Posts

Showing posts from February, 2020

Penilaian (Judging) Dalam Seleksi Sapi Perah

Image
Penilaian maupun seleksi sapi perah menyangkut pengamatan guna menghubungkan antara tipenya sebagai sapi perah yang baik dengan fungsi produksi susunya. Seekor sapi dengan karakteristik perah yang baik akan menampilkan fungsi produksi susu dan lemak susu untuk jangka waktu yang panjang. Postingan kali ini akan memperkenalkan kepada para pembaca tentang deskripsi penampilan sapi perah yang ideal serta hubungan antara konformasi dan produksi susu. Apakah itu merupakan pembandingan beberapa ekor sapi (judging) atau membandingkan seekor sapi dengan tipe yang ideal (seleksi) pengamatan haruslah didasarkan pada pengetahuan tentang fungsi serta bagian-bagian tubuh seekor hewan. Para pembaca harus terbiasa dengan bagian-bagian seekor sapi perah serta mengenal dengan baik nama-namanya. Berikut gambar di bawah ini menyajikan nama serta lokasi bagian-bagian dari sapi perah. Gambar bagian-bagian dari sapi perah Tipe Fungsional Sapi Perah yang Baik Suatu macam kartu skor y

Fisiologi Sekresi Susu Pada Sapi

Image
Karena sedikit atau bahkan tidak ada susu yang disintesis pada saat berlangsungnya proses pemerahan maka air susu itu semuanya telah berada di dalam ambing pada saat pemerahan berlangsung. Air susu dibentuk atau disekresikan oleh seekor sapi pada waktu atau periode antar waktu pemerahan. Pada masa antara itu, susu disintesis di tiap sel epitel alveolus yang berfungsi, dan dilepas ke dalam lumen alveolus. Karena semua unsur pembentuk atau komponen susu itu diangkut ke dalam alveolus dari dalam aliran darah, ke dalam ambing haruslah masuk aliran darah dalam jumlah besar untuk keperluan sintesis susu. Telah diperkirakan sebanyak 135 sampai 225 kg darah melintasi ambing hanya untuk mensintesis ½ kg susu saja. Sintesis susu yang paling cepat terjadi sesaat setelah pemerahan, susu pertama yang disintesis mengisi tempat-tempat penampungan yang ada di dalam ambing. Dalam satu jam sesudah pemerahan, belum terjadi peningkatan yang berarti dalam ukuran ambing ataupun tekanan mamae.

Anatomi Internal Ambing Serta Jalannya Susu Yang Di-Sintesis

Image
Ambing seekor sapi betina betina menjadi 4 kuartir yang terpisah. Dua kuartir bagian depan biasanya berukuran sekitar 20% lebih kecil dari kuartir bagian belakang dan kuartir-kuartir itu bebas satu sama lain. Guna melihat anatomi internal pada salah satu kuartir ambing, kita akan menuruti jalannya air susu, mulai dari titik tempat sintesis sampai susu itu muncul dan menetes di ujung puting. (Lihat pada gambar di bawah ini, ambing terbagi dalam empat kuartir yang masing-masing berfungsi memproduksi susu secara mandiri). Gambar Anatomi Internal Ambing Pada Sapi Susu disekresikan oleh unit-unit sekretoris individual yang bentuknya menyerupai buah anggur dan disebut alveolus . Unit-unit kecil ini berukuran diameter 0,1 sampai 0,3 milimeter dan terdiri dari suatu lapis dalam sel-sel epitel yang menyelubungi suatu rongga yang disebut lumen . Sel-sel epitel tersebut mensekresi susu dengan cara menyerap zat-zat dari dalam darah dan mensintesisnya menjadi susu. Susu hasil si

