Gejala Dan Penanganan Penyakit Panlekopeni Pada Kucing

Penyakit ini disebut juga Enteritis Pseudo-membranosa Feline Infectious Enteritis, Feline Distemper. Panlekopeni kucing adalah penyakit yang sangat menular terutama pada kucing-kucing muda dan secara klinis ditandai  dengan lekopeni, muntah dan diare. Infeksi kuman-kuman sekunder menyebabkan penyakit bersifat lebih parah. Angka kematian penyakit ini sangat tinggi.

Secara epizootiologi bila induk kucing imun menyusui anaknya maka anak kucing itu memperoleh kekebalan melalui air susu induknya. Selama 3-12 minggu anak kucing itu secara pasif kebal. Sesudah itu hingga umur kira-kira 6 bulan anak kucing lambat laun aktif tanpa memperlihatkan gejala penyakit secara klinis.

Penyakit ini disebabkan oleh virus dari golongan parvovirus. Virus ini erat hubungannya dengan virus yang menyebabkan enteritis pada mink. Umumnya infeksi terjadi melalui pernafasan dan alat digesti. Secara eksperimen kucing dapat ditulari melalui bermacam-macam cara. Virus terutama bereplikasi dalam sel-sel yang sedang mensintesa DNA secara aktif. Replikasi virus sebagian besar terjadi dalam kelenjar imfe, limpa, sumsum tulang dan timus. Invasi virus dalam bagian tubuh ini menyebabkan limfo dan lekopeni. Sesudah replikasi virus memasuki dinding usus. Hal ini mengakibatkan degenerasi dan nekrosa epitel usus. Pada anak kucing yang ditulari in utero atau hari-hari pertama sesudah lahir maka terutama sel-sel lapisan butir dan sel-sel lapisan purkinya pada serebelum diserang (hipoplasi serebelum).

Kucing yang tertular menyebarkan virus melalui feses, urin, air liur pada stadium inkubasi dan klinis. Kucing yang sembuh juga mengeluarkan virus selama beberapa hari. karena virus itu resisten maka sirkulasi virus menjadi mudah.

Gejala klinisnya, kucing-kucing dewasa biasanya mempunyai kekebalan terhadap penyakit ini walaupun sewaktu muda tidak menderita penyakit. Biasanya panlekopeni ini menyerang kucing yang berumur kurang dari satu tahun yang tidak divaksinasi. Masa inkubasi penyakit adalah 2-10 hari dengan rata-rata 6 hari. Dalam taraf penyakit ini terjadi lekopeni dan yang berkurang adalah jumlah limfosit. Selama 24 jam sesudah gejala klinis timbul, maka kucing menderita demam, muntah-muntah, hilang nafsu makan dan bersifat sangat letargis (indolen). Kucing yang sakit biasanya berbaring di tempat dingin dekat air (selokan), bulu kering dan kusam, turgor kulit berkurang. Sesudah 24-48 jam pertama maka suhu badan turun, kebanyakan infeksi kuman-kuman sekundermenyebabkan suhu badan tinggal tinggi atau bersifat intermittens. Sesudah beberapa hari maka terlihatlah diare yang mengotori bagian belakang kucing. Mata surut dalam rongganya dan membrana niktitans yang pucat menutup sebagian mata. Palpasi abdomen menyebabkan rasa nyeri. Biasanya kucing mati sesudah sakit 3-4 hari. bila kucing sembuh dan hal ini jarang sekali terjadi, maka lambat laun suhunya menjadi normal lagi. Pada anak kucing yang masih menyusu menyebabkan terjadinya hipoplasia serebral dan kucing berjalan ataktis, kucing mati secara akut tanpa memperlihatkan gejala klinis.

Diagnosa terhadap penyakit ini dapat ditegakkan berdasarkan gejala klinis, akan tetapi pada infeksi yang bersifat komplikasi dan mati tanpa memperlihatkan gejala klinis yang jelas maka diagnosa menjadi sulit. Yang penting menjadi pegangan adalah lekopeni.

Sebagai diagnosa banding dari penyakit ini yang penting adalah memperhatikan enteritis oleh berbagai sebab baik keracunan, benda asing dan sepsis. Toksoplasmosis akut dapat disamakan dengan panlekopeni.

Pencegahan dari penyakit ini adalah melalui vaksinasi kucing secara teratur. Pada anak kucing dapat dilakukan vaksinasi dengan vaksin inaktif sebanyak 2 kali yaitu pada umur 10-12 minggu dan diulang pada umur 16-20 minggu. Vaksin hidup biasanya diberikan satu kali pada umur 3 bulan. Sedangkan vaksin hidup tidak boleh digunakan pada kucing bunting atau anak kucing (sangat muda). Injeksi vaksin hidup dianjurkan tiap-tiap 2 tahun. Hewan yang sakit diberikan terapi simptomatis. Larutan garam faali dan pemberian antibiotika menjadi pilihan utama. Serum imun dapat diberikan dalam keadaan darurat.

Comments

Popular posts from this blog

Pemberian Pakan Babi Sesuai Penggolongan (Kelasnya)

Anatomi Internal Ambing Serta Jalannya Susu Yang Di-Sintesis

Sistem Reproduksi Pada Sapi

Anatomi Tubuh Pada Ayam

Sistem Pencernaan Babi (Pig's Digestive System)

Bangsa-bangsa dan Karakteristik Kerbau Perah

Sejarah dan Klasifikasi Bangsa-bangsa Babi

Manajemen Pemerahan Susu Sapi

Konversi Ransum pada Itik Petelur Mojosari

Daging dan Wool (Serat atau Bulu) Domba