya menurun.
Usaha mengatasi keadaan itu dapat dilakukan dengan memberikan suhu lingkungan yang hangat dengan pemberian lampu serta pemberian suplemen pakan. Apabila keadaannya parah anak babi diberi injeksi larutan glukose 5% yang diberikan tiap 4 sampai 6 jam. Dapat juga diberikan suplemen berupa susu evaporated yang diencerkan.
Usaha-usaha pencegahan yang perlu dilakukan meliputi pemilihan induk yang kemampuan produksi susunya tinggi, memberikan lampu pemanas di dalam kandang pada saat-saat suhu rendah, serta dengan mengatur dan membagi jumlah anak-anak agar merata pada tiap-tiap induk.
Comments
Post a Comment