Posts

Showing posts from March, 2020

Gejala Dan Penanganan Penyakit Vesikular Exanthema (VES) Pada Babi

Masa inkubasi yang normal sebelum munculnya gejala penyakit vesikular exanthema (VES adalah 1 sampai 3 hari. Ini meliputi kenaikan suhu bahan (105o sampai 106o F), diikuti oleh adanya vesikel-vesikel kecil (blister) pada moncong, puting, ambing dan kaki (biasanya di antara jari-jari). Blister tersebut bertahan 1 sampai 2 minggu. Infeksi sekunder yang terjadi karena cairan dari blister dapat menyebabkan pembengkakan pada mulut dan daerah kaki, hingga menimbulkan kepincangan serta sangat menurunkkan nafsu makan (babi yang terserang penyakit vesikular exanthema menunjukan pembengkakan pada jaringan di atas teracak dan pada alas kaki yang menyebabkan kelumpuhan). Tingkat kematian yang ditimbulkan rendah, tetapi kadang-kadang babi itu mengalami keguguran. Babi-babi muda sangat terhambat pertumbuhannya. Penyebabnya adalah suatu jenis virus. Penyakit vesikular exanthema (VES) ini telah diberantas di Amerika Serikat melalui program karantina yang ketat dan usaha penyembelihan

Gejala Dan Penanganan Penyakit Transmissible Gastroenteritis (TGE) Pada Babi

Transmissible gastroenteritis (TGE) adalah suatu jenis penyakit menular yang dapat menyebar dan mengakibatkan terjadinya tingkat kematian yang tinggi pada anak babi umur kurang dari 10 atau 14 hari. Penyakit ini dapat menyerang babi dewasa juga namun pada babi dewasa sifatnya tidak fatal. Hewan-hewan yang sembuh dari penyakit ini masih dapat menyebarkan virus transmissible gastroenteritis (TGE) selama 40 hari kemudian melalui kotoran dan sampai selama 120 hari melalui saluran pernafasan, setelah babi-babi itu sembuh. Tanda-tanda penyakit ini adalah menurunnya nafsu makan, muntah, diare, serta menurunnya bobot badan. Babi yang sedang laktasi produksi susunya terhenti, sedangkan pada anak babi (umur 2 minggu atau kurang) tingkat kematiannya tinggi. Pada babi muda, tandanya muntah dan diare berlangsung terus menerus. Kotoran yang dikeluarkan berwarna keputih-putihan, kuning atau kehijauan. Susu yang diminum atau dihisap dari puting induk sering masih tampak dalam feses seb

Gejala Dan Penanganan Porcine Stress Syndrome (PSS) Pada Babi

Porcine stress syndrome (PSS) adalah suatu sindrom menyerupai shock yang sifatnya akut yang umum terjadi pada 60-an dan tahun 70-an. Stress ini timbul dari prosedur tatalaksana atau manajemen rutin seperti dalam hal penanganan maupun pemindahan babi dari satu kandang ke kandang lainnya. Tanda-tanda klinis yang nampak adalah pernafasan dengan mulut yang terbuka, suhu tubuh yang meningkat dan tremor pada otot serta pada ekor. Keadaan stress itu lebih sering terjadi pada babi yang perototannya tebal, khususnya yang kakinya pendek dan yang badannya nampak kompak. Keadaan tersebut diperkirakan merupakan keadaan yang menurun dan sering muncul pada babi Poland China dan beberapa strain dari bangsa babi landrace. Pemeliharaan babi dengan cara terkurung seluruhnya (sepanjang waktu) nampaknya sangat meningkatkan peluang munculnya gangguan porcine stress syndrome (PSS). Babi yang dicurigai mengalami gangguan porcine stress syndrome (PSS) haruslah segera diberi kesempatan istira

