Posts

Showing posts from July, 2020

Sistem Produksi Anak Babi (Feeder Pig)

Sistem produksi anak babi seringkali disebut dengan istilah khusus feeder pig , menghasilkan babi sapihan yang dijual untuk dibesarkan di peternakan yang lain. Sistem ini membutuhkan bahan pakan yang relatif lebih sedikit tetapi sebaliknya membutuhkan tingkat kemampuan tatalaksana yang lebih tinggi agar penerapan usaha itu membawa hasil yang memuaskan. Upaya tatalaksana yang akan diterapkan meliputi seleksi dan pemeliharaan kelompok yaitu pada saat kawin, melahirkan, serta pemeliharaan anak-anak yang lahir. Bila tatalaksana itu dilakukan dengan baik maka akan lebih banyaklah babi yang dapat hidup selama sampai pemasaran sebagai feeder pig . Diharapkan dengan cara ini dapat dihasilkan tiap tahunnya rata-rata 2,2 litter dari tiap induk, dengan jumlah rata-rata 8,5 ekor dari tiap litter , dan dengan berat saat pemasaran sebesar 20 kg atau lebih. Tatalaksana Bibit Babi Kualitas kelompok bibit akan menentukan kualitas babi feeder yang dihasilkan. Seleksi induk dan jantan

Penilaian dan Cara Pembagian Mutu Karkas Babi

Karkas-karkas yang telah didinginkan diperiksa kelayakannya untuk konsumsi manusia. Tingkatan mutu karkas menunjukkan kelas pemasaran tertentu. Tingkatan mutu karkas menurut standar Amerika didasarkan pada kualitas daging tak berlemak, jumlah lemak dan hasil yang diharapkan dari potongan-potongan utama untuk dijual (ham, loin, picnic dan Boston butts). Peringkat mutu karkas menurut standar Amerika Serikat adalah US No. 1, US No. 2, US No. 3, US No. 4 dan utility . Meskipun peringkat mutu hewan hidup tidak terangkum dalam postingan kali ini, kelima peringkat mutu tersebut juga dipakai untuk hewan hidup dan tingkatan mutu hewan hidup didasarkan pada korelasi hewan hidup untuk menghasilkan peringkat mutu karkas yang sesuai. Pembeli yang berpengalaman mengetahui korelasi ini dan melalui penilaian berdasarkan penglihatan dan penelitian lemak punggung dapat diukur secara tepat tingkatan mutu karkas yang akan dihasilkan oleh seekor babi. Penilaian mutu karkas diukur dengan peme

Penyembelihan dan Pengukuran Kualitas Karkas Babi

Setelah sampai di rumah pemotongan, babi ditempatkan di kandang kecil, dimandikan dan menunggu tibanya saat penyembelihan. Proses penyembelihan dimulai dari usaha membuat pingsan, mengangkat, menggantung, menyisik, menghilangkan rambut dan membersihkannya untuk menghasilkan karkas babi yang didinginkan, siap untuk diperiksa, dinilai dan diproses lebih lanjut lagi. Pengukuran Kualitas Karkas Babi Kualitas karkas diukur dengan berbagai macam cara, tergantung dari maksud pemanfaatannya. Karkas yang digunakan untuk bacon diukur berdasarkan panjang dan persen belly perut, sedangkan karkas yang digunakan untuk kepentingan lain diukur berdasarkan persen potongan daging yang tak berlemak, ketebalan minimum lemak punggung dan daerah pinggang ( loin eye ). Dalam semua penilaian, titik beratnya diletakkan pada babi tipe daging. 1.  Hasil Karkas atau Persen Bersih Salah satu perhitungan yang dipakai dalam penyembelihan babi adalah persen bersih atau hasil karkas (persentase