Pemerahan Susu Sapi Dengan Mesin

Image
Tidak seperti pemerahan yang dilakukan dengan menggunakan tangan di mana susu dipaksa melintasi saluran "streak", mesin pemerah menggunakan suatu tekanan negatif atau hampa guna mengeluarkan susu serta untuk mengurut (masage) ambing. Hal ini dapat dilakukan menggunakan dua sistem hampa udara yaitu hampa kontinyu dan hampa berselang. Sistem-sistem hampa tersebut diterapkan di dalam suatu rakitan mangkuk puting beruang dua, yang terdiri dari bagian luar mangkuk puting yang membentuk dinding luar dan suatu pengembangan atau inflasi fleksibel yang membentuk dinding dalamnya. Suatu ruang yang ketat udara dibentuk di antara ruang inflasi dan dinding mangkuk ambing. Ruang bagian dalam atau yang ada di dalam inflasi, memberikan tekanan negatif yang terus menerus sebesar 32 cm Hg ke ujung puting. Dalam keadaan normal, meteran hampa pada pompa menunjukkan angka 37,5 cm Hg. Namun demikian, tekanan itu menurun dengan meningkatnya jarak terhadap mangkuk puting. ( Lihat gambar di bawah

Mempercepat Birahi Pada Ternak Sapi

Siklus birahi pada sapi normalnya adalah antara 19 – 25 hari sekali, dan estrus pertama sapi dara terjadi antara umur 1,5 tahun – umur 2 tahun. Sapi betina hanya mau menerima pejantan dalam periode birahi saja, yang berlangsung sekitar 16 jam. Hal ini akan berulang sesuai dengan siklus birahinya apabila tidak terjadi kebuntingan. Jadi siklus birahi sangatlah umum dibicarakan dalam bidang peternakan. Perkawinan terjadi hanya saat-saat birahi meskipun pejantan mampu melakukan perkawinan tiap saat. Ada satu metode untuk mempercepat estrus yakni dengan terapi hormon. Pemberian hormon memiliki kelebihan dan banyak juga kekurangannya, adapun hormon yang digunakan untuk mempercepat birahi adalah PGF2-alpha atau Prostaglandin. Hormon ini sering digunakan pada peternakan besar untuk menyerentakkan estrus pada semua sapi induk. Merek hormon pgf2-alpha ini juga cukup banyak, ada yang harus digunakan secara IM (intra muscular dan ada juga yang harus digunakan secara Intra Uterine). Intra muscul

Pemuliabiakan dan Seleksi Pejantan Sapi Perah

Image
Seperti halnya pada sapi pedaging, untuk sapi perah pun dibutuhkan waktu 50 sampai 60 hari untuk mengawinkan lagi seekor sapi betina. Biasanya saluran reproduksi diperiksa secara manual oleh dokter hewan untuk mengetahui adanya abnormalitas sekitar 45 hari setelah sapi itu melahirkan. Bila saluran itu tampaknya normal, sapi betina dikawinkan pada birahinya yang pertama 60 hari setelah kelahiran. Industri sapi perah seperti juga yang telah dijelaskan pada sapi daging senantiasa membuka jalan bagi pelaksanaan inseminasi buatan. Persaingan yang ada di antara berbagai pelayanan untuk pemuliabiakan atau perkawinan telah melahirkan suatu kegiatan penilaian yang cermat atas pejantan sapi perah yang akan digunakan serta efektifitasnya. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, penampilan produksi sapi perah diukur berdasarkan catatan laktasi yang dikoreksi terhadap beberapa faktor. Pengujian pejantan diperhitungkan berdasar informasi itu. Departemen Pertanian Amerika Serikat (U

Manajemen Pengelolaan Sapi Perah Laktasi

Image
Idealnya, lama laktasi yang normal adalah 305 hari dengan 60 hari masa kering. Kurva laktasi yang lazim (terlihat pada gambar di bawah ini). Dalam prakteknya, panjangnya masa laktasi seekor sapi bervariasi dari 270 hari sampai 400 hari. Biasanya masa laktasi itu menjadi lebih pendek apabila sapi terlalu cepat dikawinkan lagi setelah kelahiran atau dikeringkan karena sesuatu penyakit. Sebaliknya masa laktasi yang panjang biasanya dikarenakan adanya kesulitan dalam mengawinkan kembali. Rata-rata interval kelahiran adalah sekitar 400 hari. Gambar kurva laktasi yang lazim Produksi susu biasanya cukup tinggi segera setelah sampai 6 minggu sampai tercapai tingkat produksi maksimum. Mulai saat ini lalu terjadi penurunan produksi susu secara bertahap sampai pada akhirnya atau ujung laktasi. Penurunan produksi setelah mencapai puncak laktasi kira-kira besarnya 6% tiap bulan. Catatan laktasi yang mencapai jumlah 6800 sampai 11000 kg susu (15000 sampai 25000 lb), pada saat s