Gejala Dan Penanganan Mikoplasma Pneumonia (Pneumonia Virus, VPP) Pada Babi

Pneumonia viral pada babi sebenarnya adalah penamaan yang keliru, sebab penyebabnya bukannya sejenis virus, tetapi sejenis bakteri yaitu Mycoplasma hypopneumoniae . Gejalanya yang paling lazim adalah adanya batuk yang kering yang berlangsung lama yang sangat nyata kedengaran bila babi sedang dalam keadaan tenang. Selama 2 sampai 3 hari yang pertama infeksi, anak-anak babi yang berumur 3 sampai 10 minggu mengalami diare ringan yang disertai dengan batuk. Diare itu sering tidak terlalu menarik perhatian peternak karena sifatnya ringan saja. Pertumbuhan babi yang menderita penyakit ini terhambat, dan keadaan anak-anak dalam litter itu tidak tegar. Infeksi awal itu sifatnya ringan saja, tetapi infeksi sekundernya oleh microorganisme yang lain yaitu Pasteurella cukup parah dan menyebabkan banyak kerugian. Tidak ada pengobatan yang sifatnya spesifik terhadap infeksi awal yang menyebabkan timbulnya mikoplasma pneumonia (pneumonia virus, VPP), tetapi infeksi bakteri sekunder

Gejala Dan Penanganan Penyakit Leptospirosis Pada Babi

Gejala utamanya adalah keguguran, anak-anak yang lahir kecil, timbulnya tingkat atau jumlah lahir mati yang cukup besar. Tanda-tanda lainnya pada babi dewasa adalah sedikit peningkatan suhu badan serta hilangnya nafsu makan dalam waktu singkat. Pada babi yang pertama kali terserang dapat mengalami keguguran yang sangat banyak dalam waktu singkat. Dalam keadaan yang lain penyebaran penyakit ini justru berjalan lambat sehingga keguguran terjadi dalam rentang waktu yang panjang, satu bulan atau bahkan lebih. Frekuensi keguguran itu akan menurun setelah berkembangnya kekebalan pada induk yang bersangkutan. Keguguran umumnya terjadi pada 2 sampai 4 minggu sebelum kelahiran. Leptospirosis disebabkan oleh 5 strain organisme yaitu: Leptospira pomona Leptospira grippotyphosa Leptospira canicola Leptospira icterohaemorrhagiae Leptospira hardjo Organisme tersebut tidak satu pun yang memunculkan gejala klinis lain kecuali keguguran, lahir mati dan sebagainya. Semua stra

Gejala Dan Penanganan Penyakit Hipoglisemia (Babi Pig Disease)

Hipoglisemia (hypoglycemia) berarti kadar gula darah yang rendah. Keadaan ini disebabkan oleh kurangnya konsumsi pakan dan dapat terjadi dalam waktu 24 sampai 36 jam setelah lahir. Stress yang dialami oleh anak babi juga memegang peran penting, terutama stress yang ditimbulkan oleh suhu udara yang sangat dingin sebelum mencapai umur 10 hari. Anak-anak babi tidak tidak memiliki kemampuan untuk menghasilkan glukose seperti halnya babi dewasa oleh karena itu akan selalu tergantung pada susu yang dihisap dari induknya. Apabila air susu tidak mencukupi jumlahnya atau bila kebutuhan glukose itu sangat banyak karena suhu lingkungan yang rendah, akan timbullah keadaan hipoglisemia. Tingkat kematian dapat mencapai angka yang tinggi dalam hari-hari pertama setelah kelahiran. Tanda-tanda awalnya keadaan menggigil, rambut yang  berdiir tegak, lemah, bola mata yang bergerak-gerak dan akhirnya sampai pada keadaan koma. Bila tidak diatasi dalam waktu 36 jam anak babi itu akan mati.

Gejala Dan Penanganan Penyakit Erisipelas Pada Babi

Ada 3 bentuk penyakit erisipelas yang penampilan gejala-gejala klinisnya sangat berbeda, masing-masing yaitu bentuk yang akut, sub akut dan kronis. Bentuk akut dapat menyebabkan kematian babi secara sangat mendadak. Babi yang lain memperlihatkan kenaikan suhu badan, turunnya nafsu makan, fisik yang nampak sakit, punggungnya melengkung serta jalannya yang seakan tak kuasa mengangkat kaki, serta rasa sakit pada kaki dan persendian. Babi yang terserang ingin terus berbaring dan bila dipaksa untuk berdiri babi itu sangat melawan. Kira-kira pada hari yang ke 3 timbul bercak-bercak pada kulit yang berbentuk persegi empat atau segi lima dengan warna merah. Inilah yang dipastikan sebagai tanda klinis diagnostik babi yang terserang erisipelas. Bentuk erisipelas yang sub akut memperlihatkan tanda-tanda yang lebih ringan dengan tingkat kematian yang lebih rendah. Babi kelihatan menolak kalau akan dipindah serta terjadi perubahan warna kulit telinga, ekor, pipi dan kaki menjadi kem