Kelas-kelas Dalam Pemasaran Daging Babi

Produksi daging babi yang senantiasa memenuhi permintaan konsumen menyebabkan tetap stabil dan kuatnya pemasaran ternak babi. Tidak ada karkas ternak lain yang dipasarkan kepada konsumen dalam bentuk demikian beragam seperti daging babi, mulai dari jeroan sampai dengan kaki babi. Pemasaran, penyembelihan/pemotongan, pemeriksaan, penilaian dan penjualan dilakukan untuk menghasilkan produk dengan kualitas tinggi yang siap untuk dipasarkan. Di Amerika Serikat kebanyakan babi dipasarkan baik secara langsung (dijual langsung kepada pengecer) atau melalui pelelangan lokal. Babi dipasarkan dan dijual dalam 4 macam kelas, yaitu berdasarkan jenis kelamin, berdasarkan bobot serta berdasarkan kecocokannya untuk tujuan pemanfaatan tertentu. Barrow dan Gilt Barrow (babi jantan kastrasi yang tidak menunjukkan karakteristik kelamin) dan gilt (babi betina muda) merupakan golongan atau kelas dari kebanyakan daging babi yang dipasarkan. Berat Barrow dan gilt biasanya beragam mulai dar

Seleksi Pada Ternak Babi

Image
Kriteria seleksi yang diterapkan pada babi pada dasarnya sama seperti yang diterapkan pada sapi. Perbedaan-perbedaan kecil yang ada hanyalah karena spesiesnya yang berlainan ( Lihat postingan sebelumnya "Pengujian atau test produksi", "Penampilan atau performans sapi", "Silsilah", "Penilaian visual / judging", "Sistem Seleksi Tandem, Independent Culling Level dan Indeks Seleksi" ). Seleksi dalam pengertian yang luas dilakukan berdasar pada hasil judging , catatan silsilah, penampilan (performans) dan pengujian atau test produksi. I.  Penilaian Visual / Judging Bagian-bagian Seekor Babi Seperti dijelaskan pada postingan sebelumnya pada penjelasan di atas, seorang juri harus berbicara dalam istilah-istilah khusus yang lazim digunakan untuk jenis ternak yang sedang dihadapi. Pada gambar di bawah berikut, memperlihatkan lokasi dan nama bagian-bagian tubuh seekor babi. Gambar nama bagian-bagian seekor babi untuk kepenting

Tatalaksana Pengelolaan Babi

Sebagai suatu spesies ternak, babi membutuhkan cara penanganan khusus. Cara-cara pemeliharaan yang diterapkan pada sapi, domba dan kuda yang memberikan hasil memuaskan, belum tentu cocok bila diterapkan pada babi. Cara-cara tatalaksana untuk babi yang diterapkan oleh satu peternak juga bisa berbeda bila dibandingkan peternak yang lain. Semua bentuk usaha peternakan babi, dapat dimasukkan pada salah satu dari beberapa sistem produksi berikut ini. Sistem produksi yang dianut oleh seorang peternak tentunya tergantung pada keterampilan tatalaksana yang dimiliki oleh peternak itu, tersedianya modal, bahan pakan, tenaga kerja serta kesukaan pribadi peternak masing-masing. A.  Pengelolaan Produksi Anak Babi (Feeder Pig) Sistem produksi anak babi seringkali disebut dengan istilah khusus feeder pig , menghasilkan babi sapihan yang dijual untuk dibesarkan di peternakan yang lain. Sistem ini membutuhkan bahan pakan yang relatif lebih sedikit tetapi sebaliknya membutuhkan tingk

Program Pengujian Produksi Dalam Seleksi Babi

Dalam mengembangkan program pengujian produksi, untuk babi diperlukan adanya marka yang sifatnya permanen. Tanda atau marka yang secara tradisional dipakai namun masih cukup efektif adalah pemberian atau pembuatan ear notch (lubang-lubang di daun telinga) pada saat atau segera setelah anak-anak babi lahir. Kemudian pengamatan dilakukan dari saat lahir sampai babi dipotong. 1.  Production Registry Beberapa asosiasi di Amerika Serikat mempunyai suatu sistem untuk pengujian produksi yang dikenal sebagai production registry . Asosiasi itu umumnya hanya terbuka bagi bangsa murni tanpa memperlihatkan sesuatu cacat yang berarti. Babi itu harus memiliki marka telinga ( ear notch ) dan menghasilkan sedikitnya 8 atau 9 ekor anak (tergantung asosiasinya) dalam satu litter . Berat minimum untu satu litter juga ditentukan dan harus disaksikan oleh orang atau petugas yang diterima oleh asosiasi yang bersangkutan. Yang dapat masuk adalah induk yang setidaknya pernah satu kali mengh