Gejala Dan Penanganan Penyakit Pseudorabies (Rabies Palsu) Pada Babi

Tanda-tanda penyakit pseudorabies tampak menonjol pada babi yang masih muda. Anak-anak babi yang tidak memperoleh antibodi maternal (berasal dari induknya) akan mengalami kenaikan suhu badan, konvulsi dan paralisis, serta biasanya lalu mati. Pada babi yang umurnya kurang dari 2 minggu, kematian dapat mencapai 100%. Setelah berumur 3 minggu babi akan memiliki cukup daya tahan sehingga tingkat kematiannya berkurang. Pada babi yang dewasa tanda-tanda bervariasi, mulai keadaan ringan sampai keadaan yang tidak menampakkan gejala sama sekali atau dapat pula sampai terjadi keguguran, lahir mati, infertilitas, fetus yang menjadi mumi, gangguan respirasi ringan serta berkurangnya nafsu makan. Pada babi dewasa kematian jarang terjadi, tetapi babi yang sembuh tetap merupakan penular penyakit itu. Pengaruh yang besar terjadi pada babi betina yang sedang bunting maupun yang sedang menyusui. Tergantung pada tahapan kebuntingannya, babi induk dapat melahirkan anak mati atau melahir

Gejala Dan Penanganan Penyakit Atrophic Rhinitis Pada Babi

Atrophic rhinitis bukanlah suatu penyakit yang menyebabkan timbulnya banyak kematian, tetapi dapat menimbulkan kerugian ekonomis yang cukup besar karena terjadinya iritasi pada hidung, babi tidak dapat makan, serta kondisi fisik yang parah. Keadaan ini juga menurunkan ketahanan tubuh terhadap infeksi paru-paru sekunder oleh karena menurunnya aktivitas penyaringan udara yang normal oleh tulang nasal. Moncong dipengaruhi oleh pertumbuhan suatu tulang kecil dan tipis yang membentuk rongga nasal (tulang turbinat). Tulang turbinat itu ukurannnya mengecil karena penyakit. Gangguan pada tulang turbinat menyebabkan timbulnya rasa sakit. Penyakit atrophic rhinitis pertama kali muncul pada anak babi umur 3 minggu atau lebih muda lagi, dan berkembang menjadi semakin kronis dengan semakin bertambahnya umur anak babi itu. Mula-mula terlihat gejala batuk, bersin, dan menguap. Apabila terjadi degenerasi yang parah pada kedua sisi, maka keadaan yang disebut crooked nose . Saluran air

Gejala Dan Penanganan Penyakit Aujeszky (Mad Itch) Pada Babi

Tanda-tanda penyakit aujeszky atau yang lebih dikenal dengan nama pseudorabies , tampak menonjol pada babi yang masih muda. Anak-anak babi yang tidak memperoleh antibodi maternal (berasal dari induknya) akan mengalami kenaikan suhu badan, konvulsi dan paralisis, serta biasanya lalu mati. Pada babi yang umurnya kurang dari 2 minggu, kematian dapat mencapai 100%. Setelah berumur 3 minggu babi akan memiliki cukup daya tahan sehingga tingkat kematiannya berkurang. Pada babi yang dewasa tanda-tanda bervariasi, mulai keadaan ringan sampai keadaan yang tidak menampakkan gejala sama sekali atau dapat pula sampai terjadi keguguran, lahir mati, infertilitas, fetus yang menjadi mumi, gangguan respirasi ringan serta berkurangnya nafsu makan. Pada babi dewasa kematian jarang terjadi, tetapi babi yang sembuh tetap merupakan penular penyakit itu. Pengaruh yang besar terjadi pada babi betina yang sedang bunting maupun yang sedang menyusui. Tergantung pada tahapan kebuntingannya, babi

Gejala Dan Penanganan Penyakit Bruselosis Pada Babi

Penyakit bruselosis ditandai oleh terjadinya keguguran pada tahapan kebuntingan berapa saja, tapi biasanya pada kebuntingan 2 sampai 3 bulan atau bahkan sesudah itu. Tanda-tanda lainnya adalah sebagai berikut: Plasenta yang tidak mau keluar Sterilitas sementara karena terjadinya peradangan uterus Menurunnya angka kebuntingan (angka konsepsi) Kelahiran anak-anak babi dalam kondisi lemah Peradangan kelenjar mamae Arthritis Pada babi jantan tanda-tanda bruselosis adalah terjadinya pembengkakan pada testis atau yang dikenal sebagai orchitis serta keadaan pincang. Penyebab penyakit ini adalah jenis bakteri, dan yang paling sering menyerang babi adalah Brucella suis , tetapi sering juga Brucella melitinisis , serta varietas yang juga menyerang sapi yaitu Brucella abortus . Bakteri itu sangat tahan dan sukar untuk dibunuh dengan disinfektan kecuali bila material organik yang menutupinya dihilangkan. Dalam kondisi alami bakteri itu akan tetap berada di dalam tanah

Gejala Dan Penanganan Penyakit Kolera Pada Babi

Meski bukan merupakan penyakit yang bersifat explosive , kolera pada babi merupakan masalah yang menyulitkan. Dapat terjadi beberapa tahapan babi karena penyebarannya yang sering kali lambat, yang membutuhkan waktu 6 sampai 20 hari untuk perkembangan penyakit ini secara sempurna. Peringatan pertama untuk penyakit ini adalah adanya beberapa ekor babi yang mati tanpa memperlihatkan gejala klinis. Setelah kematian yang tidak jelas sebabnya itu, tanda-tanda lainnya adalah menurunnya nasfu makan, meningkatnya suhu badan (104⁰ - 107⁰ F), gangguan pada sistem saraf pusat, depresi, diare, dehidrasi, turunnya berat badan serta tingkat kematian yang cukup tinggi. Di samping itu terjadi juga konjungtivitis yaitu peradangan pada kelopak mata. Kelopak mata melekat satu sama lain karena adanya eksudat. Babi yang dapat sembut akan tetap terlihat lemah untuk seterusnya. Penyebabnya adalah virus yang spesifik menyerang babi. Penyakit ini bersifat menular dan biasanya disebarkan langs

Gejala Dan Penanganan Penyakit Disenteri (Bloody Scours) Pada Babi

Menurut pendapat para dokter hewan, penyakit saluran pencernaan yang paling penting pada babi sapihan adalah disenteri. Ini adalah penyakit menular yang dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup besar bagi para peternak babi. Tanda-tanda penyakit ini biasanya muncul pada umur 10 sampai 16 minggu. Anak babi yang belum disapih maupun babi dewasa juga peka terhadap serangan penyakit ini. Tanda awal yan tampak adalah turunnya nafsu makan. Kotoran mulai bercampur darah dan bahan-bahan pakan yang tidak sempat tercerna di samping mukus yang berasal dari dinding usus. Tubuh bagian belakang babi yang terserang nampak basah dan babi menunjukkan penampilan kurus. Tingkat kematian tidak terlalu tinggi tetapi kematian yang mendadak dapat terjadi sewaktu-waktu pada saat awal berjangkitnya wabah. Penyebab yang diyakini oleh para ahli adalah Spirochete yang besar yaitu Treponema hyodysenteriae meski organisme lainnya dapat pula bersama-sama terlibat. Penelitian menunjukkan bah

Gejala, Penyebab Dan Pengobatan Anemia Pada Babi

Anemia adalah keadaan kurangnya produksi sel darah merah atau hemoglobin. Keadaan ini merupakan keadaan yang sangat umum dengan berubahnya sistem pemeliharaan dari kondisi dilepas bebas ke pemeliharaan terkurung dengan lantai semen atau lantai slat. Penyebab timbulnya anemia terutama adalah oleh defisiensi zat besi. Dalam kondisi alami, beberapa hari setelah lahir, anak-anak babi mulai dapat menggali-gali tanda dan memperoleh cukup zat besi sehingga dapat memproduksi cukup hemoglobin yang dibutuhkannya. Namun demikian, karena sebagian besar babi pada jaman sekarang dipelihara di tempat yang bebas dari kotor, maka masalah defisiensi zat besi menjadi sangat menonjol dan umum sekali terjadi. Babi dilahirkan dengan cadangan zat besi yang sangat sedikit dalam tubuhnya, sedangkan air susu induk babi kandungan zat besinya hanya sekitar 10% dari kebutuhan anak-anak babi setiap hari. Anemia terjadi terutama pada anak-anak babi yang tumbuhnya cepat. Tanda-tanda anemia adalah