Budidaya Ternak Jangkrik

Image
Dewasa ini pada masa krisis ekonomi di Indonesia, budidaya jangkrik (Liogryllus Bimaculatus) sangat gencar, begitu juga dengan seminar-seminar yang diadakan dibanyak kota. Kegiatan ini banyak dilakukan mengingat waktu yang dibutuhkan untuk produksi telur yang akan diperdagangkan hanya memerlukan waktu ± 2-4 minggu. Sedangkan produksi jangkrik untuk pakan ikan dan burung maupun untuk diambil tepungnya, hanya memerlukan 2-3 bulan. Jangkrik betina mempunyai siklus hidup ± 3 bulan, sedangkan jantan kurang dari 3 bulan. Dalam siklus hidupnya jangkrik betina mampu memproduksi lebih dari 500 butir telur. Penyebaran jangkrik di Indonesia sangat merata, namun untuk kota-kota besar yang banyak penggemar burung dan ikan, pada awalnya sangat tergantung untuk mengkonsumsi jangkrik yang berasal dari alam, lama kelamaan dengan berkurangnya jangkrik yang ditangkap dari alam maka mulailah dicoba untuk membudidayakan jangkrik alam dengan diternakkan secara intensif dan usaha ini banyak dilakukan di

Beternak Burung Puyuh Petelur

Image
Ada dua Cara budidaya burung puyuh petelur yang lazim digunakan oleh peternak saat ini, pertama adalah dengan mempergunakan kandang sistem litter dan yang kedua beternak dengan mempergunakan kandang baterai. Kedua cara ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masingnya. Pembuatan kandang sistem litter lebih efisien bila dibandingakn dengan membuat kandang sistem baterai, namun perawatan dan untuk panen telurnya jauh lebih mudah bila kita membudidayakan burung puyuh petelur di kandang baterai. Pada kandang litter telur puyuh sering sekali tertimbun tumpukan serbuk sekam/gergaji, sehingga sering terinjak oleh peternak saat hendak melakukan pemanenan telur. Kandang litter adalah sangkar dengan alas lantai terbuat dari serbuk atau butiran-butiran benda yang mampu menyerap air dan bersifat cukup lembut, dari fungsinya ada dua jenis kandang litter; Litter panggung: Biasa digunakan pada peternakan ayam broiler (ras), panggung ini sewaktu-waktu bisa diubah menjadi baterai, caran

Budidaya Ternak Kelinci

Kelinci pada awalnya diternakkan bertujuan untuk hewan kesayangan ataupun dinikmati keindahannya, sebagai bahan pangan dan sebagai hewan percobaan. Hampir setiap negara di dunia memiliki ternak kelinci, karena kelinci mempunyai daya adaptasi tubuh yang relatif tinggi sehingga mampu hidup di hampir seluruh dunia. Adanya penyebaran kelinci juga menimbulkan sebutan yang berbeda, di Eropa disebut rabbit, di Indonesia disebut kelinci, di Jawa disebut trewelu dan sebagainya. Di Indonesia dalam pembudidayaannya masih terbatas di daerah tertentu saja dan belum menjadi sentra produksi Menurut sistem Binomial, bangsa kelinci diklasifikasikan sebagai berikut : Ordo : Lagomorpha Famili : Leporidae Sub famili : Leporine Genus : Lepus, Orictolagus Spesies : Lepus spp., Orictolagus spp. Jenis yang paling umum diternakkan adalah American Chinchilla, Angora, Belgian, Californian, Dutch, English Spot, Flemish Giant, Havana, Himalayan, New Zealand Red, White & Black, Rex Amerika. Kelinci